MSG Papua Barat kunjungi di bawah penjagaan bersenjata Rabu, 15 - TopicsExpress



          

MSG Papua Barat kunjungi di bawah penjagaan bersenjata Rabu, 15 Januari, 2014 12:36 Sebuah DELEGASI Menteri Luar Negeri Melanesian Spearhead Group ( MSG ) mengunjungi provinsi bermasalah dari Papua bertemu dan dikawal bawah penjagaan ketat oleh Joint Indonesian Military ( TNI ) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia ( POLRI ) . Bahkan demonstrasi damai dilarang oleh Polisi . Sekitar 46 aktivis masyarakat adat Papua ditangkap di Jayapura karena berusaha untuk menunjukkan , termasuk tokoh-tokoh terkenal Markus Haluk dan Yusak Pakage . Semua diyakini telah dirilis . Kunjungan delegasi MSG adalah dalam menanggapi undangan dari Indonesia pada pertengahan 2013 diminta oleh pertimbangan MSG -19 Summit aplikasi untuk keanggotaan oleh Papua pada bulan Juni 2013. Sebuah aplikasi yang menyebabkan perdebatan signifikan dalam KTT pada waktu itu dan sejak dan yang telah melihat upaya terus-menerus selama 6 bulan terakhir oleh Indonesia untuk melemahkan aplikasi. Anggota komunitas adat Papua tidak diberi bahkan ruang sedikit pun untuk dapat mengakses apalagi bertemu dengan anggota MSG Delegasi , yang dijaga ketat setiap saat waktu mereka di Papua . Delegasi hanya bertemu dengan Pejabat Pemerintah dari tingkat Provinsi Pemerintah . Sikap Pemerintah Indonesia adalah bahwa mereka mengundang delegasi MSG jadi itu Pemerintah yang akan bertemu dengan mereka . Siswa merespon dengan memblokade jalan utama yang mengarah dari kota Jayapura ke bandara dengan membakar ban di jalan . Karena tidak ada rute jalan lain untuk mengawal delegasi MSG kembali ke bandara sehingga mereka dibawa bukan oleh helikopter dari Mabes TNI . Dengan cara ini Indonesia telah diisolasi Papua lagi . Pemerintah telah membungkam penduduk asli Papua dan ditutup setiap ruang yang mungkin untuk demokrasi . Delegasi MSG ingin mengunjungi Papua untuk melihat situasi untuk diri mereka sendiri tangan pertama namun mereka belum mampu untuk mengakses orang . MSG Delegasi dikawal oleh Tentara Nasional Indonesia seolah-olah asli Papua ingin membunuh sesama saudara dan saudari Melanesia mereka. Masyarakat adat Papua tahu dan hidup dengan apa yang dibutuhkan oleh budaya mereka dan agama mereka dan itu benar-benar masuk akal untuk bahkan mempertimbangkan bahwa mereka akan membahayakan atau membuat hal-hal sulit bagi mereka saudara-saudara mengunjungi Papua Melanesia . Budaya teroris di wilayah ini adalah budaya orang lain dan bukan dari Papua , kata sebuah pernyataan . Peristiwa tanggal ini di Papua mengatakan kepada dunia bahwa Negara Indonesia masih menyembunyikan sesuatu di Papua dari seluruh dunia . Sesuatu itu adalah kejahatan kemanusiaan yang sedang dilakukan oleh Negara Indonesia terhadap Adat Papua . Peristiwa tanggal ini di Papua juga mengatakan kepada dunia bahwa Negara Indonesia belum matang dalam prakteknya demokrasi . Yan Ciristian Warinusy , seorang aktivis hak asasi manusia di Papua , mengatakan kunjungan itu sejalan dengan agenda awal KTT MSG yang diselenggarakan pada Juni 2013 di Noumea , Kaledonia Baru - Kanaky . Ini adalah suatu hal yang penting , prasyarat bagi mereka untuk menentukan bagaimana mereka akan mempertimbangkan keanggotaan Papua ke dalam keanggotaan MSG , katanya , karena berdasarkan aplikasi oleh Koalisi Nasional Papua Barat untuk Pembebasan ( WPNCL ) .
Posted on: Sun, 19 Jan 2014 09:27:44 +0000

Trending Topics



ci arrivano dagli attivisti:
VICS 3rd ANNIVERSARY SALE ENDS TODAY! Its our third anniversary
Sometimes, a girl is scared to get back into a relationship

Recently Viewed Topics




© 2015