MENJAWAB SAKSI-SAKSI YEHUWA: YESUS KRISTUS DALAM IMAN - TopicsExpress



          

MENJAWAB SAKSI-SAKSI YEHUWA: YESUS KRISTUS DALAM IMAN KRISTEN (Panduan praktis Alkitabiah untuk orang Kristen) Penulis: Ps. Bobby M.Th Latar belakang Artikel ini ditulis sebagai bagian dari tanggung jawab iman penulis sebagai hamba Tuhan yang oleh karena kasih karunia Bapa surgawi telah kembali ke jalan yang benar setelah pada masa remaja dulu pernah mengikuti pelajaran pemuridan dari Saksi-Saksi Yehuwa selama beberapa tahun (Sejak SD kelas 6 – SMP). Masa-masa itu saya merasa SSY-lah yang paling benar, sementara kekristenan (terutama gereja-gereja) sebagai aliran yang telah menyimpang dari ajaran Allah Yehuwa. Doktrin tersebut begitu melekat, sehingga setiap kali berdiskusi dengan orang-orang Kristen, saya akan langsung mendebat mereka. Tulisan ini ditujukan sebagai bekal rohani bagi semua orang yang mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang telah turun ke dunia menjadi manusia dan menebus dosa seluruh umat manusia (Yoh 1:1-14; 3:16). Kiranya melalui artikel ini, setiap orang percaya bisa memperoleh wawasan yang luas dan komprehensif dalam menghadapi “penginjilan” dari Saksi-Saksi Yehuwa (SSY). Firman Tuhan mengatakan agar kita “…mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:13-15). Pendiri Saksi-Saksi Yehuwa SSY didirikan oleh Charles Taze Russell (1852-1916) yang semula adalah anggota gereja Presbyterian. Pada tahun 1870 ia dan beberapa orang merasa memperoleh wahyu untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Alkitab dan kemudian membentuk kelompok pemahaman Alkitab. Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992) Milton G. Henzel memerintah sampai sekarang. Tokoh-tokoh pemimpin ini dianggap sebagai nabi. Ajaran SY bukanlah merupakan tafsiran (exegese) dari Alkitab tetapi lebih merupakan ajaran para tokohnya. Buku karya Russel berjudul ‘Studies in the Scripture‘ (Penyelidikan Alkitab) dinilai lebih berotoritas dari Alkitab sendiri. Saksi Yehuwa merupakan organisasi teokratis yang menekankan keterlibatan semua anggotanya dalam siar agama, sedang nama Saksi Yehuwa adalah nama yang baru di kemudian hari yaitu tahun 1931 dipakai, 52 tahun setelah SSY berdiri, yang diambil dari ayat-ayat Yesaya 43:10-12. Fakta seputar Saksi-Saksi Yehuwa (SSY) Aliran Saksi-Saksi Yehuwa atau Jehovah Witnesses adalah aliran yang kerap mengaku sebagai ‘Siswa-Siswa Alkitab’, dan sering mengaku sebagai Kristen (namun ajarannya bersifat antitesa terhadap kekristenan). Mereka sangat rajin mengunjungi rumah-rumah (terutama rumah orang yang beragama Kristen). Sekalipun SSY menyiarkan keyakinan mereka juga pada penganut agama lain, misi mereka memang diutamakan mendatangi umat Kristen yang sudah bergereja. SY sangat aktif dalam siaran radio disamping kunjungan-kunjungan ke rumah-rumah, dan terutama propaganda literatur sangat ditekankan. Banyak buku-buku propaganda telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak dengan harga murah tetapi dengan kualitas yang baik dan berwarna. Buletin SY berjudul ‘Menara Pengawal’ dan ‘Sedarlah‘ sangat menarik karena dikemas begitu indah dan berisi masalah-masalah yang hangat dihadapi manusia modern. Disamping itu traktat-traktat berwarna banyak dicetak dan disebar luaskan. Biasanya tema promosi literatur SSY berkisar soal penderitaan di bumi dan bahwa baik pemerintah maupun agama-agama tidak berhasil mengatasinya, dan hanya para Saksi Yehuwalah yang bisa menawarkan jalan keluar menuju firdaus yang kekal. Literatur SSY bersifat menyalahkan pemerintah-pemerintah maupun agama-agama secara umum terutama agama Katolik, dan dengan penjelasan para penyiar agama yang meyakinkan tentu saja banyak orang menjadi tertarik, apalagi bila yang bersangkutan sedang mengalami masalah dengan gereja yang diikutinya. Sepak terjang tersebut meresahkan masyarakat Kristiani. Apalagi ada ajaran mereka yang terang-terangan “melawan” pemerintah; ajaran yang menolak penghormatan terhadap bendera nasional. Pemerintah Indonesia kemudian melarang gerakan SSY melalui Surat Keputusan Jaksa Agung R.I di tahun 1976. Namun meski dilarang, mereka tetap beraktivitas secara diam-diam. Memasuki era reformasi di negeri ini, dimana hak asasi manusia (HAM) menjadi salah satu pilar reformasi, maka pada tahun 2001, di masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, SSY diijinkan untuk beroperasi di Indonesia. Memang dalam era reformasi dengan demokrasi sebagai panglima serta terbukanya akses informasi secara bebas melalui internet, sudah bukan masanya kalau umat Kristen menolak kehadiran mereka secara resmi karena itu melanggar HAM tentunya. Akan tetapi umat Kristen dengan institusinya (gereja) tentu tepat bila menolak mereka sebagai bagian agama Kristen, karena SSY menolak mengakui status ke-Allahan Yesus yang setara dengan Yehuwa, menganggap Yesus sebagai ciptaan Yehuwa, bahwa Yesus adalah jelmaan malaikat Mikhael serta menolak Alkitab Kristen sebagai firman Allah. Padahal hal-hal tersebut merupakan dasar-dasar iman Kristen. Ajaran Utama Saksi-Saksi Yehuwa Tentang Alkitab Bagi SSY Alkitab terjemahan Kristen dan lebih-lebih Katolik semuanya salah dan hanya terjemahan SY yang diberi nama ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru’ (DB/New World Translation/NW) lah yang benar. Terjemahan NW mengikuti terjemahan ‘Empathic Diaglot’ yang diterjemahkan oleh Benyamin Wilson, seorang tokoh Christadelphian (1864), yaitu dengan cara menterjemahkan tiap kata Ibrani (PL) dan Yunani (PB) (bahasa asli Alkitab) dibawahnya dan menafsirkannya. “Untuk menyingkirkan sesuatu yang rupa-rupanya menjadi pertentangan di sini marilah kita kutip salinan bahasa Yunani kata-demi-kata seperti diperlihatkannya diantara garis-garis bacaan dalam The Emphatic Diaglott.” (Karena Allah Itu Benar Adanya, 1960, hlm.110. Disesuaikan dengan ejaan baru). Tentu saja tafsiran harfiah kata-per-kata dengan urutan demikian yang tidak mengikuti prinsip-prinsip penerjemahan dan tatabahasa, jelas menghasilkan teks yang bisa diartikan berbeda dengan penafsiran umumnya di kalangan Kristen & Katolik. Apalagi dengan adanya asumsi dogmatis bahwa semua terjemahan Kristen & Katolik adalah salah dan terjemahan SY-lah yang benar, tentu sulit untuk membandingkan mana terjemahan yang benar, apalagi sudah menjadi kenyataan, bahwa para penulis ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru’ bukanlah ahli-ahli yang menguasai bahasa Ibrani dan Yunani secara akademis karena mereka menolak belajar teologi formal. Faktanya Alkitab NW bukanlah terjemahan tetapi lebih merupakan tafsiran (paraphrase) untuk mendukung keyakinan Saksi Yehuwa. Dalam literatur SY dikemukakan alasan bahwa terjemahan mereka bertitik tolak pada upaya meninjau kembali ayat demi ayat dan kata-kata di dalam ayat itu yang berpeluang dijadikan tafsiran sepihak oleh pendukung doktrin pengutip dari sumber yang asal-usulnya diragukan, dan ayat-ayat dan kata-kata itu diluruskan sesuai sumber a.l. dewan alkitabiah internasional, penemuan dari cambridge university dan dari kalangan anthropologi international yang mapan dan diakui. Posisi demikian kelihatannya meyakinkan namun bila diselidiki ternyata sumber-sumber itu umumnya adalah kalangan SY sendiri sebab mereka mengatakan bahwa Alkitab terbitan Katolik (Lembaga Biblika Sedunia) dan Protestan (Lembaga Alkitab Sedunia) dianggap salah terjemahannya. Tentang Allah & Yesus Kristus Bagi SY, Dunia diperintah Allah yang bernama Yehuwa yang kekal dan esa dan memerintah secara teokratis dan di bumi diwakili oleh pemerintahan ‘Saksi-Saksi Yehuwa.’ Yesus bukanlah Allah melainkan titisan malaikat Mikhael yang adalah ciptaan yang sulung dan kemudian disetarakan dengan Allah (a god). Yesus tinggal di surga sebagai pribadi roh sebelum ia datang ke bumi. Ia adalah ciptaan pertama dari Allah, dengan demikian ia disebut Putra ”sulung” Allah. (Kolose 1:15; Penyingkapan 3:14) Yesus adalah satu-satunya Putra yang Allah ciptakan sendiri. Yehuwa menggunakan pramanusia Yesus sebagai ”pekerja ahli”-Nya dalam menciptakan semua hal lain di surga dan di bumi. (Amsal 8:22-31, NW; Kolose 1:16, 17) Allah juga menggunakan dia sebagai juru bicara utama-Nya. Itu sebabnya Yesus disebut ”Firman”.—Yohanes 1:1-3; Penyingkapan 19:13. Dengan pimpinan Yesus, Lucifer dengan kerajaan dunianya akan dibinasakan dan Yesus mendirikan kerajaan teokratis di bumi. Yesus diramalkan datang tahun 1914 dan disusul kerajaan 1000 tahun. Dibawah Rutherford yang keluar dari penjara tahun 1919, dalam pertemuan SY disebutkan bahwa “pemerintah-pemerintah dunia maupun organisasi gereja adalah alat iblis.” Benarkah demikian? Mari kita gali dan analisa firman Tuhan dengan obyektif, tanpa prasangka dan asumsi-asumsi yang “terpola” lebih dulu. Biarkan KEBENARAN itu yang berbicara kepada hati kita. Allah & Yesus Kristus Alkitabiah Perjanjian Lama mengajarkan bahwa Allah itu Esa. “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6:4). “Shma`, Yisra’el! Yhwh ‘Eloheynuw Yhwh ‘echad!” (transliterasi teks Ibrani) Notes: Lembaga Alkitab Indonesia menterjemahkan kata YHWH (Yahweh) sebagai TUHAN. Kata Elohim (Eloheynuw) sebagai Allah. Kata ECHAD sebagai esa. Secara sederhana dapat disimpulkan: “YHWH itu ELOHIM kita, YHWH itu ESA.” YHWH Mengapa YHWH? Dan bukannya Yahweh, Yehova, Yehuwa atau lainnya? Hal ini dapat dijawab dengan melihat sejarah bangsa Ibrani (Israel). Sastra dan bahasa mereka sejak dulu tidak mengenal huruf-huruf vokal (a,i,u,e,o). Selain itu, dalam tradisi mereka, nama YHWH tidak pernah ada dalam pengucapan. Ketika mereka membaca kitab suci dan membaca nama tersebut, maka mereka akan menyebutnya ADONAY. Oleh sebab itu, apabila mau jujur terhadap fakta-fakta sejarah, maka tidak ada pihak yang bisa mengklaim bahwa lafal penyebutannya (entah Yehuwa, Yehova, Yahweh dsb) adalah yang paling benar. Karena memang orang Israel sendiri bahkan sampai masa sekarang ini menyebutkan kata ADONAY ketika membaca nama YHWH dalam kitab suci mereka. Hanya saja sekarang, di dalam berbagai teks alkitab terutama yang berbahasa Inggris, kata YHWH tidak lagi ditulis tanpa huruf vokal, namun telah ditambahkan vokal agar memudahkan pembacaan. Itu sebabnya dalam berbagai teks Alkitab berbahasa Inggris maupun bahasa-bahasa lain di dunia, dijumpai translasi Jehovah, Yahwe, Yahweh, dsb. ELOHIM Elohim pada awalnya adalah nama sebutan untuk dewa-dewa (bentuk jamak) di tanah Kanaan. Mereka dipimpin seorang dewa tertinggi yang disebut EL. Ketika bangsa Israel memasuki dan menguasai Kanaan setelah mengalahkan bangsa-bangsa penyembah berhala disana (Amori, Het, Girgasi, Yebus, Hewi dsb), mereka mengambil alih istilah “Elohim” dan “El”, dan memberi makna baru, sebagai sebutan untuk YHWH. Itulah mengapa muncul istilah Adonay (YHWH) Elohim. Hal tersebut juga terjadi dalam penulisan kitab suci mereka (Taurat). Contoh: Bre’shiyt bara’ ‘Elohiym ‘et hashamayim w’etha’arets. (Kejadian 1:1, dlm teks Ibrani). Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1). Kiy- yeled yulad- lanuw. Ben nitan-lanuw. Wathiy hamisrah `al- shikmow. Wayiqra’ shmow Pele’Yow`ets, ‘El Gibowr, ‘Abiy `Ad, Sar- Shalowm. (Yesaya 9:5, dlm teks Ibrani). Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yesaya 9:5). Dalam sastra Ibrani, Elohim adalah bentuk kata Jamak (plural), sementara El bentuknya adalah tunggal (single). Elohim dipakai ketika menunjukkan kejamakan YHWH, dan EL dipakai dalam ketunggalan YHWH. ECHAD Kata esa dalam Ulangan 6:4 berasal dari kata ECHAD yang artinya adalah “Unified One”, atau”satu kesatuan”. Sama artinya dengan kata “satu” dari dua menjadi “satu” daging di dalam Kejadian 2:24. Bukannya satu dalam artian tunggal. Bahasa Ibrani menggunakan kata YACHID bila artinya adalah tunggal secara numerik. BERBEDA DGN Kitab suci dalam bahasa Ibrani selalu membedakan penggunaan kata ECHAD dengan YACHID. Karena memang artinya sangat berbeda. Echad : satu kesatuan Yachid : tunggal, satu. Berikut contoh-contohnya: ECHAD “Shma`, Yisra’el! Yhwh ‘Eloheynuw Yhwh ‘echad!” (Ibrani) “Hear, O Israel! Yahweh is our God, Yahweh is one [echad]!” (Ulangan 6:4) “`Al- ken ya`zab- ‘iysh ‘et- ‘abiyww’et- ‘imow wdabaq b’ishtow whayuw lbasar ‘echad.” (Ibrani) Therefore shall a man leave his father and his mother, and shall cleave unto his wife: and they shall be one[echad] flesh. (Kejadian 2:24) YACHID “He said, “Take now your son, your only [yachid] son, whom you love, Isaac, and go to the land of Moriah, and offer him there as a burnt offering on one of the mountains of which I will tell you.” ” Genesis 22:2 “He said, “Do not stretch out your hand against the lad, and do nothing to him; for now I know that you fear God, since you have not withheld your son, your only [yachid] son, from Me.” ” Genesis 22:12 “and said, “By Myself I have sworn, declares Yahweh, because you have done this thing and have not withheld your son, your only [yachid] son, ” Genesis 22:16 “Now she was Jephthah’s one and only [yachid] child; besides her he had no son or daughter.” Judges 11:34 Kesimpulan dari Ulangan 6:4 ü Pencipta langit dan bumi, yang disembah oleh orang Israel adalah YHWH. ü YHWH disebut sebagai Allah (Elohim yg jamak; EL yg tunggal). ü YHWH yang tunggal itu disebut esa (echad; yaitu satu kesatuan). Jadi, Sang Pencipta Agung, Allah yang besar itu adalah YHWH Elohim yang Echad (satu kesatuan). Artinya, orang Ibrani sejak dahulu sudah memahami bahwa YHWH yang mereka sembah itu adalah Allah yang tunggal (EL) tetapi juga jamak (Elohim). Dari sinilah, maka kita akan mengeri penggunaan kata “KITA” oleh Allah dalam Alkitab di Perjanjian Lama. Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Kejadian 3:22, Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” Kejadian 11:7, “Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Ketika membaca ayat-ayat tadi, orang Ibrani tidak menjadi bingung, karena mereka sudah paham bahwa YHWH adalah Elohim (yang jamak). Esa/echad (Satu kesatuan) yang seperti apakah? Jawabannya ada dalam pernyataan Tuhan Yesus. Perhatikan ayat-ayat berikut: Matius 28:19 LAI: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. NIV: Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit. Teks transliterasi dlm bhs Yunani: Poreuthentes oun mathêteusate panta ta ethnê baptizontes autous eis to onoma tou patros kai tou huiou kai tou hagiou pneumatos (teks bahasa asli Yunani) Dalam sastra bahasa Yunani, ONOMA merupakan bentuk “tunggal”. Berbeda dengan ONOMATA yang adalah “jamak”. Keesaan (echad) Allah/monoteisme jelas sekali dalam kata-kata Tuhan Yesus, “baptislah mereka dalam nama ‘ONOMA’ (single). Yesus tidak berkata baptislah mereka dalam “nama-nama” ‘ONOMATA’ (plural). Penggunaan “onoma” yang adalah bentuk tunggal untuk menjelaskan Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan penyataan Allah yang sama persis dengan pewahyuan di Perjanjian Lama. Hanya saja, di Perjanjian Baru, Ke-Jamakan (Elohim) dari YHWH dijelaskan langsung oleh Tuhan Yesus, sebagai satu kesatuan (echad) dari BAPA, ANAK, ROH KUDUS. Jadi, YHWH (Yahwe/Yehuwa/Jehovah) bukan saja menunjuk kepada BAPA. Akan tetapi juga mengacu pada ANAK dan ROH KUDUS. Bukti-Bukti Ke-Allahan Anak (Yesus Kristus): Roma 9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin! Ibrani 1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Yohanes 1:1,14 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Saksi Yehuwa kerap menggunakan ayat berikut untuk menyanggah ke-Allahan Yesus. Wahyu 3:14 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.” Mari menganalisa ayat tersebut berdasarkan bahasa aslinya (bahasa Yunani). Teks asli Alkitab Perjanjian Baru yang berbahasa Yunani menulis: “Kai to angelo tes en Laodikeia ekklesiasgrapson: Tade legei ho Amen, ho Martus ho Pistos kaiAlethinos, he Arche tes ktiseos tou Theou.” Permulaan ditranslasikan dari kata Yunani “ARCHE”. Apakah arti dari Arche? Berikut penjelasan dari Kamus Strong’s Hebrew and Greek Dictionaries: chief (in various applications of order, time, place or rank): – beginning, corner, (at the, the) first (estate), magistrate, power, principality, principle, rule. Albert Barnes’ Notes on the Bible menulis: Such an interpretation would be at variance with all those passages which speak of him as uncreated and eternal; which ascribe divine attributes to him; which speak of him as himself the Creator of all things. Compare Joh_1:1-3; Col_1:16; Heb_1:2, Heb_1:6,Heb_1:8, Heb_1:10-12. The third signification, therefore, remains, that he is “the beginning of the creation of God,” in the sense that he is the head or prince of the creation; that is, that he presides over it so far as the purposes of redemption are to be accomplished, and so far as is necessary for those purposes. Arche lebih tepat berarti “Sumber ciptaan”. Jadi, Yesus adalah “yang menyebabkan segala ciptaan”. Dengan kata lain, IA adalah Pencipta itu sendiri. DIA lah yang “menyebabkan” semuanya menjadi ada. Wahyu 1:8 mencatat perkataan Yesus: “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Hanya Allah saja yang berstatus “Maha Kuasa”. Yesus Kristus mengatakannya, hal ini merupakan bukti tak terbantahkan dari Alkitab bahwa Yesus Kristus adalah Allah/Elohim/Theos. Kesimpulan Yesus Kristus bukanlah “ciptaan” Allah Yehuwa (YHWH), juga bukan jelmaan malaikat Mikhael. Melainkan IA adalah Yehuwa (YHWH) itu sendiri bersama dengan BAPA dan ROH KUDUS. Yesus Kristus setara dengan BAPA dan ROH KUDUS. Karena ketiganya adalah YHWH Elohim yang dulu dikenal oleh orang Ibrani (Israel).
Posted on: Tue, 25 Jun 2013 04:34:52 +0000

Trending Topics




© 2015