Penegak Hukum tak Berdaya, Puluhan Ekskavator Kembali Beroperasi - TopicsExpress



          

Penegak Hukum tak Berdaya, Puluhan Ekskavator Kembali Beroperasi | Masyarakat Solok Selatan menganggap penuntasan kasus tambang emas liar (illegal mining) tidak sepenuh hati. Para penegak hukum dan Pemkab Solsel dinilai tidak berdaya menghadapi mafia tambang. Hingga kemarin, 9 unit ekskavator masih mengeruk perut bumi daerah perbatasan Sum­bar-Kerinci ini. Celakanya lagi, puluhan unit ekskavator yang sebelumnya diberi garis polisi, tidak ditemukan lagi di lokasi. Di antaranya diduga ada yang kembali beroperasi. Sebelumnya, puluhan ekskav­a­tor ini tidak bisa dievakuasi karena detektornya dicabut pemiliknya. Setelah ditelusuri kem­bali oleh Padang Eks­pres ke lokasi, alat-alat berat itu sudah tidak ada lagi. Informasi war­ga, ekskavator itu diduga telah ber­operasi di Muko-Muko, Talantam, Batang Bangko dan lainnya. “Kami heran kenapa ekskavator itu dibiarkan beroperasi? Mana itu tim terpadu? Kok diam saja,” kritik tokoh ma­sya­rakat Solsel, Mah­yudin. Salah seorang pen­dulang emas yang minta namanya tidak ditulis, menyebut­kan, ada ekskavator yang beropersi di Pinti Kayu Utara Pakan Rabaa Timur sebanyak 4 unit, di peda­laman hutan Muko-muko KPGD 3 unit, Batang Bangko Sungai Pagu, pedalaman hutan Talantam Lubuk Ulang-aling. Nanang, warga Sangir Batang Ha­ri, menyebut di hutan Pulau Pan­jang ada satu ekskavator ber­ope­rasi. “Bahkan, ada empat kapal ke­ruk yang siap beroperasi di Pulau Panjang. Kapal ini milik salah satu perusahaan tambang di Solsel,” bebernya. Tokoh masyarakat Sangir Batang Hari, Mahyunar Khatib Ipi kecewa de­ngan janji bupati mencabut Izin Usa­ha Pertambangan (IUP) perusa­ha­an dan menjadikannya wilayah per­tambangan rakyat (WPR) hingga kini tidak ada kejelasan. “Langkah kaukus DPD dan Komisi VII DPR juga sebatas retorika. Masyarakat hanya dilamun mimpi WPR dan janji manis pejabat negara,” tu­kasnya. Masyarakat berharap ke­pada Kapolres Solsel yang baru, AKBP Nanang Putu War­dianto, menindak bos-bos tambang. “Kami bingung, sia­pa yang benar-benar berpihak pada rakyat. Wakil rakyat diam, polisi tak berdaya, tim Pemprov dan Pemkab tak ada gebrakan. Jadi kamu harus mengadu pada siapa,” kata warga lainnya. Siap Buktikan Janji Ketua Tim Terpadu Pem­beran­tasan Tambang Liar Pem­­kab Solsel, Fachril Murad berjanji menyeret bos tam­bang liar hingga ke pengadilan. “Niat ini bukan sekadar uca­pan, akan saya buktikan. Du­ku­ngan semua pihak saya ha­rapkan agar ada kejelasan pertambangan rakyat,” jelas­nya kepada Padang Ekspres, kemarin (18/6). Diakuinya, aktivitas per­tambangan liar sudah berku­rang, meski masih ada juga yang tetap beroperasi. “Satu langkah pun kami tak akan mun­dur menuntut pelaku pe­ru­s­akan lingkungan itu,” tegas Fachril. Menuju lokasi tambang yang masih beroperasi itu, butuh waktu 4 jam berjalan kaki. Kapolda Sumbar Brigjen Pol Noer Ali ketika dikon­firmas tadi malam, belum membalas SMS yang dikirim Padang Ekspres. Sedangkan Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Syamsi mengaku belum bisa mengomentari hal itu. “Saya belum bisa beri tang­gapan, karena harus konfir­masi dulu,” ujarnya pada Pa­dang Ekspres. (mg20) Padang Ekspres • Rabu, 19/06/2013 07:50 WIB padangekspres.co.id/?news=berita&id=44839
Posted on: Wed, 19 Jun 2013 07:42:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015