Sabtu, 22/6, jam 9-13 saya akan presentasi dlm Seminar "Rerasan - TopicsExpress



          

Sabtu, 22/6, jam 9-13 saya akan presentasi dlm Seminar "Rerasan Owah Gingsiring Zaman: Guru Gokil di Zaman Twitter" di Universitas Sanata Dharma. Revolusi teknologi informasi (TI) merupakan sumber dari segala perubahan tanpa kecuali dunia pendidikan. TI itu driver penggerak perubahan masyarakat. Ada tiga pergeseran yg di-drive TI. Pertama, perubahan dari ekslusif menjadi inklusif. Dinding penyekat sosial dirubuhkan internet. Masyarakat makin inklusif dan transparan. Kalau profesi pendidik mau sustainable (tak longsor wibawa) harus makin berkarakter trust, respect, responsibility, fairness, caring, dan citizenship . Kedua, pergeseran vertikal ke horisontal. Pola relasi kuasa guru murid sudah tidak relevan. Guru bukan lagi satu-satunya sumber knowledge dan wisdom. Media sosial (FB, Twitter, BBM, Youtube) mengambrukkan guru-guru tiran. Guru cabul SMA Utan Kayu diprotes masyarakat lewat Socmed. Socmed mengubah lanskap sosial. Era no body (bukan siapa-siapa) menjadi somebody (terpandang). Fatin Sidqia Lubis X Factor tenar berkat Twitter. Era horizontalisasi socmed mengubah lanskap pendidikan. Guru sejajar dengan murid. Mereka tidak bisa lagi mengobyekkan murid. Ketiga, konsekuensi inklusivitas dan horisontalisasi, terjadi pergeseran individual ke sosial. Guru & murid menyatu dalam komunitas. Misalnya komunitas Guraru (Guru Era Baru) dan Indonesia Mengajar. Sudah bukan zamannya guru buta internet dan tuli Socmed. Watak socmed itu dialog (interaktif). Beda kan dgn perilaku guru yg cenderung monolog saat berinteraksi dengan murid di kelas? Para guru bakal mati kutu bila di era Socmed cenderung bersikap eksklusif, pola relasinya tetap vertikal, dan individual. Guru Gokil itu, ya, guru yang inklusif, horisontal, dan berjiwa sosial. Guru yg menjiwai semangat zaman murid zaman digital. Tiga persegeran yang didrive TI dan mempengaruhi lanskap pendidikan itulah nanti yg akan saya paparkan dalam Seminar Guru Gokil di Zaman Twitter. Guru era digital tidak bakal ditengok bila masih berparadigma zaman kertas. Guru era digital tidak mungkin mengajar & mendidik dengan cara-cara kemarin (zaman kertas). Zaman digital itu zaman VUCA: vitality, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Wahai para guru pahamkah kalau murid-murid Anda sekalian hidup di zaman yang dinamis dan cepat berubah, sulit diprediksi, rumit penuh komplikasi, dan membingungkan penuh paradoks?
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 21:59:04 +0000

Trending Topics



ction Tour is this Friday! Its
te: #Jack Warner: For seven
Scariest thing ever in my life a pit bull attack a dog and had its
Ceva s-a întâmplat cu noi, cu tinerii, cu ţăranii, cu

Recently Viewed Topics




© 2015