Senyum Terakhir Cerpen Kiriman: Henny Tristiana Saat aku ingin pergi ke rumah tante aku, di jalan aku melihat seorang cowok yang sangat tampan. Aku kagum padanya saat pertama kali aku melihat senyumnya, karena itu adalah senyum terindah yang pernah aku lihat seumur hidup ku. Saat bus yang akan aku kendarai akan segera berangkat, aku sangat terkejut ketika aku melihat dia ternyata dia mendapat kursi tepat di sebelah ku. Aku merasa senang sekaligus malu, karena jujur baru sekarang aku bisa duduk bersampingan sama cowok yang aku kagumi. Ternyata dia anaknya asyik dan suka bercanda juga, setelah kami ngobrol, kami pun tukeran nomer hp. Alangkah bahagianya aku saat itu. Setelah lama kami sering SMSan dan telponan kami saling jatuh cinta, Dan pada tanggal 25 Mei 2011 kami pacaran, saat itu aku senang sekali karena baru sekarang bisa merasakan cinta yang sesungguhnya. Setelah lama kami pacaran, hubungan kami mendapat masalah, dan kami putus. Setelah kejadian itu aku bagai orang yang tak tau arah dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Namun, kami tak bisa membohongi perasaan kami, bahwa kami masih saling mencintai.. Akhirnya kamu balikan lagi, aku merasa bahagia lagi dan merasa hidupku lebih berarti dari sebelumnya. Setelah lebih lama kami pacaran, aku tidak malu lagi untuk bercerita tentang keluarga ku yang ga bakal bisa menyatu lagi. Aku mungkin bisa setiap saat senyum manis pada semua orang yang bertemu dengan ku. Namun, siapa yang tahu bahwa di balik senyum ku tersimpan air mata yang setiap saat dapat keluar. Aku disini hanya tinggal bersama Mamah ku, karena papah ku sudah menikah lagi, dimana dia pun aku tidak tau. Sekarang yang aku punya hanya Mamah dan Herland (cowok aku). Hanya mereka harta yang paling berharga buat aku, hanya mereka yang selalu memberi ku semangat untuk selalu tersenyum dalam hidupku walau aku sedang sedih. Aku bahagia bisa memiliki mereka. Hubungan kami semakin serius, walau sebelumnya sempat putus. Setelah kami saling mengenalkan diri pada orang tua pasangan kami, kami langsung ditanya kapan mau Married? Tentu aja kami bingung.. Dan akhirnya kami memutuskan untuk secepatnya married. Kami menyiapkan semua kebutuhan acara resepsi pernikahan kami nanti. Aku bahagia karena akhirnya aku akan menikah bersama seseorang yang aku sayang. Kami telah menentukan tanggal kami menikah, yaitu pada tanggal 18 juni 2012. Namun, sebelum pernikahan itu berlangsung, kenyataan pahit datang menghampiri ku lagi. Ternyata tunangan ku itu kecelakaan saat ingin menjemput ku untuk mengambil baju pengantin kami. Aku terkejut saat tunangan ku menelfon ku tapi bukan dia yang bicara, ternyata itu polisi memberi tahu bahwa herland kecelakaan dan meninggal di tempat kejadian. Setelah mendengar kabar itu tulang ku langsung lemes semua dan aku langsung jatuh ke sofa. Air mata ku menetes, tak sabar aku ingin segera melihat jasad tunangan ku itu. Air mata ku bertambah deras saat aku melihat tubuhnya terpotong menjadi dua bagian. Aku tak kuasa menahan air mata ku saat aku melihat tunangan ku meninggal dengan tragis. Sebelum kejadian itu terjadi memang aku sudah mempunyai firasat yang tidak enak, namun selalu ku abaikan. Dia pun slalu berkata “Jaga Diri Kamu Baik-Baik Yah Sayang, Karena Aku Disini Udah Ga Bisa Jaga Kamu” aku takut saat dia berkata seperti itu. Namun, aku selalu berfikir positif dan berharap agar tidak terjadi apa-apa. Namun, malah kebalikannya. Aku sedih dan bingung saat itu apa yang aku lakukan tidak pernah bisa benar. Semenjak kejadian itu terjadi aku menjadi seorang yang pendiam, dan tak suka memberi senyum pada siapapun. Akhirnya tanggal 10 juni 2012 herland pergi meninggalkan aku untuk selamanya, membawa semua kenangan indah kami. Walau perih aku harus merelakannya, mungkin itu sudah takdir dari allah… harapan ku hancur berkeping-keping.. Semua yang telah ku lewati bersamanya hanya sia-sia. Selamat tinggal herland, sekarang kamu sudah bahagia berada di sisi Allah… Aku sayang kamu, dan mungkin senyum kamulah senyum terakhir yang terindah yang bakal aku lihat. Mungkin kejadian ini sudah setahun yang lalu, namun aku tak bisa melupakan dan menggantikan mu pada yang lain… Selamat Jalan Herland.. Cerpen Karangan: Henny Tristiana Facebook: Henny Siepoetryshaljuee cerpenmu/cerpen-cinta-sedih/senyum-terakhir.html
Posted on: Wed, 26 Jun 2013 09:08:14 +0000