Serangan Jantung: Terlambat Berarti Fatal! Pembuluh darah koroner - TopicsExpress



          

Serangan Jantung: Terlambat Berarti Fatal! Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang bertugas menyalurkan darah ke jantung. Jantung kita bekerja tanpa istirahat sehingga ia membutuhkan asupan darah yang mengandung nutrisi terus menerus. Jika pembuluh darah koroner tersumbat, artinya suplai darah ke jantung berkurang atau terhenti sama sekali. Penyakit jantung koroner atau PJK saat ini masih menjadi penyebab kematian utama di dunia hampir sama dengan stroke. Penyakit jantung koroner terutama disebabkan aterosklerosis atau terbentuknya plak pada dinding bagian dalam pembuluh darah koroner. Penyumbatan pembuluh darah sendiri bisa terjadi di pembuluh darah mana saja misalnya pembuluh darah di otak, ginjal atau kaki. Dijelaskan Dr Dicky Hanafi SpJP(K), spesialis jantung dan pembuluh darah Bunda Heart Center, Jakarta, serangan jantung bisa disebabkan sumbatan total maupun sumbatan sebagian pada pembuluh darah koroner. Pada usia muda dinding pembuluh darah masih baik dan licin. Memasuki usia 30an mulai terjadi kerusakan yang bisa dipercepat oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, obesitas atau kolesterol tinggi. Saat inilah mulai terbentuk plak. Semakin lama plak semakin tebal sehingga menyumbat aliran darah. Gejala serangan jantung yang khas adalah rasa tertekan atau tercekik yang menjalar ke bahu, rahang, ulu hati seperti sakit maag, dan punggung. Serangan biasanya terjadi lebih dari 20 menit dan tidak sembuh dengan istirahat. "Kita sering mendengar serangan jantung tidak menimbulkan keluhan. Memang benar serangan jantung bisa terjadi tiba-tiba. Oleh karena itu jika ada riwayat serangan jantung dan memiliki faktor risiko maka harus melakukan cek up rutin dan minum obat-obat yang dianjurkan dokter," saran Dicky yang berbicara dalam rangka soft opening Banda Heart Center, 4 Juli. Pada penderita diabetes memang seringkali rasa nyeri akibat serangan jantung kurang dirasakan, hanya merasakan sesak napas. Hal ini karena diabetes juga merusak saraf. Sensitifitas terhadap nyeri berkurang. Jangan Terlambat Jika merasakan atau anggota keluarga menunjukkan gejala serangan jantung, saran Dicky, segera ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan jantung yang memadai. Tidak ada yang bisa menjamin seseorang bisa tetap hidup jika mengalami serangan jantung. Banyak yang langsung meninggal sebelum sempat mendapatkan pertolongan. "Tetapi sebagian lagi sangat bisa diselamatkan. Mereka inilah yang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk diupayakan selamat dari maut," tegad Dicky. Tindakan penyelamatan harus dilakukan secepatnya dan paling lambat 3 jam setelah serangan. Hal ini untuk mencegah kerusakan otot jantung lebih banyak lagi yang bisa berdampak pada kualitas hidup pasien setelah berhasil selamat dari serangan jantung. Menurut Dicky, menyelamatkan seseorang dari serangan jantung bukan semata-mata persoalan hidup mati namun menjamin kualitas hidup sesudahnya. "Dalam tiga jam pertama belum terjadi kerusakan otot jantung. Tiga jam berikutnya mulai terjadi kerusakan tetapi belum banyak. Enam sampai 12 jam kerusakan bertambah namun masih bisa diperbaiki. Lewat dari 12 jam setelah serangan, kerusakan otot jantung sulit dikembalikan dan berdampak pada kualitas hidup pasien. Pasien mudah sesak napas, jantung membesar, dan risiko gagal jantung meningkat," jelasnya. Tindakan resusitasi sendiri, tambah Dicky, tidak bisa diandalkan sepenuhnya. Selain harus dilakukan orang terlatih, hasilnya juga belum tentu seperti yang diharapkan. Langkah paling bijaksana adalah membawa pasien ke rumah sakit terdekat, dan lebih baik lagi rumah sakit yang memiliki fasilitas unit jantung sendiri. Di rumah sakit dokter akan segera memastikan apakah benar terjadi serangan jantung dengan pemeriksaan EKG. Jika terbukti maka dokter akan segera melakukan tindakan PCI dalam waktu secepatnya. Percutaneus Coronary Intervention atau PCI adalah tindakan membuka sumbatan pembuluh darah koroner dengan cara memasukkan kawat ke arah sumbatan atau istilah medisnya kateterisasi. Kawat yang sangat kecil dan fleksibel ini ujungnya dilengkapi semacam balon yang dikembangkan di lokasi penyumbatan sehingga aliran darah segera terbuka. Setelah itu dipasang stent atau orang awam menyebutnya cincin yang bertahan di pembuluh darah. Kadang dibutuhkan lebih dari satu stent jika penyumbatannya banyak atau panjang. Setelah itu pasien diberi antitrombolitik untuk mencegah darah menggumpal. Antitrombolitik hanya efektif jika diberikan kurang dari 12 jam setelah serangan jantung. Dicky berpesan setelah pasien terbebas dari serangan jantung dan dipasangkan stent, maka bukan berarti pasien tersebut sembuh. Sewaktu-waktu bisa terjadi penyumbatan kembali. Oleh karena itu pasien tetap harus mengonsumsi obat-obatan dan menjalani gaya hidup sehat seumur hidup. tan
Posted on: Fri, 05 Jul 2013 04:29:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015