QNET Memberikan Bukti Bukan Janji Penulis : Zafira JAKARTA, - TopicsExpress



          

QNET Memberikan Bukti Bukan Janji Penulis : Zafira JAKARTA, PESATNEWS - Adanya isu yang menyebut QNET telah melakukan penipuan kepada para anggotanya dibantah keras oleh Ina Rachman SH, MH, Direktur QNET Indonesia. Menurutnya, QNET memberikan bukti bukan janji. Ina memaparkan, jika ada orang yang merasa dirinya ditipu oleh QNET silahkan datang ke kantor pusat QNET di Jakarta atau kantor cabangnya di Surabaya dan Bali. “Tuduhan penipuan harus dibuktikan dengan bukti-bukti. Jika seseorang merasa ditipu karena tidak mendapatkan bonus dari joinnya sebagai member QNET , maka harus dilihat penyebabnya? Mungkin karena dia tidak mengembangkan jaringannya. Misal ketika dia join paket 1000BV, maka di bawahnya harus ada 3 kanan dan 3 kiri barulah dia akan mendapatkan bonus USD 225 begitu seterusnya,” jelas Ina. Banyak orang berhasil memperbaiki kesejahteraan hidupnya melalui bisnis jaringan ini. Namun apa yang mereka dapatkan itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui kerja keras untuk mengembangkan bisnis jaringan yang digelutinya. Menurut Ina, sebagai salah satu perusahaan di bisnis jaringan dengan sistem belanja online yang dinamis, QNET telah melayani jutaan anggotanya di seluruh dunia. Dengan konsep realistis dan keuntungan menarik, keberadaan QNET semakin diterima masyarakat. “QNET bukan MLM (multi level marketing), QNET adalah bisnis jaringan. Seseorang membeli produk tidak hanya mendapat manfaat dari produk itu, tetapi juga akan mendapat keuntungan materi. Keuntungan itu akan didapat setelah pelakunya melakukan pengembangan jaringan dengan serius dan intensif,” ujar Ina. QNET pertama kali berdiri tahun 1998. QNET memiliki konsep bisnis penjualan langsung secara global dan berbasis e-commerce yang terfokus dalam pengembangan, pemasaran dan distribusi berbagai produk gaya hidup eksklusif. Produk-produk yang dijual pun tidak hanya sebatas produk kesehatan saja. Ada 10 kategori produk yang QNET tawarkan di antaranya mulai dari produk, perawatan rumah, aksesori high end seperti jam tangan, perawatan diri, komunikasi, hingga paket liburan. Di QNET Indonesia, anggotanya telah disediakan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk melakukan sebuah bisnis. Para anggota akan diberikan stater kit dan pelatihan untuk menjual produk QNET itu sendiri. Selain sehat, anggota QNET akan disupport untuk mengembangkan bisnisnya. Qnet menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung anggotanya dalam berbisnis, seperti Virtual Office (VO), yaitu kantor online agar anggota dapat melihat segala data perkembangan bisnisnya. Untuk mendistribusikan produknya kepada para anggota, QNET sudah bekerja sama denga PT. Pos Indonesia sehingga pengiriman barang bisa terjamin sampai ke tujuan. Menurut Ina, dengan menjadi anggota QNET, selain hidup menjadi lebih sehat, juga akan meningkatkan kesejahteraan. “Namun perlu diingat, keuntungan materi yang berlimpah seperti yang dialami sebagian besar anggota QNET akan didapat jika karena mereka menjalankan bisnis ini dengan benar sesuai aturan yang ditetapkan,” tandas Ina. Salah satu produk kesehatan yang menjadi andalan QNET adalah Biodisc, yakni lempeng kaca bundar yang dapat memancarkan energi skalar positif yang bermanfaat untuk kesehatan. Biodisc diciptakan oleh Prof. Dr. Ian Lyons dari Inggris lewat penelitian selama 25 tahun. Adolfina adalah salah satu dari sekian banyak penderita rematik yang sudah merasakan manfaat biodisc. Ibu rumah tangga berusia 65 tahun warga Tual, Maluku ini sudah mengidap rematik lebih dari 30 tahun. “Setiap hari saya mengalami kram-kram dan bengkak pada bagian kaki serta ke dua tangan saya mati rasa,” ungkapnya. Setelah menjalani terapi air Biodisc secara teratur. Adolfina terbebas dari penyakit tersebut, bahkan kondisi badannya sehat dan bugar. Pengakuan lain diungkapkan Puan Linda dari Malaysia. Selama 6 tahun puanmenderita diabetes, bahakna wanita ini harus menjalani terapi suntik insulin 3 kali seminggu. Setelah minum air yang telah diolah dengan Biodisc selama 2 bulan, kadar gulanya menurun drastis dan kembali normal. “Sebelumnya saya sulit berjalan dan selalu pakai tongkat. Sekarang sudah tidak perlu tongkat lagi,” ungkapnya.[ ] qnet.net
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 08:37:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015