Minggu, 30 Juni 2013 23:25 WIB | Dibaca: 23 | Editor: Parmin | - TopicsExpress



          

Minggu, 30 Juni 2013 23:25 WIB | Dibaca: 23 | Editor: Parmin | Reporter : Marta Nurfaidah surya/marta nurfaidah Suasana di Shihlin Night Market, Taipei, Taiwan. SURYA Online, SURABAYA – Wisata di negara-negara Eropa memang menjadi impian orang Asia. Namun, tujuan wisata di negara-negara Asia pun tidak boleh dilewatkan begitu saja. Taiwan, sebuah negara kepulauan itu mempunyai banyak jujugan wisata yang indah karena alam, sejarah, dan toleransi agama. Selama ini, Taiwan dikenal sebagai salah satu negara produsen perangkat gadget yang diakui di dunia. Di sana tempat bermarkasnya Asus dan Acer. Di sisi lain, obyek wisatanya juga menarik. Sebut saja Gedung 101. Pada 2004 tercatat dalam Rekor Dunia sebagai gedung tertinggi dan lift tercepat di dunia sebelum dipecahkan Burj Khafilah di Dubai, Uni Emirat Arab pada 2007. Kecepatan liftnya mencapai 37 detik untuk naik ke lantai 84. Teknologi dan desain arsitektur memang berkembang di sana. Namun, mereka tidak melupakan sisi sejarah dan alam telah membentuk negara Taiwan. Seperti kompleks Chiang Kai-Shek Memorial Park, Martyr’s Shrine, Dr Sun Yat Sen Memorial Hall, Gunung Alishan, dan Danau Sun Moon Lake. Gaya hidup masa kini yang dipadukan dengan budaya kuliner mereka dapat dijumpai di beberapa pasar malam seperti Shihlin Night Market, Huaxi Street Tourist, Raohe Street, dan Ximending. Penjual rata-rata buka pukul empat sore dan tutup tengah malam. Ratusan kios ada di sana dan terbagi dalam dua area, barang dan makanan. Mulai dari asesoris, pakaian, payung, kosmetik, CD, sepatu, mainan dan makanan. Masalah transportasi, pemerintah Taiwan telah menatanya sedemikian rupa. Taipei Metro (MRT) yaitu jalur subway di Taiwan mampu menyambungkan antara satu titik tempat wisata dengan tempat wisata lainnya. Setidaknya, jumlah uang yang dibawa untuk berbelanja dalam satu malam cukup sebesar 1.000 hingga 1.500 NTD (dolar Taiwan), sebab 1 NTD setara dengan Rp 300 hingga Rp 455. Harga beli di sana salin bersaing antara satu toko dengan lainnya. Asal mau capek berkeliling dan ogah rugi, acara berbelanja pasti seru. Perhatian Pemerintah Pemerintah Taiwan memahami kebutuhan para wisatawan, pengusaha travel dan tour, serta pelaku usaha wisata dengan mempromosikan program wisata ke negara-negara lain. Salah satunya Indonesia. Seperti Promosi Pariwisata Taiwan 2013 di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (30/5) malam. Pemerintah Taiwan menjanjikan bantuan Rp 300 juta untuk setiap biro travel yang mau mempromosikan wisata negara Taiwan dalam paket liburan yang ditawarkan. “Seperti memajang foto tentang Taiwan, entah gedung dan tempat wisata, serta mengiklankannya di media massa,” kata Tony Wu, Director Taiwan Tourism Bureau Kuala Lumpur Office, saat table on top antara buyer dan travel agent serta hotel dari Taiwan yang diikuti 19 tenant. Bahkan, wisata untuk turis muslim juga menjadi perhatian mereka. Sekarang banyak hotel yang memberi tanda kiblat di atap kamarnya, atau restoran yang menyediakan menu ‘no pork’ atau tanpa daging babi. Belum lagi biaya wisata yang kebanyakan dipatok berkisar pada harga Rp 9 hingga 10 juta per satu trip. Harga yang sangat terjangkau, apalagi Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. “Wisatawan Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan prosentase sekitar 20 persen dari seluruh negara Asia. Setelah Malaysia dan Singapura,” ujar Tony. Sehingga, dia berharap wisatawan dari kota Pahlawan ini juga akan meningkat. Berita Selengkapnya Klik di Sini » Akses Surabaya.Tribunnews lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews/m/
Posted on: Sun, 30 Jun 2013 17:08:55 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015