Sejarah Islam DAKWAH RASULULLOH PADA PERIODE MAKKAH Tujuan - TopicsExpress



          

Sejarah Islam DAKWAH RASULULLOH PADA PERIODE MAKKAH Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan proses dakwah Rasululloh di Makkah. 2. Menjelaskan substansi dakwah Rasululloh periode makkah. 3. Menjelaskan strategi dakwah Rasululloh periode Makkah. 4. Menjelaskan perkembangan Islam pada periode Makkah. A. DAKWAH RASULULLOH SAW. Dakwah Islamiyah yang dilakukan Rasululloh Saw. Tidak terjadi sekaligus, tetapi berangsur-ansur (tadrijiyah) tahap demi tahap sebagai berikut : 1. Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi) Setelah Nabi Muhammad Saw. Menerima wahyu pertama pada tanggal 17 Ramadhan 13 SH bertepatan dengan 6 Agustus 610 M sebagai lambing pelantikannya menjadi Rasul yang sekaligus sebagai kepala Negara, maka beliau mulai menjalankan dakwah secara diam-diam sebagai langkah pertama dalam mempersiapkan tatanan masyarakat dan Negara Islam. Dakwah secara diam-diam beliau lakukan setelah turun perintah Alloh SWT. QS Al- Muddatsir {75} : 1-6. Adapun orang-orang pertama yang ikut dakwah beliau adalah : a. Dari kalangan wanita istri beliau tercinta, Siti Khadijah RA yang memang sejak awal telah meyakini bahwa Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Alloh SWT. Sebelum beliau diangkat oleh Alloh menjadi Rasul. b. Dari kalangan laki-laki dewasa yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq RA yang memang telah lama bersahabat dengan beliau. Selain Abu Bakar adalagi, Zaid bin Haritsah, budak beliau yang sudah beliau merdekakan. c. Dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu beliau. Dakwah secara diam-dian ini berlangsung selama kurang lebih tiga tahun dan berhasil mengislamkan beberapa tokoh bangsa Quraisy seperti Utsman bin Affan RA. Zubair bin Awam RA dll. 2. Dakwah di kalangan keluarga Setelah turun firman Alloh SWT. QS. Asy-Syura {26} : 214 beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka untuk bertauhid kepada Alloh. 3. Dakwah secara terang-terangan Setelah melakukan dakwah secara diam-diam selama 3,5 tahun, Beliau diperintahkan Alloh untuk berdakwah secara terang-terangan, perintah ini tercantum dalam QS. Al-Hijr {15} : 94. Dakwah ini beliau lakukan dengan cara menyeru dari bukit Shafa. 4. Dakwah kepada berbagai suku di sekitar Makkah Sejak tahun kesepuluh dari kenabian, beliau berdakwah kepada berbagai suku disekitar Makkah. Diantara mereka yang bersedia masuk Islam berasal dari kalangan Anshor dari Madinah, awalnya berjumlah 6 orang kemudian menjadi 12 orang dan kemudian bertambah menjadi 73 orang dua diantaranya perempuan. Mereka inilah yang meminta Rasululloh dan sahabatnya hijrah ke Madinah. B. SUBSTANSI DAKWAH RASULULLOH PERIODE MAKKAH Substansi dakwah Rasululloh pada periode Makkah meliputi : 1. Dakwah pertama yang dilakukan Rasululloh adalah mengajak kaumnya untuk menyembah Alloh dan menjelaskan hakikat Alloh SWT. (QS. Al-Ikhlas {112} : 1-4) dan menjauhkan diri dari sifat-sifat kemusyrikan dan anggapan bodoh orang yang menyembah berhala dengan bukti yang kongkrit. 2. Dakwah untuk mengajak kaumnya membersihkan hati dan mensucikan jiwa dari sifat-sifat tercela serta menerapkan akhlakul karimah sebagaimana yang beliau ajarkan. Sebagaimana firman Alloh QS.Nuh {68} : 4 dan sabda beliau yang artinya : “Sesungguhnya aku diutus untuk memperbaiki budi pekerti (Akhlak mulia). 3. Menggalang persatuan sesama orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang kafir (QS. Al-Fath {48} : 29) 4. Menebarkan kasih sayang dan menghindari peperangan. 5. Meleburkan kepentingan diri pribadi kedalam kepentingan jamaah/umum. C. STRATEGI BERDAKWAH Rasululloh adalah manusia agung yang berakhlakul karimah. Dalam berdakwah mereka menggunakan strategi yang sangat tepat (bilhal dan bilghaul) sehingga dalam waktu yang relative singkat dapat mengubah tatanan masyarakat jahiliah yang berperadaban rendah menjadi masyarakat madani yang berperadaban tinggi. Adapun strategi dakwah yang dila- kukan seperti yang dijelaskan dalam QS. An-Nahl {16} : 125. Yakni : 1. Hikmah, maksudnya Nabi menggunakan metodologi dakwahnya sesuai dengan objeknya. Dakwah terhadap orang awam dan para pembesar, anak muda dan orang tua mempunyai metodologi yang berbeda, sehingga mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Mauidhah Hasanah, dakwah ini banyak dilakukan oleh Rasululloh sendiri dalam berdakwah kepada kaum muslimin. Terkenal jg dengan istilah amar ma’ruf nahi mungkar. 3. Mujadalah, metode ini diterapkan oleh Rasululloh dalam berdakwah kepada kaum cendekiawan, yaitu melalui dialog atau debat yang baik. 4. Tabsyir dan Tandzir, yaitu member kabar gembira bagi mereka yang mau beriman dan beramal soleh, serta ancaman terhadap mereka yang ingkar pada kebenaran. 5. Targhib dan Tarhib, Dalam hal ini Rasululloh menyampaikan kabar yang menyenangkan dan yang menakutkan. 6. Al-Wa’du dan Al-Wa’id, yaitu member tahu adanya janji Alloh dan ancaman Alloh. DAKWAH RASULULLOH PADA PERIODE MADINAH A. Sejarah dakwah Rasululloh pada periode Madinah Dakwah Rasululloh pada periode Madinah bisa dibagi dalam 3 tahapan yaitu : 1. Tahapan masa yang banyak diwarnai rintangan dari dalam Madinah sendiri dan serangan dari musuh diluar Madinah. Dimulai dari awal tahun hijriyah hingga disepa- katinya perjanjian hudaibiyah tahun ke 6 H. 2. Tahapan masa damai dengan para pemimpin paganism yang diakhiri dengan Fathu Makkah pada bulan Ramadhan 8 H. ditandai dengan korespondensi dengan para raja di jazirah Arab. 3. Tahapan manusia berbondong-bondong masuk Islam dari berbagai kabilah dan suku. Berakhir hingga wafatnya Nabi SAW. I. Tahun Pertama Hijriyah. Peristiwa Penting yang Terjadi pada Tahun Pertama Hiriyah adalah : a. Pembangunan Masjid Nabawi. Hal pertama yang dilakukan Nabi setelah sampai di Madinah adalah membangun masjid yang berfungsi selain tempat ibadah juga merupakan madrasah (tempat pengajaran) bagi orang Islam, tempat pertemuan, pusat pengendalian pemerintah, dan tempat tinggal orang-orang muhajirin yang miskin. b. Perjanjian antar kaum muslimin (muhajirin dan anshor) Dengan mempersaudarakan sesame mukmin Nabi SAW telah mengikat suatu perjanjian yang sanggup menyingkirkan belenggu jahiliyah dan fanatisme kekabilahan tanpa menyisakan kesempatan bagi tradisi jahiliyah. c. Perjanjian dengan kaum yahudi di Yastrib Setelah menduduki sebagian wilayah Madinah, Rasululloh memutuskan untuk menjalin hubungan damai dimana masing-masing pihak bebas beribadah dan berusaha tanpa permusuhan dan saling menyerang. d. Adanya syariat azan yang digemakan lima kali sehari. II. Tahun Kedua Hijriyah Peristiwa yang menandai tahun kedua hijriah adalah : a. Turunnya izin berperang (QS. Al-Hajj {22} : 39) b. Aturan pembagian rampasan perang (QS. Al-Hasyr {59} : 7) c. Perintah berpuasa dibulan Ramadhan (QS. Al-Baqoroh {2} : 183) d. Perintah mengeluarkan zakat fitrah dan zakat mal (QS. At-Taubah {9} : 103) e. Perpindahan kiblat ke Baitulloh setelah 16 bulan berkiblat ke Baitul Maqdis (QS. Al-Baqoroh {2} : 144) f. Perintah untuk sholat idul fitri dan idul adha (QS. Al-Kautsar {108} ; 1-2) III. Tahun Ketiga hijriyah Tahun ketiga hijriyah ditandai dengan : a. Perang Uhud. Umat Islam mengalami kekalahan karena tidak taat pada aturan Nabi dan diantara pasukan muslim itu juga ikut berbaur orang-orang munafik. b. Turunnya larangan meminum khamr (QS. An-Nisa’ {4} : 43, QS. Al-Maidah {5} : 93). Disebabkan pada saat solat ada sahabat yang bolak balik membaca surat Al-Kafirun sehingga berarti : Kami menyembah apa yang kalian sembah, dan tidak ada bagiku agama dan juga bagi kalian agama ( H.R. Abu Dawud). IV. Tahun Keempat hijriyah Ditandai dengan dua perang yang nyaris terjadi yaitu perang dengan Bani Nadhir (karena berkonspirasi untuk membunuh Nabi) yang akhirnya berhasil diusir dari medan perang tanpa membawa alat perangnya, dan perang Dzatur Raqo karena pihak lawan melarikan diri. V. Tahun Kelima hijriyah Ditandai dengan : a. Terjadinya perang Khandaq dan perang dengan Bani Quraizhah. Umat Islam berhasil mengalahkan kaum yahudi yang telah mengingkari perjanjian dengan Nabi dan diusir dari Madinah sehingga Madinah berdiri sebagai ibu kota pemerintahan Islam. b. Turunnya ayat yang mewajibkan haji, (QS. Ali Imran {3} : 97) c. Turunnya perintah bagi wanita untuk mengenakan hijab yang mula-mula diperintahkan untuk para istri Nabi (QS. Al-Ahzab {33} : 53). VI. Tahun Keenam hijriyah a. Perjanjian Hudaibiyah b. Turunnya ayat tentang tayamum dan sholat Khauf (QS. An-Nisa’ {4} : 102) VII. Tahun Ketujuh hijriyah a. Korespondensi Rasululloh SAW. Dengan beberapa raja. b. Perang Khaibar, perang ini dipimpin oleh Ali bin Abu Thalib untuk menguasai benteng-benteng yahudi di Khaibar. Setelah perang ini daulah Islam semakin kokoh dan banyak tokoh-tokoh Quraisy yang disebut “jantung hati Makkah” yang masuk Islam seperti : Khalid bin Walid, Amr bin ‘Ash, Utsman bin Thalhah, dll. c. Pada bulan Dzulqaedah, Rasul dengan 2000 orang Islam berangkat menunaikan umroh dan menetap 3 hari di Makkah. VIII. Tahun Kedelapan hijriyah Ditandai dengan : a. Perang Mu’tah, perang ini perang terbesar dalam riwayat hidup Rasululloh. Perang ini dipicu oleh penangkapan utusan Nabi ke Busra, Al-harits bin Umair di wilayah Syam dan dibunuh dihadapan kaisar Romawi. b. Penaklukan Makkah (Fathu Makkah. c. Perang Hunain d. Pada bulan Dzulqa’idah, Nabi kembali umroh setelah pembagian harta rampasan perang di Ji’ranah. IX. Tahun Kesembilan hijriyah a. Perang Tabuk b. Kejadian penting lainnya : 1. Pada bulan Muharram mengirim petugas untuk mengurus sadaqah ke berbagai kabilah. 2. Diutusnya Abu Bakar oleh Rasululloh sebagai pemimpin pelaksana manasik haji bagi kaum muslimin dan musyrikin tidak dibolehkan melakukan haji. 3. Munculnya kasus li’an dan hokum rajam. 4. Sholat gaib bagi raja Najasyi 5. Turun ayat yang melarang mensholatkan pemimpin kaum munafik Abdullah bin Ubay. X. Tahun Kesepuluh hijriyah a. Diutusnya Mu’adz bin jabbal sebagai utusan ke Yaman untuk menyeru pada Islam. b. Haji Wada’ yaitu haji Rasululloh (untuk yang terakhir kali yang diikuti oleh 124.000 orang saat itulah turun ayat terakhir (QS. Al-Maidah {5} : 3 yang menandai tuntasnya tugas kenabian. XI. Tahun Kesepuluh hijriyah. Merupakan tahun wafatnya Rasululloh SAW. Sebelumnya Rasululloh telah menunjukkan tanda-tanda akan berpisah dengan kaum muslimin,di antaranya dengan berkunjung dan sholat di bukit Uhud atas orang-orang yang syahid disana pada awal bulan shafar. Lalu dia berkunjung ke bukit Baqi’ dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang dikubur disana. Sepulangnya dari Baqi’ Rasululloh SAW jatuh sakit dan meninggal pada 12 Rabiul Awwal 11 H dalam usia 63 tahun. B. Substansi Dakwah Rasululloh pada Periode Madinah. 1. Mendirikan pemerintahan Islam dan masyarakat Islam. 2. Menerapkan hukum-hukum Islam secara Kaffah. 3. Menyebarkan dakwah Islam keseluruh penjuru dunia. 4. Konsolidasi dan pengembangan daulah Islam menjadi suatu bentuk Negara adidaya. C. Strategi Dakwah Rasululloh pada Periode Madinah. 1. Dakwah dengan mendirikan Masjid 2. Dakwah dengan Perjanjian dan Ba’at. a. Perjanjian antar kaum Muhajirin dan Anshor. b. Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nasrani Madinah. c. Perjanjian Hudaibiyah 3. Dakwah dengan Peperangan. 4. Dakwah dengan Korenpondensi dan utusan dengan Raja-raja berbagai Negara. 5. Dakwah dengan penerapan sendi-sendi hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan. 6. Dakwah dengan Akhlakul Karimah Rasululloh Saw dalam kehidupan sehari-hari.
Posted on: Fri, 06 Sep 2013 15:14:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015