PEMETAAN DATA TOPOGRAFI ORIGINAL TAMBANG DENGAN TEKNOLOGI LIDAR. - TopicsExpress



          

PEMETAAN DATA TOPOGRAFI ORIGINAL TAMBANG DENGAN TEKNOLOGI LIDAR. Dalam pemetaan dengan tekmologi LIDAR yang mampu mendapatkan ketelitian peta dengan akurasi kurang dari 1:2000 dengan biaya yang murah untuk area yang cukup luas, surveyor tambang tentu tidak melakukan sendiri kegiatan ini, karena inventasinya cukup besar. Pengukuran lidar di dunia pertambang tentunya akan dilaksakan oleh pihak kontraktor atau perusahaan survey yang mempunyai kompetensi untuk melakukannya. Sebagai seorang surveyor tambang, dalam melakukan pengawasan dan membuat perencanaan kegiatan untuk pekerjaan survey lidar harus memperhatikan beberapa hal dibawah ini. 1. Dalam pembuatan kontrak kerja, surveyor harus mengetahui produk akhir kegiatan lidar, apakah hanya LIDAR POINT atau dengan Feature extract yang didapatkan dari overlay dengan pengukuran Image/Photogrametri secara simultan. 2. Surveyor tambang harus mengetahui target akurasi dari peta yang diingginkan karena akan menentukan tinggi terbang dan jumlah ground check point. 3. Surveyor harus bisa menyediakan topografi skala kecil untuk area survey sebagai dasar perencanaan jalur terbang dan tinggi terbang, agar tidak ada area yang tidak terekam atau blank data dan agar pengambilan data lebih efektif dimana area overlap antar strip efisien mungkin. Surveyor juga harus mengetahui rencana jalur terbang sebelum dilakukan pengambilan data. 4. Surveyor sebisa mungkin menyediakan data titik kontrol dalam sistem koordinat WGS untuk Ground point base, dan sebisa mungkin berada dalam area kerja yang akan dilakukan pengukuran lidar (atau sedekat mungkin). Jumlah titik tersebut lebih dari satu biji. 5. Surveyor mengetahui rencana jalur dan terbang dan mampu mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan adanya daerah yang riskan akan terjadi data yang kurang. 6. Perlu diperhatikan juga adanya jalur crosline dari jalur stripping sebagai metode kontrol kualitas dari data lidar. 7. Surveyor hendaknya mengetahui nilai-nilai kalibrasi dan offset peralatan dalam pesawat (GPS, IMU, sensor Lidar). 8. Surveyor seyogyanya mengetahui nilai kalibrasi untuk test flight sehingga surveyor dapat mengetahui nilai-nilai koreksi untuk data processing-nya. Dan surveyor harus mengetahui area yang digunakan untuk test flight. 9. Untuk memastikan bahwa data processing lidar dan pelaksanaan feature extract menghasilkan data yang benar, surveyor harus melakukan Ground Check point. Semakin banyak dan distribusinya semakin menyebar di seluruh area pengukuran lidar makan akan didapatkan analisa ketelitian yang baik. 10. Untuk pengukuran Ground check point dapat dilakukan dengan pengukuran GPS fast static atau RTK jika di daerah tersebut telah diterima data koreksi GPS RTK 11. Untuk memastikan hasil feature extract, maka ground check point dapat dilakukan pada beberapa feature yang berupa garis atau bangunan. 12. Dengan adanya beda referensi tinggi (datum) setelah dilakukan processing data, surveyor harus mengetahui nilai adjsument tinggi dan memperhatikan apakah datum tersebut sebidang atau tidak.
Posted on: Fri, 12 Jul 2013 17:10:29 +0000

Trending Topics



/div>

Recently Viewed Topics




© 2015