Saham Asia Memerah Terkait Kemelut Shutdown AS Dan Revisi GDP Cina Saham Asia merosot, memperpanjang penurunan pada akhir pekan lalu, sehubungan dengan cekcok senat Gedung Putih mengenai batas utang dan shutdown pemerintah serta revisi dari Bank Dunia mengenai persentase GDP Cina yang dipotong menjadi 7.5% dari 8.3%. Perusahaan material dan utilitas berada di baris depan anjloknya saham tersebut. Saham Asia Memerah Terkait Kemelut Shutdown AS Dan Revisi GDP Cina Seperti yang dilansir dari Bloomberg, saham Blumont Group Ltd., perusahaan yang bergerak di bidang mineral dan energi, terempas 75% setelah perusahaan tersebut membatalkan kontrak untuk membeli Cokal Ltd. milik Australia. Selain itu, Bursa Efek Singapura memasang batasan trading mereka pada sekuritas. Hang Seng Hong Kong merosot 0.75%. Sedangkan Sun Hung Kai Properties Ltd. melorot 2.4% dimana sebuah laporan menyebutkan bahwa para pengembang menawarkan untuk menjual beberapa unit sisa dengan harga diskon ke proyek hunian Hong Kong. Saham Nikkei memudar 1.03%. Saham Tokyo Electric Power Co,. pemilik pembangkit nuklir Fukushima yang sedang lumpuh, mengempis 7.6%, sehingga termasuk pada jajaran pertama perusahaan utilitas yang sahamnya sedang mengalami kejatuhan. Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,8 persen ke 137.93 pada pukul 12:06 pm waktu Tokyo, dengan 10 kelompok industrinya anjlok. Prediksi bulanannya jatuh 1.2% di akhir pekan, kemerosotan mingguan pertama yang terjadi di lebih dari satu bulan ini, sehubungan dengan shutdown pemerintah AS dan perdebatan mengenai batas utang. Menurut Masaru Hamasaki, strategis senior Sumitomo Mitsui Asset Management Co. menyatakan, situasi Amerika Serikat saat ini jelas sedang berada dalam keadaan yang tidak normal, dan ketidakpastian ini cukup menyulitkan para investor untuk berinvestasi di aset berisiko.
Posted on: Mon, 07 Oct 2013 09:11:08 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015