MANIFESTO SIPIL Sebuah Pertanyaan - TopicsExpress



          

MANIFESTO SIPIL Sebuah Pertanyaan kritis ‘Barat’ telah berada pada puncak pencapaian pemikiran & system untuk : Ekonomi : Kapitalisme (*liberalisme) Politik : Skularisme Sosial : Demokrasi Kebaikan umum (system nilai): Humanisme (*Individualisme) Kesemuanya ini terangkai menjadi isi dan infrastruktur yang membangun “Imperialisme modern”. Catatan: Dengan berbagai ‘varian’ & tambal-sulamnya. Titik lemah: 1. Kapitalisme-Liberalisme-Demokrasi (Individualisme); telah membentuk iklim imperialisme ekonomi yang memecah kelompok manusia kepada dua golongan yang terjerumus kedalam perbudakan kelompok miskin (mayoritas) oleh kelompok kaya (minoritas); 2. Lembaga-lembaga buruh, kemudian terserap menjadi complement bagi system ini dengan menyerapnya kedalam negoisasi-negoisasi yang secara nyata turut berkontribusi bagi berlangsungnya kapitalisme sendiri , dan secara otomatis, turut memperlemah perlawanan kaum proletar dengan menyerap stamina, SDM dan aspirasinya ke meja-meja perundingan dengan perikatan landasan yang semu; 3. Negara, hampir dapat dikatakan ‘mandul’ dalam kemampuannya untuk merealisasikan penyejahteraan rakyatnya oleh karena system ekonomi yang telah mengikatnya sendiri dibawah tekanan dan penjagaan kekuatan-kekuatan dan aliansi-aliansi Imperialisme modern. Yang menjadi pertanyaan: Adakah alur pemikiran lain yang dapat membangun suatu system yang lebih kuat & lebih luas cakupannya untuk “mewadahi” banyaknya perbedaan dengan tetap mengedepankan kesejahteraan bersama ? Menilik dari kondisi di atas, maka, adalah wajar jika kemudian gerakan oposisi terhadap kalangan yang sedang berkuasa mendapat sorotan negative baik melalui media massa maupun statement dari kalangan berkuasa itu, bahkan adalah wajar jika kemudian gerakan oposisi tadi dicaci dan dilecehkan sekalipun merupakan gerakan suka-rela dan swa daya yang berbasis pada tujuan bagi kemasalahatan dan kesejahteraan bersama, yang nota bene merupakan tujuan dan harapan dari kelompok mayoritas (proletar). Mengapa demikian?, karena kalangan berwenang yang menguasai pemerintahan, terlebih lagi jika telah mendapat dukungan dari pihak asing yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dan memiliki power untuk mengendalikan berita-berita yang disiarkan oleh media massa guna membangun dan membentuk opini public yang diarahkan agar terus memberikan dukungan pada pihak penguasa, dengan sadar atau secara tidak langsung. Dua hal timbul dari kenyataan ini: I. Kemasalahatan dan kesejahteraan bersama adalah harapan dan kebutuhan dari mayoritas manusia sebagai penduduk dan atau masyarakat dimanapun mereka berada; II. Adalah keharusan bagi setiap manusia yang sadar tentang hal ini, untuk menyerukan suara dimanapun kita berada guna pengimplementasiannya. Untuk maksud ini, kita, sebagai bagian dari peradaban yang juga memiliki hak dan kewajiban sebagai sesama manusia, untuk mengangkat “Manifesto Sipil” ini ke area public guna membangun kesadaran bersama dan melepaskan diri dari belenggu tiran imperialisme modern berkedok berita-berita yang menina-bobokkan dan kebijakan-kebijakan ekonomi-politik yang memihak konglomerasi dan segelintir pihak yang telah menjadi elit penjajah melalui kekuatan ekonomi, politik dan system sebagaimana tersebut pada bagian pertama tulisan. I. Golongan Kapitalis dan Golongan Sosial Dalam dunia ekonomi, golongan kapitalis menggunakan kekayaannya untuk mengusahakan dan menghasilkan kembali semakin banyak kekayaan dengan menempati kedudukan perseorangan dan kedudukan social dalam produksi untuk terutama kepentingannya sendiri, dengan kewajiban-kewajiban terhadap tenaga kerja yang diatur oleh peraturan-peraturan yang tidak membatasi gerakannya dalam mengeruk sebagian besar hasil kolektif tadi untuk dirinya sendiri. Menimbang bahwa capital adalah hasil kolektif yang digerakkan oleh tindakan bersama dari banyak anggota, dan lebih dari itu, pada tingkat terakhir ia hanya dapat digerakkan oleh tindakan dari semua anggota masyarakat, maka adalah pembodohan dalam suatu pembiaran terhadap kesejahteraan dan kemasalahatan yang mengalir hanya bagi para kapitalis. II. Golongan Kapitalis dan Golongan Sosial Golongan kapitalis, dalam Humanisme-Sekuler, adalah Individualis-individualis yang terikat dengan kepentingannya sendiri, yang dalam kaitannya dengan komunitas, adalah individu-individu yang tidak terikat dalam kewajibannya secara moril terhadap kemasalahatan seluruh masyarakat dalam berbangsa dan bernegara dalam konteks kekayaan yang dimilikinya, selain kapasitas pribadi yang hanya mampu menyerap kondisi lingkungan pribadi, orang-orang yang dikenal dan keluarganya. Oleh sebab itu, penguasaan kekayaan oleh individu-individu tidak akan terlepas dari saratnya kepentingan pribadi dan perbedaan-perbedaan kebijaksanaan antar masing-masingnya, dan berbeda dengan penguasaan/pengaturan/pembatasan kekayaan bagi perseorangan oleh Negara demi kemasalahatan masyarakat secara menyeluruh, dimana Negara memiliki kompetensi dalam melakukan pendataan, pemantauan, pemberdayaan dan lain-lain yang diperlukan dalam sekala nasional, dan sekala Internasional melalui kerjasama Uni-Lateral, Bilateral pun Multinasional. III. Golongan Kapitalis dan Golongan Sosial Orang-orang dari golongan kapitalis, adalah individu-individu yang melakukan usaha bermotif kepentingan-kepentingan pribadi, kelompok, golongan dalam wadah Demokrasi-Liberal-sekuler, yang mengisi Humanisme-Sekuler dengan berbagai kepentingan dari masing-masingnya, yang mana pemerintah tidak dapat memaksakan tujuan (demi kemasalahatan dan kesejahteraan bersama) yang dikarenakan hal tersebut tidak dimungkinkan dari alur pemikiran dan system sebagaimana tertuang dalam bagian pertama tulisan ini. Sedang golongan Sosialis, disadari atau tidak, dari ragamnya perbedaan agama, suku, suku bangsa, bangsa dan bahasa, adalah komunitas yang terikat oleh suatu tuntutan nilai-nilai yang berkait dengan kesejahteraan orang lain secara moril (nilai-nilai kebaikan universal dan ajaran-ajaran agama untuk saling kasih-mengasihi), yang mana hal tersebut dapat di dan terfasilitasi oleh suatu gerakan Solidaritas bersama (Solidaritas Raya) bersekala local, nasional dan internasional, yang terwadah dalam alur gerakan sipil, yang mengedepankan toleransi dan solidaritas diatas kepentingan pribadi maupun golongan. IV. Literatur 1. Literatur Gerakan Sipil nasional Setiap warga Negara memiliki hak yang sama untuk berusaha guna meraih keuntungan guna kepentingan pribadi, pun demikian, perjalanan jaman telah membuktikan bahwa peradaban selalu jatuh disebabkan oleh kegagalan system dalam mengekang pola piker, mental dan sikap mementingkan diri, yang mana hal tersebut menjerumuskan manusia ke lembah saling menguasai guna memuaskan nafsu dan keserakahan pribadi-pribadi. Oleh sebab itu, sebagai mana hak seseorang terbatasi leh hak orang lain, maka, hak memiliki kekayaan yang berimbas pada ketidaktersediaannya kebutuhan-kebutuhan hidup (atau tidak lagi mampu terbeli) bagi pihak lain adalah sebuah pelanggaran. Sebuah anekdot: “One day, the poor will have nothing left to eat but the rich”. Oleh sebab itu, hak berusaha adalah sebuah hak yang dapat dilakukan secara maksimal oleh semua orang demi kemasalahatan bersama, namun kepemilikan kekayaan bagi pribadi adalah terbatas dan harus dibatasi demi kelangsungan hidup pihak lain dan stabilitas seluruh masyarakat pada umumnya. 2. Literatur Gerakan Sipil Transnasional Berkait Imperialisme Modern adalah sebuah kekuatan global, maka dari kalangan Sosial dalam gerakan Manifesto Sipil ini, adalah juga sebuah keharusan untuk saling mendukung guna pencapaian bersama, yang pada akhirnya adalah suatu aliansi lintas Negara bersekala internasional yang pada akhirnya dapat merekonstruksi regulasi-regulasi ekonomi dan kebijakan-kebijakan politik dengan berbagai metode dan cara demi kemasalahatan umat manusia. Bersama hal-hal tersebut diatas, maka, kemasalahatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia adalah tujuan yang harus kita perjuangkan bersama, dengan sebagai target awal adalah : “Pembatasan atas nominal dan/atau kekayaan yang boleh dimiliki oleh perseorangan” tanpa membatasi hak-hak untuk berusaha demi kepentingan dan kebaikan bersama. Bagi seluruh yang mendukung Manifesto dan Gerakan Sipil ini, dimanapun dan kemanapun, mari kita lantangkan dengan berani dan bersama-sama; “Berlakukan Manifesto Sipil !!” Catatan: Bagi yang mendukung gerakan ini, “Dokumen Bukan Perkara Di Luar Jangka/Manifesto” ini silakan di share -- dengan mohon untuk turut menyertakan alamat GRUP & disambut dengan hangat kedatangannya bagi yang berminat untuk bergabung di Grup MANIFESTO SIPIL, yang beralamat di : facebook/groups/270880026360589/
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 03:56:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015