PEREMPUAN SUNDAL PERCAYA KEPADA ALLAH DAN ALLAH PERHITUNGKAN HAL - TopicsExpress



          

PEREMPUAN SUNDAL PERCAYA KEPADA ALLAH DAN ALLAH PERHITUNGKAN HAL ITU. DIA DIPAKAI ALLAH SEBAGAI ORANG YANG MENURUNKAN MESIAS JURUSELAMAT DUNIA. SIAPAKAH DIA? BACALAH KESAKSIANNYA DIBAWAH INI, DALAM KISAH INI, ALLAH MENGINGATKAN ANDA, APAKAH ANDA SAMPAI SEKARANG INI, MASIH HIDUP DI DALAM DOSA? DAN APAKAH ANDA DITERIMA OLEH ALLAH SETELAH ANDA BERTOBAT, ANDA MAU TAHU JAWABANNYA BACALAH TULISAN INI SAMPAI SELESAI ? Ibrani. 11:31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. Rahab adalah orang terakhir yang kita akan kita jumpai dalam daftar pahlawan Alkitab. Ia seorang wanita yang mempunyai masa lalu yang kelam. Ada tiga hal yang merugikannya. Pertama, Ia seorang wanita yang mempunyai masa lalu yang kelam sebelum Israel dengan serius menugaskannya menjadi terang bagi bangsa-bangsa tersebut. Nama Allah tidak ada di tengah-tengah bangsanya. Lebih-lebih pengetahuan tentang bagaimana cara mengenalNya. Kedua, ia tinggal di kota yang Allah anggap terlalu berdosa untuk diselamatkan. Allah tidak hanya memerintahkan Yosua dan pasukannya menghancurkan Yerikho, tapi Ia juga menyatakan bahwa kota tersebut tidak boleh dibangun kembali, Yosua mengumumkan kutukan ini setelahlah kota tersebut di hancurkan: “ Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya (Yos. 6:26). Inilah tempat yang dihuni Rahab Akhirnya, Rahab adalah seorang palacur yang berada dalam kebudayaan yang dikenal dengan kemorosotan seksualnya. Pelacuran merupakan bagian penting dari penyembahan Baal. Para penyembah Baal berusaha memperoleh berkatnya melalui upacara kesuburan. Rahab bukanlah orang yang kita harap akan kita jumpai bersama dengan para raksasa iman seperti Abraham, Yusuf, dan Musa. Tapi, penulis Kitab Ibrani mencantumkan dalam daftar para tokoh iman. Karena iman, Rahab menyambut orang Israel yang datang untuk mengintai tanah Kanaan. Kabar mengenai Allah yang membela laut merah dan yang membinasakan pasukan Firaun telah sampai ke Yerikho lama sebelum para pengintai itu tiba. Rahab percaya kepada Allah dan nyawanya diselamatkan. Pasal kedua Kitab Yakobus menempatkannya bersama dengan Abraham sebagai teladan iman yang mengungkapkan diri melalui perbuatannya (ay. 20-26). Rahab tidak hanya menyatakan sifat iman kepada kita, tapi ia menunjukkan satu-satunya hal yang dapat kita harapkan ketika kita berpaling kepada Allah. Yaitu kasih karuniaNya. Nama Rahab mempunyai arti yang luar biasa, Yaitu “ Luas”, suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan ladang yang besar atau alun-alun kota. Dalam kasusnya, Rahab merupakan nama yang sempurna untuk menggambarkan luasnya kemurahan hati dan kasih karunia Allah. Nama Rahab dan kisahnya meyakinkan kita bahwa siapapun dapat memperoleh pengampunan. Kita perlu diingatkan tentang hal ini. Sebenarnya saya tidak ingin mengakui bahwa kecenderungan alamiah saya untuk menghakimi orang lain meruapakan salah satu penghalang terbesar dalam memberitakan injil. Saya berpikir bahwa hal ini merupakan salah sesuatu yang ada dalam diri kita. Dosa orang lain membuat kita merasa kita jijik, terutama dosa pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan anak, homoseksualitas, penyimpangan seksual, penguguran kandungan. Kita mungkin mengatakan bahwa kita mengasihi orang berdosa, tapi membenci dosanya. Namun, dalam kenyataannya keduanya sukar dipisahkan. Beberapa tahun lalu, sebagai bagian dari tim pengijilan, saya mengujungi sebuah kantor Polres di Tanjung Priok Jakarta utara. Bersama dengan beberapa orang lainnya, saya dipilih mengujungi unit terpisah yang dihuni para pengidap HIV dan menginjili mereka. Ketika kami memasuki ruangan itu, seorang narapidana menarik perhatian kami. Barangkali kami kelihatan seperti orang dungu, sebab mulut kami tarngang karena terguncang dan tidak terpercaya. Narapidana ini, yang duduk di meja ditengah-tengah kami, tampak sperti wanita tulen. Dari rambutnya hingga kuku jari tangannya, ia merupakan Pria yang paling feminim yang pernah saya temui. Kesan pertama ( dan terakhir ) saya berupa dorongan untuk menyingkir jauh-jauh dari orang ini. Hampir semua rekan saya sesama konselor-membuat keputusan yang sama. Akhirnya, salah seorang anggota kelompok kami mendekati orang ini, berjabatan tangan dengannya, dan duduk untuk makan dan membicarakan Injil dengannya. Pada saat itulah saya baru menyadari bagaimana sikap saya yang menghakimi itu telah memisahkan orang ini dari kabar baik yang betul-betul perlu didengarnya. Saya gembira bahwa sikap Allah terhadap orang berdosa tidaklah sekeras sikap yang cenderung saya perhatikan. Seandainya ia bersikap kerasa terhadap orang berdosa, saya pasti tidak akan menulis kata-kata ini sekarang. Saya pasti masih hidup dalam kemarahan dan kegetiran. Terlalu mudah bagi kita untuk melupakan betapa menjijikannya dosa kita di mata Allah. Anda dan saya tidaklah berbeda dengan pelacur di Yerikho atau narapidana yang ketemu dengan saya. Kita semua telah berdosa dan kasih karunia Allah cukup besar untuk mengampuni kita semua. Inilah keindahan kisah Rahab. Kisahnya meyakinkan kita bahwa setiap orang, tidak peduli apa pun yang telah dilakukannya, dapat diampuni karena kebesaran kasih karunia Allah. Kisahnya juga mengigatkan kita bahwa setiap orang, tidak peduli apa pun yang telah (atau belum) dilakukannya. Harus menemukan pengampunan dalam kasih karunia Allah. Dalam kisah Rahab, kita melihat bagaimana kasih karunia Allah bukan hanya mengampuni seseorang, malainkan juga menerimanya ke dalam keluargaNya. Sesudah nyawanya diselamatkan pasukan Yosua yang menyerbu kota itu, Rahab menjadi bagian bangsa Israel. Sementara waktu berlalu, tampaknya ia menikah dengan seorang anggota suku Yehuda dan melahirkan seorang anak yang dinamai Boas. Boas menikah dengan Ruth yang melahirkan seorang anak yang dinamai Obed. Obed adalah ayah Isai. Dan Isai adalah ayah Daud, Raja Israel. Beberapa ribu tahun kemudian, Maria, Keturunan Rahab yang lain, mempunyai anak bernama Yesus (Mat. 1:5-16). Ketika seorang petani dari Georgia menjadi persiden, kita berkata “ hanya di Amerika. “ Ketika seorang pelacur menjadi bagian dari silsilah juruselamat dunia, kita hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala dan berkata, “ Hanya karena kasih karunia Allah.” Sebenarnya ini tidak perlu membuat kita terkejut. Allah senang memilih orang-orang yang kita pikir tidak mungkin dipilihnya untuk menjadi bagian dari keluargaNya. Ia tidak mencari orang-orang yang terbaik dan terpandai, sebaliknya, ia memanggil orang-orang seperti Anda dan saya. Acuan tentang riwayat hidup kita tidak membuatnya terkesan dan daftar tentang kegagalan-kegagalan kita yang ingin kita sembunyikan tidak menyebabkannya mencari orang lain. Ia suka mencari orang seperti Rahab, yaitu orang yang betul-betul membutuhkan kasih karuniaNya yang besar melalui Rahab kepada seluruh ciptaanNya. Gereja korinntus melupakan kebenaran ini alas an tertentu, mereka memegahkan diri mereka sendiri. Paulus menyadarkan mereka dengan mengingatkan bahwa kebanyakan dari mereka, menurut tolok ukur manusia, bukanlah orang yang berhikmat atau keturunan bangsawan. Kristen belum menjadi agama yang dihormati golongan menengah atas. Sebaliknya, gereja korintus terdiri atas orang-orang seperti Rahab-Mantan pezina, pelacur, banci, pencuri, pemabuk, pemfitnah, pemburit ( I Kor 6:9-11). Karena kasih karunia Allah, bagaimana keadaan kita dulu tidaklah penting. Yang penting dimata Tuhan adalah bagaimana keadaan kita sekarang dalam Kristus dan bagaimana keadaan kita sekarang dalam memperhatikan masa lalu kita. Sebaliknya, ia memperhatikan bagaimana keadaan kita kelak dalam kasih karuniaNya. Kita perlu memahami satu pelajaran terakhir dari hidup Rahab. Ia memainkan peranan penting dalam keberhasilan umat Israel menaklukkan tanah kanaan. Yerikho merupakan kota tertua dan salah satu kota terpenting di wilayah tersebut. Karena lokasinya yang stategis, maka kota itu harus lebih dulu ditaklukkan. Karena itu, Yosua mengutus kedua pengintai itu untuk memeriksa negeri tersebut. Khususnya kota Yerikho. Tapi mereka ketahuan .Raja Yerikho mendapat kabar bahwa kedua pengintai itu ada di kota. Lalu, ia pun memburu mereka. Pencariannya membawanya ke rumah Rahab. Rahab tidak menyerahkan kedua pengintai itu untuk dibunuh Raja. Sebaliknya, ia menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami dan menolong melarikan diri ke bukit. Ia mempertaruhkan nyawanya bagi kedua orang asing itu, sebab ia yakin bahwa “TUHAN” Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah ( Yos. 2:11). Saya yakin Allah dapat mencari seseorang yang lebih terhormat daripada Rahab untuk menyelamatkan misi para pengintai itu. Tapi bukan begitu caraNya bekerja. Ia senang menunjukkan kebesaran kasih karuniaNya dengan mengubah orang berdosa menjadi bagian terpadu dari pekerjaanNya di palanet bumi ini. Pada awal Tahun 1970-an, sedikit sekali orang yang memiliki kekuatan sebesar yang dimiliki kepala penasihat presiden yang berusia empat puluh tahun. Ia orang terpenting kedua di Amerika Serikat-hanya di bawah presiden sendiri. Tapi baru setelah Charles Colson, kaki tangan Nixon, kekuasannya jatuh dan menjadi Narapidana karena ikut merencanakan skandal Watergate itulah rencana Allah bagi hidupnya mulai terkuak. Allah tidak menggunakan ketika ia masih menjadi pejabat di Washington. Ia baru menggunakannya setelah ia menjadi narapidana dan keluar dari penjara. Betapa menakjubkan bagaimana Allah mengubah kegagalan-kegagalan kita pada masa lalu menjadi sarana bagi pelayanan kita sekarang. Ketika kasih karuniaNya membebaskan kita dari dosa, maka kita pun bebas untuk mulai mengubah kehidupan orang lain. Dosa-dosa yang membuat kita merasa sangat malu sebelum kita datang kepada kristus, justru memberi kita kesempatan untuk melayani orang yang menderita karena pengalaman-pengalaman yang sama. Karena masa hukuman yang dijalani Charles Colson di penjara Federal, terbentuklah Prison Fellowship (Persekutuan Narapidana), yaitu pelayanan yang diberikan diseluruh dunia kepada para narapidana, keluarga mereka, dan para korban kejahatan mereka. Hanya Allah yang sangat besarlah yang dapat member pelayanan ini kepada Anda dan saya. Tapi, perkenankanlah saya menyampaikan peringatan disini: kita harus bersikap hati-hati agar tidak menyepelekan kasih karunia Allah yang besar itu. Ada bahaya yang nyata bahwa kita akan begitu terbiasa dengan pengampunanNya sehingga kita tidak lagi menganggap dosa sebagai sesuatu yang serius. Baru-baru ini saya menerima kabar melalui telepon yang mengungkapkan kebenaran ini. Teman lama saya, sesama hamba Tuhan, menelepon saya beberapa hari yang lalu. Ketika saya menanyakan keadaannya, ia menjawab, “ saya melajang sekarang”.” Ini mengejutkan saya, sebab ia dan istrinya telah menikah selama lebih dari dua puluh lima tahun. Saya pikir istrinya tentu mati. Tidak, katanya. Istrinya tidak mati. Pernikahan merekalah yang mati. Ia meninggalkan Istrinya dan pelayanannya demi wanita lain. Perceraian mereka permanen, katanya kepada saya. Tapi ia tidak meninggalkan pelayanannya selama-lamanya. Sekarang katanya, ia akan merempati secara lebih baik dengan para anggota jemaatnya yang mengalami kesedihan karena mengalami perceraian, sebab ia sendiri sudah mengalaminya. Bagi teman saya, kasih karunia Allah semata-mata telah menjadi kebebasan untuk berdosa. Kita harus bersikap waspada terhadap gagasan ini kasih karunia Allah memang seluas samudera. Pikiran kita tak pernah dapat memahami kebesaran kasih karunianya. Tapi, ia memperlihatkan kemurahan hatiNya kepada kita untuk menyelamatkan kita dari dosa, bukannya member kita kelonggaran untuk terus hidup dalam dosa. Sejak hari Yosua menyelamatkan Rahab, hidup perempuan itu berubah. Bila kasih Allah menjamah hidup kita, hidup kita pun akan berubah. Saya, Ev. Aris Lase, mengajak Anda untuk mengikuti di dalam hati dengan cara berdoa yang membuat hati Tuhan kembali mengasihi Anda, sebab Dia adalah Allah Maha pengampun, katakanlah “ Ya, Tuhan Yesus, ampunilah aku dari sengala dosaku, aku percaya bahwa engkau adalah Tuhan dan juruselamatku sekarang dan selamanya. Berikanlah pengertian kepadaku supaya aku tidak cenderung menghakimi orang lain. Bukalah mata rohaniku untuk melihat orang sebagaimana Engkau melihat mereka. Sikapku yang menghakimi itu sering menjadi sekadar perisai untuk menyembunyikan dosaku sendiri. Ubahlah hidupku ya, Tuhan dan pakai aku menjadi pelayanMu yang setia sehingga aku merindukan kehadiranMu disetiap detak jantungku. Terima kasih Tuhan engkau telah selamatkan aku Amin.” Saudara-saudariku di dalam nama Tuhan Kristus Saya, Ev. Aris Lase. M.B.S. Turut mendoakan Anda. Apapun masalahmu dan persoalan hidupmu Tuhan membuka jalan yang terbaik buat engkau. Dan Tuhan memakai engkau dengan luar biasa, Percayakah Anda demikian? Hub. 085210990280-087853602194. Tuhan Yesus memberkati Anda sekalian..Maranata. Salam kenal.
Posted on: Sat, 03 Aug 2013 11:03:20 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015