PENGELASAN (WELDING) 1. Sejarah Pengelasan Berdasarkan - TopicsExpress



          

PENGELASAN (WELDING) 1. Sejarah Pengelasan Berdasarkan penemuan-penemuan benda sejarah dapat diketahui teknik penyambungan logam telah diketahui sejak zaman prasejarah, misalnya pembrasingan logam paduan emas-tembaga dan pematrian paduan timbal-timah, menurut keterangan yang didapat diketahui dan dipraktekkan dalam rentang waktu antara 4.000 – 3.000 S.M. Sumber panas waktu itu diduga berasal dari pembakaran kayu atau arang. Dikarenakan suhu yang dicapai dengan menggunakan pembakaran kayu atau arang sangat rendah, maka penyambungan ini pada waktu itu tidak dikembangkan lebih lanjut. Setelah energi listrik dapat digunakan dengan mudah, teknologi pengelasan berkembang dengan pesat menjadi suatu teknik penyambungan yang mutakhir. 2. Definisi. Berdasarkan definisi dari DIN las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam/ logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Mengelas menurut Alip (1989) adalah suatu aktifitas menyambung dua bagian benda atau lebih dengan cara memanaskan atau menekan atau gabungan dari keduanya sedemikian rupa sehingga menyatu seperti benda utuh. 3. Klasifikasi Pengelasan. Banyak sekali cara-cara pengklasifikasi pengelasan, hal ini disebabkan belum adanya kesepakatan dalam pengklasifikasian tersebut. Bisa kita bagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu Pengelasan Konvensional dan Pengelasan Non-Konvensional. Namun secara konvensional klasifikasi pengelasan dibagi menjadi dua golongan, yaitu: Berdasarkan cara kerja; las cair, las tekan, las patri, dsb. Berdasarkan sumber energi yg digunakan; las kimia, las listrik, las mekanik, dll. Jika kita 2 klasifikasi tsb, diklasifikasikan dengan lebih terperinci lagi maka akan terbentuk kelompok-kelompok yang lebih terperinci lagi. Berdasarkan hal tersebut diatas maka kita dapat membagi pengelasan sebagai berikut (lihat gbr 3.1). gbr 3.1 Klasifikasi Pengelasan 4. Struktur Mikro Daerah Las-lasan Daerah las-lasan terdiri dari tiga bagian yaitu: daerah logam las, daerah pengaruh panas atau heat affected zone disingkat menjadi HAZ dan logam induk yang tak terpengaruhi panas. a. Daerah logam las Daerah logam las adalah bagian dari logam yang pada waktu pengelasan mencair dan kemudian membeku. Komposisi logam las terdiri dari komponen logam induk dan bahan tambah dari elektroda. Karena logam las dalam proses pengelasan ini mencair kemudian membeku, maka kemungkinan besar terjadi pemisahan komponen yang menyebabkan terjadinya struktur yang tidak homogen, ketidakhomogennya struktur akan menimbulkan struktur ferit kasar dan bainit atas yang menurunkan ketangguhan logam las. Pada daerah ini struktur mikro yang terjadi adalah struktur cor. Struktur mikro di logam las dicirikan dengan adanya struktur berbutir panjang (columnar grains). Struktur ini berawal dari logam induk dan tumbuh ke arah tengah daerah logam las (Sonawan, 2004). gbr 4.1 Daerah Logam Lasan dan logam induk b. Daerah pengaruh panas atau heat affected zone (HAZ) Daerah pengaruh panas atau heat affected zone (HAZ) adalah logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat sehingga daerah ini yang paling kritis dari sambungan las. Secara visual daerah yang dekat dengan garis lebur las maka susunan struktur logamnya semakin kasar. Pada daerah HAZ terdapat tiga titik yang berbeda, titik 1 dan 2 menunjukkan temperatur pemanasan mencapai daerah berfasa austenit dan ini disebut dengan transformasi menyeluruh yang artinya struktur mikro baja mula-mula ferit+perlit kemudian bertransformasi menjadi austenit 100%. Titik 3 menunjukkan temperatur pemanasan, daerah itu mencapai daerah berfasa ferit dan austenit dan ini yang disebut transformasi sebagian yang artinya struktur mikro baja mula-mula ferit+perlit berubah menjadi ferit dan austenit. gbr 4.2 Heat Affected Zone c. Logam induk Logam induk adalah bagian logam dasar di mana panas dan suhu pengelasan tidak menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan sifat. Disamping ketiga pembagian utama tersebut masih ada satu daerah pengaruh panas, yang disebut batas las (Wiryosumarto, 2000). About these ads DITERBITKAN DI: MATERI TEKNIK ON APRIL 10, 2010 AT 7:16 PM TINGGALKAN SEBUAH KOMENTAR TAGS: HAZ, LAS, SANBUNGAN URI untuk melacak balik entri ini adalah: danidwikw.wordpress/2010/04/10/pengelasan-welding/trackback/ Umpan RSS untuk komentar-komentar pada tulisan ini. Tinggalkan Balasan
Posted on: Mon, 30 Sep 2013 05:04:01 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015