Nyok dibaca artikel terbaru JO => Persija Jakarta est 1928 - TopicsExpress



          

Nyok dibaca artikel terbaru JO => Persija Jakarta est 1928 (Runtuhnya Teori 1950) JakOnline- Sepakbola Indonesia lahir bukan dari kebanyakan sepakbola dibelahan eropa lainnya yang lahir tunggal sebagai klub. Di Indonesia, beberapa klub memang lahir tunggal tapi mereka mempunyai induk semang yang menaungi klub tersebut. Ini terjadi dikarenakan Indonesia masih ramai sebagai sepakbola daerah, terlebih di jaman penjajahan kolonial Belanda, mereka mempunyai induk di masing-masing daerah dan mempunyai bapak induk besar yang mengatur semua hal terkait kompetisi di beberapa daerah. Dengan keunikan tersebut maka tak jarang kita sering mendengar yang namanya VIJ (Voetbalbond Indonesia Jacatra) atau VBO (Voetbalbond Batavia Omstraken) di daerah Batavia tempo dulu. Perlu diingat mereka bukanlah sebuah klub tapi mereka semacam tim nasional yang mewakili Batavia atau orang pribumi bilang Jacatra di ajang sepakbola tertinggi yang mewakili daerahnya. Pernah kita melihat-lihat dalam buku sejarah nama VIJ pada era sebelum kemerdekaan selalu bertanding dibawah payung PSSI dan VBO sebelum membubarkan diri bertanding dibawah payung NIVB. Kedua bond (perkumpulan) itu bermain sepakbola layaknya tim nasional yang berisi beberapa pemain hebat dari klub yang berpayung pada bond daerahnya. Setelah kemerdekaan beberapa bond dengan nama Belanda meng-Indonesia-kan nama perkumpulannya, seperti VIJ menjadi Persija lalu SIVB menjadi Persebaya atau MVB menjadi PSM Makassar. Namun ada sedikit polemik sejarah dimana ada suatu “Teori” yang membahas mengenai perubahan nama ini. Teori ini lahir entah dari penelitian yang mana dengan sumber-sumber yang mana dan anehnya hanya menyangkut ke salah satu bond, yaitu Persija yang dahulu bernama VIJ. Diceritakan dalam Teori tersebut bahwa Persija adalah hasil gabungan dari VIJ dan VBO yang melebur menjadi satu di tahun 1950 dan membentuk yang namanya Persija. Begitulah kira-kira isi Teori tersebut yang secara tak langsung dinamakan ‘Teori 1950′. Namun ada yang salah dengan teori tersebut, tidak dijelaskan mengapa hanya Persija yang menjadi penelitian budaya dari isi teori itu. Oke mungkin saja sang peneliti budaya tersebut lupa membaca buku HUT 60 tahun Persija atau buku tua berjudul Abidin, Si Pentjetak Gol yang banyak memberi penjelasan kepada kita di era modern ini bahwa bentuk kelahiran bond sepakbola khususnya Persija melalui proses terjemahan dari bahasa Belanda ke Indonesia. Ada satu lagi yang menjadikan ‘Teori 1950′ tampak seperti penelitian satu arah, yaitu terkait lahirnya Persija hasil kawin-mawin antara VIJ dan VBO. Nah, di buku Abidin, Si Pentjetak Gol dijelaskan bahwa VIJ tidaklah bergabung dengan VBO seperti yang diinginkan ‘Teroi 1950′, karena di tulisan-tulisan Abidin sudah jelas bahwa VBO sendiri sebagai bond membubarkan dirinya pada tahun 1951, sedangkan VIJ menjadi nama Indonesia pada tahun 1950. Oiya Abidin ini adalah salah satu pemain sepakbola yang bermain di VIJ hingga VIJ meng-Indonesia-kan namanya menjadi Persija. Selain itu di ulang tahun Persija ke 30, Abidin mendapat peniti penghargaan dari Persija atas jasanya kepada pesepkabolaan Indonesia khususnya di Jakarta. Abidin pun pernah berujar bahwa VBO bubar seiring dengan hilangnya pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. “Dengan hilangnja pemerintahan Hindia Belanda maka hilang pulalah organisasi VBO.” perkataan Abidin dalam bukunya di halaman 69. Dibuku itupun dijelaskan bahwa beberapa klub anggota VBO keluar dan memilih bergabung dengan Persija. Walhasil VBO sebagai induk sepakbola dari kalangan kumpeni pun bubar dengan sendirinya ditahun 1951. Jika VBO saja bubar ditahun 1951, lalu mengapa ‘Teori 1950′ tetap mengatakan bahwa VIJ dan VBO bergabung dan membentuk Persija? Apakah ada yang salah dari sumber-sumber pembentukan teori itu? Yang jelas dari buku Abidin, Si Pentjetak Gol ini kita akan paham bahwa ‘Teori 1950′ tidak berlaku. Sejarah haruslah diceritakan dengan benar, selain itu sejarah bukanlah suatu tulisan untuk menjatuhkan salah satu pihak. Pembenaran sejarah hendaknya dibangun dari kalangan sendiri terlebih dahulu. Contoh dari ‘Teori 1950′ yang mengatakan bahwa Persija berdiri tahun 1950 dan hasil kawin-mawin VIJ dan VBO sudah sangat jelas bisa dipatahkan oleh buku Abidin, Si Pentjetak Gol. Kurang puas dengan satu buku, coba tengok Buku 30 Tahun PSSI atau Buku 60 Tahun Persija, bahkan dibeberapa literatur pun menyebutkan bahwa Persija berdiri ditahun 1928 dengan nama VIJ dan ini sejalan dengan tulisan Abah Alwi Shahab dalam bukunya Maria Van Engels yang juga menulis bahwa VIJ adalah Persija yang merubah nama menjadi nama Indonesia. Klop sudah, bahwa pernyataan-pernyataan yang termaktub dalam sumber-sumber tersebut menyebutkan hal yang sama bahwa Persija berdiri tahun 1928 dengan nama awal VIJ, dan itu sama dengan kompatriotnya seperti SIVB menjadi Persebaya dan MVB menjadi PSM Makassar. Dengan adanya buku Abidin, Si Pentjetak Gol, setidaknya memberi pelajaran sejarah bagi generasi muda khususnya yang menyukai Persija agar memahami sisi sejarah sepakbola Indonesia dan Persija, agar tidak lahir ‘Teori 1950′ yang keblinger dalam menyajikan sejarah sepakbola Persija. (Gerry/JO) #PersijaSelamanya
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 15:10:35 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015