”Seberapa besar kesuksesan Anda bisa diukur dari seberapa kuat - TopicsExpress



          

”Seberapa besar kesuksesan Anda bisa diukur dari seberapa kuat keinginan Anda, setinggi apa mimpi-mimpi Anda, dan bagaimana Anda memperlakukan kekecewaan dalam hidup Anda.” (Robert Kiyosaki) Sering sekali kita dengar kalimat “sukses itu berawal dari mimpi” dari mulut-mulut para motivator dan sering pula kita baca dibuku-buku motivasi dan beberapa media. Kalimat itu bagi saya hanya sekedar thesa, bukan konklusi yang dibangun dari premis-premis yang logis. Kalaupun dipaksakan kalimat itu sebagai sintesa, maka bagi saya sebuah kesalahan fatal. Kesalahan fatal yang utama karena motivator tidak mampu membedakan antara mimpi, khayal, imajinasi, dan cita-cita. Ketidakmampuan ini melahirkan penyamarataan makna. Sesuatu yang esensi butuh aksiden untuk menjabarkannya, jadi sangat penting adanya “defenisi” sehingga tidak kehilangan makna. Mimpi dalam kamus bahasa indonesia (KBBI offline 1.5) dinyatakan sebagai sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur. Wikipedia (wikipedia/Mimpi) mengartikan mimpi sebagai pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Dalam kajian psikologi, Freud menyebut mimpi sebagai jalan masuk ke alam bawah sadar. Bahkan menurut Barret, mimpi adalah sebuah bentuk kegiatan berpikir, tetapi berbeda dengan saat mata kita terbuka. Secara umum, kita kadang mengartikan mimpi adalah bunga tidur atau bagian dari siklus tidur. Masih di wikipedia, khayal atau fantasi diartikan sebagai sesuatu yang hanya dalam benak. Imajinasi adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide, sedangkan cita-cita adalah keinginan atau kehendak yang ada dalam pikiran. Jelaslah berbeda makna antara mimpi, khayal, imajinas, dan cita-cita. Bahkan dalam kajian filsafat, mimpi bisa berdimensi dan dilacak menggunakan epistimologi. Salah besar kalau disebut “sukses itu berawal dari mimpi”, yang bisa diterima secara logis adalah “sukses itu berawal dari khayal” atau “sukses itu berawal dari imajinasi.” Kalau “sukses itu berawal dari mimpi” dipatenkan maka marilah kita ramai-ramai mengatakan “MAU SUKSES PERBANYAK TIDUR.” Mimpi secara analitik sederhana terjadi karena proses tidur, jadi kalau mau sukses, perbanyak dan perlama tidur biar banyak mimpi-mimpi yang lahir. Teringat arti ayat dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar-ra’d: 11). Kesuksesan atau perubahan apapun itu namanya selalu berawal dari ide-ide cemerlang yang mengaktual, bukan ide yang terbungkus rapi dalam benak dan pikiran saja. Tinggal pilih “Move On” or perbanyak/perlama waktu tidur,he….hee..
Posted on: Sun, 06 Oct 2013 21:47:39 +0000

Trending Topics



day matches and scor for FT matches : England - Premier

Recently Viewed Topics




© 2015