Min Ada FF NIh!! Tapi Punya Temen Mimin!! mau Baca Author : Kim - TopicsExpress



          

Min Ada FF NIh!! Tapi Punya Temen Mimin!! mau Baca Author : Kim (https://facebook/vr.defina Main Cast : Oh Minhyung Oh Sehun Other Cast : Kim joonmyeon Genre : Life, family, comedy (maybe) Length : Oneshot Summary : What will you feel if you have a brother like him? **** Bodoh. Itu adalah satu kata yang dapat mewakili segalanya yang ada didalam diriku. Mau sekeras apapun aku berusaha atau memperhatikan, aku sama sekali tidak akan bisa mengerti apapun yang dijelaskan dosen di stadion, bahkan hanya menjelaskan apa yang ada di dalam ruangan kelas saja aku tidak bisa..kau bisa bayangkan betapa bodohnya aku? Seringkali aku menyalahkan diriku yang sangat bodoh seperti ini, hei..apa aku dibuang orangtuaku karena aku memang sudah terlihat bodoh dari lahir? Apa wajahku terlihat seperti orang nerd ? Aku bahkan sudah menanyakan hal ini pada Jung Ahjumma yang notabenenya adalah orang terdekatku..dan kalian tau apa jawabannya? Dia hanya menjawab bahwa ada yang salah pada kinerja otakku..dan mengatakan bahwa aku sering membentur meja saat masih di panti asuhan..jadi mungkin otakku tertinggal setengah di atas meja.. hell yeah.. jawaban macam apa itu Parahnya, aku sering mencontek dan melakukan kecurangan agar dapat lolos tes yang dilakukan per semester itu..hasilnya sangat mengecewakan..aku menjawabnya secara terbalik..jawaban contekan nomor 2 menjadi jawaban nomor 1, nomor 5 menjadi nomor 3 dan seterusnya….ingin saja aku merobek kertas jawabanku saat itu, mencotek saja aku sudah salah..apa lagi jika aku menjawabnya jujur.. Hingga suatu hari aku dipanggil dosenku dan seperti biasa.. dia mengomeliku panjang lebar dan menyalahkan aku atas semua kebodohanku,menanyakan bagaimana caranya aku lulus saat SD, SMP, dan SMA kalau aku sebodoh ini…dan hal itu berujung pada omelannya tentang kesalahan orangtuaku yang tidak bisa mengajarkan anaknya dengan baik.. ingin rasanya sekarang aku berteriak padanya “Hei…aku ini Yatim Piatu Bodoh!!!!” tapi sayangnya aku tak mempunyai keberanian untuk itu. “kau ingin kedua orang tuamu dipanggil karena kebodohanmu?” tanyanya dengan nada yang terlihat kesal dan aku hanya diam..tak ada niat untuk menjawabnya.. “Oh..Min Hyung!!” dia berpekik,dan aku hanya memberinya senyuman miris penuh arti “Jeoseonghamnida..tapi aku yatim piatu...” jawabku sekenanya dan itu membuatnya tercengang dan mulai terlihat kikuk “oh..begitu..maafkan aku..jadi,apa kau punya wali atau perwakilan selain orangtuamu?” tanyanya lagi dengan nada yang dilembut-lembutkan, oke..rasanya aku mau muntah saja.. BRAK “aku walinya...apa ada masalah dengan yeoja ini?...” seorang namja seenaknya duduk di sampingku,wajahnya datar dan dengan bibir yang sedikit ditekuk,dan juga dengan bajunya yang rapi namun rambutnya yang sedikit acak-acakan dan aku juga tidak mengerti. Aku hanya memandangnya sebentar..sumpah...aku benar-benar tak kenal dengan namja ini..siapa dia? “namamu?” tanya dosen Ahn pada namja tak dikenal ini sambil menggoreskan beberapa kata di lembaran kertas di depannya.. “Oh sehun..” namja itu menjawab tanpa ekspresi dan hanya mengetuk-ngetukan jarinya di meja sambil menghela nafas Aku hanya diam tanpa memprotes sama sekali, namja ini telah membantuku..apa salahnya? **** Aku menghembuskan nafasku pelan. Entah untuk yang keberapa kali selama beberapa menit aku terduduk di Cafe ini. Orang-orang yang datang kesini biasanya untuk menikmati es serta minuman dingin, mengingat ini adalah musim panas. Aku sendiri tengah menatapi Mango Frizz didepanku yang belum kusentuh sama sekali. Setelah merasa pesananku akan mubazir, aku akhirnya memutuskan untuk meneguk Mango Frizz dihadapanku. Sudah sepuluh menit aku menunggu disini dan kedua orang itu belum datang.. dua orang yang kumaksud adalah namja yang membantuku tadi dan sepupunya,ya meski aku lupa namanya..setidaknya aku berterimakasih karena dia menghindarkanku dari omelan dosen Ahn tadi pagi, Sedetik kemudian suara gaduh mulai terdengar. Aku melirikkan mata kearah sana, dan menemukan kedua orang yang kutunggu itu bersamaan dengan hebohnya sebagian pengunjung cafe. Itu Namja tadi, dan Sepupunya berjalan disampingnya, dengan wajah malaikatnya dan senyumnya yang menyejukkan.Aku tidak berusaha memikirkan hal yang aneh-aneh tetapi mereka memang nampak sangat tampan jika seperti itu. Tinggi mereka, postur tubuh yang proporsional, baju yang pas ditubuh, wajah yang sangat tampan. Kurang sempurna apa mereka berdua? Mereka berdua pasti terlihat jauh lebih tampan diantara para pengunjung cafe yang lain. Aku masih mengamati mereka yang mengedarkan pandangannya keliling cafe, seperti mencari seseorang. Lalu pandanganku dan namja itu bertemu, aku bisa melihat sedikit senyuman diwajahnya. Senyuman yang membuat tubuhku membeku selama sekian detik. Omoo.., aku bisa mati muda kalau begini caranya. Lalu dia menyenggol lengan namja disebelahnya, dan dia pun menolehkan kepalanya kearahku. ---SKIP “hmm...maaf kalau membuatmu menunggu lama minhyungie..oh..kau pasti belum tahu siapa namaku kan? Namaku Kim joonmyeon...panggil saja suho” namja itu tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku dan aku juga membalasnya “namaku minhyung..Oh minhyung..” jawabku “mm..minhyungie,mengapa kau memilih jurusan Arsitektur? Mengapa tidak kedokteran saja?” tanya suho lagi dengan penasaran. Aku menghela nafas pelan “itu karena arstitektur adalah jurusan yang menurutku paling gampang..tidak menghitung ataupun melakukan praktek mahal dan meluangkan waktu yang lama..” “oh..begitu.. lalu bagaiman-” “yah..hyung..sudah cukup basa-basinya...hei kau!..dosen tadi bilang bahwa nilaimu sangat jelek dan benar-benar tak memuaskan ya? Ckk..bagaimana bisa? Bahkan anak SD dapat menyebutkan apa yang ada di dalam ruangan kelas dengan baik... sedangkan kau?” Aku tahu namja itu mengejekku..tapi aku diam saja karena semua kata-katanya itu benar adanya,ya..meskipun perkataannya itu benar-benar menusuk.. “sudahlah sehun..berhenti bersikap seperti itu..kasihan dia...kalian baru bertemu dan sudah seperti ini..” ujar suho Oh..jadi nama namja menyebalkan ini sehun? Namanya jelek sekali..sama seperti perilakunya.. “bukan begitu hyung..tapi semua keturunan Oh..tidak ada yang sebodoh dia..” sehun menunjuk wajahku dengan jari lentiknya, heh..apa maksudnya berkata seperti itu? Kini aku mulai merasa tersinggung.. “sehun..aku mohon..” suho menatap sehun dengan tatapan memohonnya “jangan seperti ini pada yeodongsaengmu..” tambahnya dan menatapku lembut...apa? yeodongsaeng? Aku yeodongsaeng sehun? “suho-ssi..katakan bahwa kalimat terakhirmu itu bercanda...” ucapku begitu saja dan hanya dijawab oleh tawa suho “ani..kau memang yeodongsaeng sehun..ya..begitu sih katanya..” Aku memandang mereka bergantian..dan tatapanku berhenti ketika sehun memberiku selembar surat, “tanda tangani..” titahnya yang tidak kuindahkan,aku malah memalingkan wajahku menatap wajah angelic suho “apa ini suho-ssi?” tanyaku pada suho “eoh? itu adalah surat persetujuan bahwa kau masuk dalam keluarga Oh..kau ternyata adalah anak perempuan Mr. Oh yang hilang 15 tahun yang lalu...” ucap suho Tunggu dulu..jadi aku adalah anak Mr. Oh? Aku anaknya yang hilang? Eoh..bagaimana caranya? Bukankah jung ahjumma mengatakan bahwa aku ini dibuang oleh orangtuaku? “heh? Yang benar saja...maaf..aku tidak percaya..” ujarku dan meneguk Mango Frizzku lagi dengan tergesa gesa. “meskipun aku tidak suka mengatakan ini..tapi itu benar...” sahut sehun.. “apa buktinya kalau aku yeodongsaeng kandungmu?” tanyaku dan menatap garang sehun..heh..namja poker face seperti itu adalah Oppaku? yang benar saja... “buktinya..kau adalah yeoja, kau ada di panti asuhan sejak 15 tahun yang lalu...dan kau bermarga Oh..simple bukan?” Glup. aku menelan salivaku kasar mendengar jawaban tak masuk akal darinya.. “ya..ya..ya..jawaban macam apa itu..pokoknya aku masih tidak mengerti bagaimana caranya kalau aku adalah yeodongsaengmu..” sekarang berbalik, gantian aku yang menunjuk wajahnya dengan jariku. Bukannya malah menghindar dia malah mengoceh tak jelas “sopanlah sedikit bodoh!” pekiknya menjadi “namaku bukan bodoh! Namaku Oh minhyung! Dan berhentilah berteriak!” balasku tak kalah keras,dan itu menyebabkan sebagian perhatian pengunjung caffe terarah kepadaku..oh..I dont care... “haha..kukira kau tidak tahu namamu sendiri..bukannya kau itu bodoh??” “yak Oh Sehun! Beraninya kau!!!” “memangnya kenapa hah??” “ya tuhan..berhentilah..dasar bocah-bocah..” suara itu terdengar seperti menyudahi, suara pelan yang terdengar sedikit kesal. Aku yakin itu bukan suara milik sehun. Aku sontak menoleh dan mendapati suho yang hanya menggeleng prihatin.. “eo? Maaf..” dengan segala hormat aku membungkukkan badanku dan duduk ditempatku. Begitu juga dengan apa yang dilakukan sehun, namun dia sama sekali tak minta maaf..cih..tak beretika.. “tandatangani!” ulangnya. Dapat kurasakan senyum setan sehun yang ingin sekali kutinju itu. Aku bahkan tak menyadari bahwa Suho telah menyisipkan sebuah Pena di jariku..mendesakku agar menandatanginya “untuk apa?” “ini pernyataan tertulis yang resmi bahwa kau adalah yeodongsaengku yang hilang..” “apa untungnya sih jika aku menandatangani ini?” tanyaku dengan segala kegaringanku. Sehun menghela nafas pelan seakan dia sangat frustasi.. “eomma dan appa sedang di luar negeri...dan mereka menyuruhku untuk mencari anak perempuannya yang hilang untuk pembagian warisannya...dan jika dia tidak ada..maka aku tidak akan dapat warisan..” SRET dengan seenaknya sehun mengambil minumanku dan meminumnya..kemudian diam lagi seakan tidak terjadi apapun.. Aku mendengus kesal.. “jadi cepatlah tandatangani..” “ayolah..” kini suho menatapku dan tersenyum. Dan tanpa pikir panjang Aku mengangkat penaku ke atas, Membuat suasana semakin dramatis.. *** Author POV Oh’s Family House~ “Bersiap-siaplah. tutormu sudah datang~” ucap suho dan tersenyum pada minhyung, sedangkan yang ditatapnya hanya keheranan.. Tutor? Aku? Sekarang? Batin minhyung dan menggendikkan bahunya. Seiring dengan perginya suho dari kamarnya itu, minhyung mulai beringsut bangkit dari baringannya dan duduk bersila dihadapan meja bundar biru dengan malas...sebenarnya dia masih tidak percaya dia kan tinggal di rumah yang sebesar ini namun hanya ada 3 orang disana...Dia, Suho, dan Sehun.. Tap Tap Terdengar suara langkah kaki mendekatinya..dan dengan refleks minhyung menegakan kepalanya keatas. Sepertinya tak asing. Ujar batin-nya. Namja berpostur tinggi itu ikut duduk bersila dihadapan Minhyung. Minhyung spontan berdiri dan membungkuk 90 derajat, berniat memberinya salam perkenalan. Tapi tunggu dulu! Dia menatap namja didepannya itu.. “eoh? Wae kau yang menjadi tutorku?” Minhyung terkaget ketika menyadari seorang Oh Sehunlah yang menjadi tutornya... “eo? Suho tak bilang kalau kau yang mengajariku??” tanya minhyung pada sehun yang terdiam atau lebih tepatnya mencoba diam itu. “…..” Sehun menatap Minhyung dengan tatapan yang tidak bisa diungkapkan. Minhyung kembali ke posisi semula, ia mendengus pelan. Idihh...sok sekali dia..kakak macam apa itu? Cih...Eomma~ dia bukan kakakku..mungkin kau memungutnya dulu...suho lah kakakku eomma, bukan dia.. keluh Minhyung kesal “Hyung aneh itu yang menyuruhku..awalnya aku sudah mempersiapkan seorang tutor untukmu..tapi suho hyung malah mengusirnya..kejam sekali...dan dia malah memaksaku..” ucap Sehun sambil mulai membuka halaman demi halaman buku yang ada dihadapannya “Jinjja? Sehun-ssi? Baiklah..jadilah tutor yang baik dan buat aku pintar..” Sehun menghela nafas pelan. Apa tadi? Sehun-ssi dia bilang?! Entah, tapi panggilan ini sangatlah asing baginya. Biasanya seorang yeodongsaeng akan memanggil kakaknya dengan ‘oppa’ tapi kenapa yeoja ini tidak? “Kita mulai pembelajaran. Banyak materi yang harus kau kuasai.” Ujar Sehun dingin. Minhyung mendengus “sekarang pelajaran apa?” Sehun memutuskan untuk mengabaikan Minhyung, ia kembali membuka halaman demi halaman sambil dirinya menjelaskan materi materi dengan jeli.. “kau mengerti?” “.....” Sehun mendelik kearah Minhyung yang sama sekali tidak memperhatikannya + Minhyung yang tertidur dengan lelapnya selama sehun menjelaskan materi. BRAAAK… Sehun menggebrak meja bundar Biru yang ada dihadapannya, terdengarlah suara yang cukup keras dan itu membuat jantung Minhyung ikut melompat. “Jangan main-main! Mood-ku sedang tidak bagus!” ketus Sehun. Minhyung POV Mendengar suaranya yang ketus itu,aku memutuskan untuk lebih tenang..Sehun tampak sangat mengerikan.. “Kita mulai dari bab pertama. Dosenmu bilang nilaimu buruk bahkan dari bab pertama.” Tutur Sehun. “Yeah, padahal bab pertama menurutku anak SD pun bisa mengerjakannya.” Tambahnya lagi. Aku tahu Sehun mengejekku, aku tahu. Aku hanya diam karena perkataannya ada benarnya juga…meski sekali lagi perkataannya itu sangat menusuk. “Maafkan aku Sehun-ssi.” Ujarku lirih. Jelas saja aku malu. Aku kelihatan bodoh sekali dihadapannya…sial! Sial! Sial! Satu setengah jam pun kami habiskan dengan memelajari bab pertama. Seperti apa yang aku perkirakan, tidak ada kemajuan sama sekali. Sehun saja sampai frustasi mengajariku menyelesaikan soal. Jangan salahkan aku! Sudah kubilang kan kalau aku lemah dalam pelajaran itu. Salahkan otakku. Salahkan dirimu sendiri yang membuatku sangat sulit berkonsentrasi. Dan salahkan apa yang kurasakan tadi.. Bagaimana aku bisa berkonsentrasi jika aroma sehun seolah menghipnotis pikiranku, aroma musk yang menenangkan? Bagaimana aku bisa berkonsentrasi dengan benar jika kulitku terkadang bersenggolan dengan kulit tangan sehun ketika namja itu merebut pensil dariku untuk mengerjakan soal mudah yang sama sekali tak bisa dijawab olehku..dan sontak menyita segenap kinerja otakku? Bagaimana aku bisa berkonsentrasi jika dia membuat kerja jantungku tidak karuan seperti ini? Aku tidak henti-hentinya menunduk entah kenapa dan bergumam tidak jelas. Omo.. “Kali ini cukup sampai disini. Pertemuan berikutnya kau tidak usah grogi. Tanganmu gemetaran dan dingin sekali kau tau?” Itu perkataan Sehun, yang sukses membuat wajahku memanas karena malu. Aku hanya bisa menundukkan wajahku dalam-dalam. Jika ada lubang dibawah tempat dudukku, aku lebih memilih untuk bersembunyi disana. Sialan, aku ketahuan. Tapi tunggu dulu..kenapa aku seperti ini? Jangan-jangan aku….. Ah ANDWAEEEEE….Aku tidak boleh menyukai namja tak beretika dan mengesalkan seperti itu..ditambah lagi dia adalah kakakku.. kuperjelas…KAKAKKU…duh..otteokhae?? ****** “eh..minhyung?? siapa namja yang mengantarmu kemarin? Dia tampan..” tanya jimin, salah satu teman ku…tumben sekali..hmm.. Entah kenapa sejak sehun mulai mengantar jemputku, banyak sekali yang bertanya tentang dia (khususnya yeoja), dan bahkan banyak yang mulai berdekatan denganku hanya untuk mengorek informasi tentang namja poker face itu.. “oh..dia..” jawabku dengan nada sedikit menggantung “dia sepupuku..”lanjutku berbohong.. “kau berbohong..” “tidak..” “hh…kau berbohong minhyung…dia namjachingumu kan?” PRFFFTTTT... perkataannya sukses membuatku memuncratkan minuman yang kuminum dan langsung menatapnya aneh “jujur sajalah...” ucap jimin lagi. Dan kemudian sebuah ide gila terputar di otakku. “Ya..dia memang namjachinguku lalu kenapa??” jawabku menggoda jimin,aku sangat ingin melihat ekspresinya yang terkaget-kaget atau apalah itu..sungguh..tak ada maksud lain...dan kenyataannya dia malah diam saja..hei..ayolah keluarkan ekspresimu itu jimin-ah~ “Minhyung!!” suara itu membuatku dan jimin menoleh..Omo...aku kaget setengah mati melihat sehun yang sedang berdiri tak jauh dariku...namja yang baru saja kami bicarakan tadi.. ah..kalau dia dengar kata-kataku barusan bagaimana? Bisa mati aku! “jimin-ah..sembunyikan aku..palli..” aku mulai memohon pada jimin.memohon agar dapat bersembunyi di balik badannya..sebentar saja.. “eh?” heran jimin “jangan banyak bicara..sembunyikan aku..” aku baru saja ingin berlari menjauh tapi....kurasakan sebuah tangan menahanku... “mau kemana kau?” tanya sehun ‘ah..matilah aku!!..’ rutukku “minhyung kau kenapa? Bukankah dia namjachingu yang baik karena mau menjemputmu..kenapa kau lari? Tenang saja..aku tidak envy kok..kalian serasi..” ucap jimin lagi yang membuat keadaan semakin parah, damn it jimin... “jadi aku nam-ja-chi-ngu-mu?” sehun menyebutkan banyak penekanan kata di kata namjachingu itu. Dia kemudian merampas tas di genggamanku kemudian menyampirkannya di bahunya..seenaknya sekali namja ini... “hei..” aku melompat ingin mengambil tas itu,namun nihil hasilnya..ya ampun.. “ayo kita pergi chagi~..” ajak sehun dan tersenyum setan..haah..aku yakin nanti aku akan dikerjai mati-matian.. “tidak mau..aku akan pulang dengan jimin..”ucapku menahan malu namun dengan nada yang lumayan keras... “chagiya~ ayolah…” sehun kemudian menarikku lagi..dan hal yang serupa terjadi..kinerja detak jantungku mulai tak terkontrol...oh..god..maafkan hambamu ini...lindungilah aku tuhan..jangan sampai namja ini membullyku diperjalanan pulang.. ******* “tumben kau diam..” ucap sehun dan terfokus pada kegiatannya menyetir. Aku yang sedang menatap pemandangan dari balik kaca jendela hanya diam..dan kemudian menghela nafas panjang. “eung..sehun-ssi...maaf soal yang tadi..sebenarnya aku hanya-” “ah..sudahlah...aku makmumi itu.” terdengar suara sehun yang tenang tanpa ada perubahan raut wajahnya, aku menjadi lega.. “aku tahu ketampananku selalu mempunyai konsekuensi tersendiri..jadi..yah,.begitulah..” Hhh...kini berubahlah dia kembali menjadi sehun menyebalkan yang aku benci.. “jangan sok seperti itu..” ucapku yang dihadiahi gelak tawa tak jelas dari sehun.. “memangnya kenapa? Bukankah benar? Aku tampankan?” tanyanya dengan rasa kepercayaan dirinya yang mulai overdosis. Aku hanya diam..mood untuk menjawab pertanyaannya sudah hilang.. Tapi anehnya kenapa aku malah menatapnya terus ya?? “kenapa kau menatapku seperti itu eo? Kau menyukaiku ya?” Suara itu membuatku langsung mengalihkan pandanganku darinya lagi. “bagaimana nilaimu?” “.....” “aku tanya padamu! Jawablah!” semprotnya “aku..aku...” “hhhh...sudahlah..tidak jadi..” Dan yang terjadi adalah keheningan yang terjadi sampai mobil itu berhenti..setidaknya aku sampai dirumah dengan tangan + kaki yang masih utuh.. “Wah..kau sudah pulang? Bagaimana pelajarannya tadi? Kau tidak melamun kan? Bagaimana dengan teman-temanmu?” itulah berbagai pertanyaan yang ditujukan suho oppa padaku..hh..aku sekarang bahkan merasa bahwa suho oppa adalah kakakku dan sehun adalah sekedar supirku saja.. “pelajaranku? Tidak berbeda..hanya saja aku sudah tidak melamun lagi...” Jawabku dan tersenyum..senyum yang sama dengan suho oppa. “heh..apa-apaan kalian ini? Kenapa pegang-pegangan tangan??” tiba-tiba suara itu membuatku tersadar dan menyadari bahwa sedari tadi suho menggandeng tanganku. Terlihat disana sehun berdiri memegang kunci mobilnya dengan garang. Apa-apaan ini? “memang kenapa? Cemburu ya?” goda suho oppa pada sehun “untuk apa? Cih..tidak..” “chukkae..akhirnya kau menyukai yeoja juga..” “Mwo? Dengar ya hyung...dia yeodongsaengku..” sehun bersikeras dengan pendiriannya..dan juga dengan suho oppa yang tak berhenti menggoda sehun. Kekanakan. Tapi...Untuk apa aku berdiri disini? Dari pada aku mendengarkan mereka berdua..lebih baik aku masuk duluan saja.. Author POV Sehun menatap kosong kearah piring sisa makan malamnya barusan, ia masih belum beranjak dari kursi makan. Fikirannya bercabang kemana-mana, ia mengingat bagaimana Minhyung menatapnya dan berkata bahwa dia adalah namjachingunya. Kini senyuman merekah sehun tiba-tiba muncul dari bibirnya itu. Dia mulai memikirkan apa saja yang baru terjadi terhadap dirinya ketika minhyung masuk ke dalam kehidupannya. Sehun memijat pelipisnya. “Sial. mengapa aku jadi banyak memikirkan bocah itu?” ********** 2 Minggu Kemudian “Oh ehehe, sebentar ya. Yeoboseyo?… ah wae sehun-ssi?… dimana? Aku bersama suho oppa disini... tak usah kawatir..” minhyung memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. “Sehun ya?” minhyung mengangguk. “Apa yang membuatmu jadi kacau Suho oppa? Ada yang mengganggu pikiranmu?” “Ah? Tidak, aku hanya sedang berfikir. Kenapa? Apa aku terlihat seperti sedang kacau?” “Kamu selalu menggigiti kuku jempolmu kalau sedang banyak pikiran.” Suho baru sadar lalu cepat-cepat menarik tangannya kembali, berusaha menahan kebiasaannya. “Ada apa? Ayo ceritakan.” Suho menarik nafas panjang. “Menyukai seseorang itu susah,” gumam Suho akhirnya. “Aaaahh jadi dari sekian banyak yeoja akhirnya kau menyukai seseorang? Hohoho, siapa siapa?” “eung..aku sangat susah mengatakannya..mm..aku..” “ne?” minhyung yang mendengar perkataan menggantung dari suho mulai penasaran.. “ya...kau pasti tahu yeoja itu...”minhyung menoleh cepat. “Maksudmu?” nafas minhyung terasa semakin berat saat mata sendu Suho itu menatapnya lekat. “kau bahkan sangat tak peka... aku menyukaimu dan aku menyayangimu minhyung-ah..dan kuakui aku mencintaimu meski kita baru bertemu 2 minggu ini...Sekarang katakan apa yang harus aku lakukan?” tangan dingin Suho perlahan bergerak menggenggam kedua tangan minhyung. Hanya dalam hitungan sepersekian detik, seseorang tiba-tiba saja menarik kerah baju Suho. “kau!” pukulan itu benar-benar mendarat di tulang pipi Suho, membuatnya jatuh tersungkur. “Benar selama ini! Itu lah kenapa aku tidak pernah suka melihatmu dekat dengan minhyung...ah..ternyata...” Baru saja minhyung akan membantu Suho berdiri, tangan yang tadi memukul Suho langsung menarik pergelangannya dengan kasar. “Sehun-ssi, sakit! Lepaskan, kumohon!” entah bagaimana tubuh yang biasanya terlihat rapuh itu tiba-tiba sekarang terasa begitu kuat, sekeras apapun minhyung meronta-ronta. Tangan baja itu tidak akan melepaskan cengkramannya di pergelangan minhyung, tidak mengacuhkan pandangan orang-orang dan tetap menarik minhyung pergi dari taman itu. Mobil Sehun melaju dengan kecepatan tinggi, membelah keramaian kota Seoul. Namun tak ada sedikitpun suara di dalam mobil, kecuali suara nafas Sehun yang tidak teratur. Minhyung masih bertanya-tanya ada apa dengan kakaknya ini? Kenapa dia bisa semarah itu degan suho tadi? Dan kenapa dia marah?, walaupun ini adalah kali pertama baginya melihat keadaan Sehun yang benar-benar akan meledak dalam hitungan detik. minhyung terlonjak kaget saat Sehun menekan klakson dengan kasar. “Sehun-ssi, kamu apa-apaan sih?!” “Diam!” Sehun kembali menginjak gas kuat-kuat, menikung dengan tajam, dan menyalip kendaraan lain dengan kasar. “Agh! Sehun-ssi pelan-pelan!” Sehun kembali menyeret minhyung begitu mobilnya sudah terparkir di halaman rumahnya. “Lepas! Suho oppa tidak salah!” akhirnya minhyung berhasil menarik kembali tangannya yang sudah memerah. “Tidak salah?! Jelas sekali laki-laki tidak tahu malu itu baru menyatakan cintanya padamu, dasar bodoh!” “OH SEHUN! JAGA BICARAMU!” “TURUN KAN NADA BICARAMU!”minhyung mundur selangkah, bentakkan tadi benar-benar memekikan telinga. Minhyung pun menyadari sesuatu..bau alkohol mulai menyeruak begitu saja, dan dia menyadari bahwa jalan sehun semakin sempoyongan saat ini.. Apa namja ini mabuk? batinnya “Sehun! Berfikirlah dengan benar!” “untuk apa aku berfikir dengan benar? Jika aku berfikir dengan benar apa kau mau memanggilku oppa? Jika aku berfikiran dengan benar apa kau mau dekat denganku? Apa jika aku berfikiran dengan benar apa kau mau menerima cintaku?” Minhyung mengernyit tak mengerti.. “maksudmu?” “hei dengar.. kau selalu membuatku panas saat kau berdekatan dengan suho..saat aku mengajarimu materi,kau selalu sibuk dengan ponselmu dan aku tahu saat itu kau sedang mengirim pesan pada suho hyung.. kau selalu memanggilku sehun-ssi dan kau memanggil suho hyung dengan panggilan suho oppa... hhh....satu lagi...kau selalu ada di fikiranku..selalu...ya...itu benar.... Apa yang kau lakukan pada diriku sampai aku gila seperti ini????..hei jawab...”ucap sehun panjang lebar dan sedikit terisak “saranghae.....” Minhyung menatap sehun yang masih terisak..menatapnya tidak percaya,mana bisa namja segarang sehun menangis??? Dan tadi? Apa yang dikatakan sehun tadi? Kini ada rasa sedikit bersalah dan shock disana..minhyung bahkan tak menyadari perasaan sehun padanya.. “maaf sehun-ssi...ah..maksudku sehun oppa..aku bahkan tidak tahu perasaanmu...dan aku juga minta maaf atas-” BRUK Minhyung hampir ambruk ketika badan berat namja itu nyaris menindihnya..ya..sehun tidak sadarkan diri..mungkin dia meminum soju terlalu banyak.. Minhyung POV Ah jujur saja..jika dia tidur seperti ini..dia tidak terlihat menyebalkan seperti sehun yang kukenal..dia terlihat sangat tenang dan lugu.. Dan aku bahkan masih tidak percaya tadi malam dia mengatakan hal itu padaku...hahaha..dia mengatakan bahwa dia mencintaiku? Itu sangat luar biasa aneh... Dan apa kalian percaya bahwa aku menungguinya sejak tadi malam? Meskipun mengantuk...aku tetap saja menungguinya terbangun.. Aku ingin mengintrogasinya terlebih dahulu saat dia bangun nanti..yah...lihat saja reaksinya.. “eungh...” terdengar suara lenguhan yang tak asing..aku yang mulai merasa bosan itu langsung menoleh ke sumber suara dan menemukan sehun yang sudah terduduk di ranjangnya.. “eh? Kenapa aku ada dikamarmu?” tanyanya pertama kali Aku hanya memberi pandangan aneh. “aku malas membawamu ke kamarmu...karena kamarmu yang ada di lantai atas dan badanmu yang sangat berat itu..oh..ya...ngomong-ngomong....” aku sengaja menggantungkan kata-kataku “mwo?” tanyanya pendek “hmm..untuk yang kemarin...Nado Saranghae Oppa..haha...tapi sebagai kakak adik kan??” Wajahnya pun berubah total saat aku mengatakan itu “mwo? Nado? Memangnya kapan aku mengatakan Saranghae padamu? Cih..tak sudi...” “heleh...ya sudah oppa pikirkan saja sendiri.. padahal kemarin itu kau mengatakan semuanya padaku..mulai dari kau yang selalu memikirkanku...lalu...” “memikirkanmu? yak! Apa itu?? Tidak mungkin!!!” “lalu kau yang panas ketika melihatku berdekatan dengan suho oppa....” “hei..hei...hentikan...” “kemudian kau yang sangat ingin dipanggil oppa...” “yahhh....kau!!!” “dan juga.....” “hentikan!!! Kau membuatku malu..yaaakkkkk!!! Oh minhyung!!!” FIN
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 05:27:48 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015