Pendidikan untuk Merubah Cara Pandang Sudah menjadi sebuah kesimpulan dalam berbagai diskusi bahwa munculnya berbagai krisis kehidupan…krisis karakter, krisis lingkungan, krisis perilaku, krisis pangan, krisis air, krisis energi dan lain sebagainya akibat dari paradigma/cara pandang yang dikembangkan dan yang berkembang di dunia selama ini. Cara pandang itu telah merasup kedalam setiap individu selama kurun waktu tiga abad. Selama ini, manusia dalam menjalankan kehidupannya menggunakan cara-pandang Cartesian-Newtonian, yang bersifat deterministik-mekanistik-reduksionistik-atomistik-linear. Di Dalam mengenyam pendidikan… anak didik tidak lepas dari cara pandang tersebut selama ini. Kadang apa yang disampaikan oleh guru atau dosen secara tidak sadar menggunakan cara pandang ini dalam menjelaskan mata pelajaran atau matakuliahnya. Karena memang apa yang didapat oleh guru/dosen waktu menempuh pendidikannya telah dicekoki oleh cara pandang tersebut. Memang cara pandang dunia sekarang menggunakan logika keterpisahan serta subjektivisme antroposentrisme. Cara pandang Cartesian-Newtonian adalah cara pandang yang menempatkan manusia sebagai bagian (parsial), sebagai pusat sesuatu secara keseluruhan. Sehingga menjadi manusia yang teralienasi dan manusia terreifikasi, menjadi manusia yang tanpa dunia organis. Sehingga terjadi pemisahan antara kesadaran dengan materi, alam dianggap sebagai takberkesadaran dan tanpa makna. Alam semesta seolah-olah sebagai benda mati, hanya sekedar objek. Sehingga interkoneksitas jejaring kehidupan antara manusia dengan alam dan dengan hal-hal transendental menjadi terputus. Akibatnya apa yang dilakukan bertujuan untuk menguasai segala sesuatu. Alam dipahami bukan untuk mencari makna kehidupan, melainkan untuk dikuasai sedemikian rupa. Ini yang kemudian menyebabkan terjadinya berbagai fenomena, fenomena Korupsi, impor daging sapi, impor-impor yang lain, saling fitnah, Problem Ujian nasional, Kurikulum pendidikan, fenomena pemanasan global, dan krisis ekologis secara umum. Jadi fenomena tersebut merupakan implikasi logis atas carapandang yang berkembang selama ini terhadap alam dan kehidupan. Ini menjadi sangat penting untuk dipahami oleh para pendidik ( Guru/Dosen ). Guru/Dosen Harus mulai menyadari bahwa apa yang berkembang selama ini dan yang secara tidak sadar telah diajarkan kepada anak didik dan secara tidak sadar apa yang dicontohkan kepada para anak didik adalah bersumber dari cara pandang deterministik-mekanistik-reduksionistik-atomistik-linear. Lahirnya lembaga pendidikan Islam sebenarnya adalah untuk mengubah cara pandang tadi menjadi cara pandang Islam suatu cara pandang holistik, tetapi karena cara pandang tersebut belum sempurna dipahami dan belum terinternalisasi dalam diri para pengelola dan para pendidiknya, maka kadang kala pengaruh dari cara pandang deterministik-mekanistik-reduksionistik-atomistik-linear masih sangat kuat mewarnai. Untuk mencapai kehidupan yang lebih baik… pendidikan harus mampu merubah cara pandang. Wallahu A’lam
Posted on: Mon, 26 Aug 2013 02:43:27 +0000
Recently Viewed Topics
© 2015