Perang Saudara Suriah, AS Ambil Kesempatan Ancaman Barat untuk - TopicsExpress



          

Perang Saudara Suriah, AS Ambil Kesempatan Ancaman Barat untuk membuka perang dengan Suriah sudah bukan gertakan semata. Inggris dan Amerika Serikat sudah melangkah sangat jauh. Sementara AS mengerahkan angkatan perangnya, Inggris berkutat di PBB mencari legalitasnya. Amerika Serikat kini seolah menjadi polisi dunia dengan memakai PBB sebagai alat politik dunianya. Sama seperti alasan terhadap pendudukan Iraq, Amerika serikat menuduh negara Sadam Hussein ini menggunakan senjata biologis dan mengembangkan tehnologi nuklir sebagai alasan invansi ke Iraq. Belakangan tuduhan Amerika Serikat tidak terbukti. Jika kita tengok sejarah perang dingin antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet adalah perang ideologi liberal dan sosialis. Kebangkrutan ekonomi Unisoviet yang menyebabkan bubarnya blok Timur menjadikan Amerika Serikat sebagai negara tanpa tandingan. Belakangan, alasan ideologi tersebut bergeser menjadi alasan keamanan negara itu, namun faktanya ancaman itu lebih cenderung berasal dari negara- negara yang berpenduduk mayoritas muslim. Seperti halnya suriah, negara ini dituduh menggunakan senjata biologis yang dianggap mengancam keamanan negara adidaya itu. Namun kali ini sekutu utama Amerika Serikat, Inggris tidak sejalan dengan rencana Amerika Serikat, Inggris menolak bergabung untuk menggempur Suriah. Demikian juga dengan Turki yang ragu untuk bergabung melakukan invasi ke Suriah. Jika kita cermati pidato Obama yang menyatakan penggunaan senjata biologi oleh Suriah akan memancing tindakan serupa oleh Iran semakin menegaskan ketakutan Amerika Serikat terhadap negara Islam atau yang berpenduduk Islam. Alasan ini tentunya menjadi sebuah pertanyaan, apakah benar pimpinan negara Islam akan membunuhi rakyatnya untuk mempertahankan kekuasaan ?. Setali tiga uang dengan di Inggris, keengganan juga menggayuti warga dan legislatif Amerika Serikat untuk mengirimkan militer negara itu ke Suriah, sebagaimana hasil survey, hanya 20 % warga Amerika Serikat yang secara tegas mendukung tindakan terhadap Suriah. Keengganan hanya menyusut tipis ketika diketahui rezim Bashar al Assad di Suriah telah menggunakan senjata kimia untuk menyerang rakyatnya sendiri. Artinya, alasan penggunaan sejata kimia oleh penguasa suriah tak sepenuhnya dipercaya oleh warga Amerika Serikat sendiri. Di negara-negara daratan eropa sebetulnya mulai digencarkan anti islamfobia, pemerintah Inggris telah mensosialisasik an kerukunan umat dengan mendatangkan prajurit muslim kesekolah2. Sementara akar permasalahan konflik di Suriah adalah antara aliran Shiah dan Sunni yang menggambarkan pertentangan sekte dalam Islam itu sendiri bukan antar agama. Kemungkinan, konflik antar aliran islam inilah yang dimanfaatkan oleh pihak Amerika Serikat dan Israel dan kepentingan perdagangan senjata dan minyak. Kelompok Sunni yang diduga telah disusupi oleh kelompok Al Qeda adalah kelompok yang mudah terprovokasi untuk melawan pemerintahan Bashar Al Assad yang tiran dan perlu difahami sejatinya Bashar adalah berasal dari kelompok Shiah. Sementara itu, sudut pandang yang lain mengenai krisis Suriah ini telah muncul di Amerika Serikat (AS). Media di AS telah mensinyalir AS dan sekutunya di Barat dan Israel termasuk Al Qaeda dan pedagang senjata dan minyak ikut bermain menggoyang pemerintah Bashar al-Assad. Tujuan mereka memancing Iran untuk melakukan tindakan yang akan dijadikan alasan untuk menggempur Iran, yang tentunya sudah terbaca untuk tujuan ekonomi. Inggris dan Turki agaknya enggan terlibat dalam aksi Amerika Serikat yang khawatir adanya balas dendan militan Islam kenegara itu, terutama Inggris yang mulai melakukan pendekatan melalui kerukunan beragama. #luck
Posted on: Sun, 01 Sep 2013 12:25:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015