Metal menjadi musik minoritas sejagat namun pecintanya sangat - TopicsExpress



          

Metal menjadi musik minoritas sejagat namun pecintanya sangat setia pada genre ini. Tak banyak orang menyukai kehingar bingaran suara dihasilkan. Ketambahan vokalisnya bernyanyi dengan nada menggerutu, permainan gitar, drum, dan bas serba cepat. Menasbihkan sebagian besar awam. Ini musik paling sulit dimengerti. Selain itu gambaran penganut setia metal dekat dengan pemujaan terhadap setan (satanic), kondisi serba brutal, terkadang dalam setiap konser metal ada ritual-ritual menjijikkan seperti memotong hewan dan darahnya diminum bersama. Namun paling berasa jika Anda menyetel musik jenis ini keras-keras. Bisa jadi jendela Anda dilempari tetangga sembari teriak, "Berisik!". Ternyata secara diam-diam geliat musik metal di sejumlah negara mayoritas muslim. Mesir salah satunya. Dilansir dari situs rasionalist.org.uk (27/1/2009), penulis buku Heavy Metal Muslim Mark LeVine menuliskan pengalamannya menyaksikan festival metal diadakan di pinggiran Ibu Kota Kairo, dekat Sungai Nil. Sebuah pagelaran metal mengundang para polisi datang ke tempat diadakannya acara itu yakni Roda Budaya Sawi, pusat kebudayaan paling penting di Kairo. Mereka memberitahukan panitia musiknya terlalu keras. Beberapa aparat lagi datang dengan perahu di sepanjang sungai nil juga menegur hal sama. Ini memaksa penyelenggara untuk mengecilkan volume ke tingkat normal versi penegak hukum. Untungnya suara panggung cukup mengikat massa hanya sekitar 850 orang. Terjadi negosiasi antara beberapa orang dengan polisi namun akhirnya konser bisa dilanjutkan. Ini sedikit gambaran komunitas kecil metal Mesir yang bertabrakan dengan politik memanas. Musik metal memang telah tersohor di Mesir selama dua dekade terakhir namun festival ini pertama kali bisa digelar. Sekalinya berhasil mendapat izin dengan pengawasan ketat. Salah satu band merupakan anak politisi terkemuka Ayman Nur bernama Shady. "Allahu Akbar!" ujar Shady mengawali pertunjukannya. Posisinya sebagai gitaris langsung meraungkan senar dan membawa lagu berirama cepat. Mereka mendengar langsung menggoyangkan kepala satu arah (headbang). Shady menyukai metal sejak kecil. Usianya 16 tahun saat artikel ini dibuat. Sosok Shady sama dengan pemuda kebanyakan, sering ke masjid, salat, mengaji, berdoa, namun malam harinya dia berlatih metal, dan membaca buku-buku tentang musik itu. Dia memadukan musik ekstrem itu dengan pengabdian kuat akan imannya. Bukan hanya di Mesir, pelbagai negara mayoritas muslim mulai terjangkit virus metal. Maroko dan Turki jadi contohnya. Band Reda Zine dari Maroko mengakui metal menjadi musik pas bagi mereka yang tumbuh di wilayah didominasi dengan perang, kekerasan sosial, konflik politik, hingga bom bunuh diri. Bahkan di pelbagai negara represif terhadap musik barat seperti Iran, Arab Saudi, Irak, dan Pakistan, metal semakin berkembang setelah banyak penggemar musik ini ditangkap sebab diduga menjadi pengikut setan. Seorang mufti Mesir bahkan pernah mengeluarkan fatwa untuk membunuh mereka para pelaku musik metal jika tidak mau bertobat. Namun ini tak membuat mereka bungkam, hingga akhirnya fatwa itu dicabut dengan sendirinya. Buktinya Festival Rock Padang Pasir di Kota Dubai, Uni Emirat Arab sejak 2007 hingga kini terus digandrungi. Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik itu. Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat. Generasi muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri. Pemuda rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
Posted on: Sun, 28 Jul 2013 02:24:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015