Setelah berapa hari nggak masuk madrasah karna ngelayap, aQ - TopicsExpress



          

Setelah berapa hari nggak masuk madrasah karna ngelayap, aQ kembali active mengikuti pelajaran klasikal bada isyak.. HARI PERTAMA masuk, situasi kejiwaanQ masih belum stabil. Sepanjang pelajaran kitab Al-Jauhar Al-Maknun aQ sibuk menenangkan gejolak jiwa yang sedang berombak. Uraian Bp.Ustadz Aly RBG masih bisa Q cerna, meskipun sesekali konsantrasiQ buyar. Mendekati jam selesai, baru Q sadari bahwa jas yang Q kenakan telah basah oleh keringat dingin. HARi KE-DUA, entah kenapa aQ mbolos lagi. Huh. Selama jam madrasah, aQ bersemayam di loteng dengan pakaian serba putih. Baru berapa menit aQ duduk-duduk di loteng, orang yang Q nantikan pun datang. Dia menyapaQ, menyalamiQ, mengajakQ bercengkerama. Menanyakan khabarQ, menasihatiQ dengan baik sesuai porsi kejiwaanQ, mengarahkanQ berbagai hal. Setelah berapa lama kami bercengkerama, dia pun mengajakQ turun, karna hujan mulai turun. Sesampai di kamar, aQ disuruh berganti pakaian. Dia pun berpamitan sesaat setelah aQ berganti pakaian. Pertemuan yang mengesankan. HARI KE-TIGA, tak beda jauh dengan hari pertama. KejiwaanQ masih belum stabil. BossQ bilang katanya aQ harus mbadali kelas Ulya I. Tapi aQ tolak karna yang dibadali nggak ada udzur. Akhirnya aQ berangkat memasuki kelasQ, Ulya II. Sesaat sebelum Bp.Ustadz Aly RBG datang, aQ dipanggil oleh Ustadz kelas Ulya I. Dia menyuruhQ menggantikan tugasnya di kelas Ulya I. Kontan saja, tawaran dia langsung Q tolak, karna saat itu dia sedang tidak ada udzur. Tak tama setelah bercakap dengan ustadz Ulya I, Bp.Aly RBG pun datang. Pelajaran Idhohul Mubham segera dimulai. Seperti biasanya, sebelum pembajaan dimulai, terlebih dulu bait-bait pelajaran pekan lalu dinazhamkan secara berjamaah. Nah, selesai penazhaman itu lah, aQ mulai goyah. MataQ mulai ngantuk. Aku berusaha menahan rayuan mataQ sekuat mumkin. Tapi apa daya, ragaQ yang kelelahan ini sungguh tak kuasa menahan hasrat angkrem. Akhirnya aQ pun tertidur pulas di dalam kelas. Aku hanyut dalam dunia mimpi. حبيبي يا نور العين، يا ساكن خيالي →♥← عاشق بقى لي سنين، ولا غيرك في بالي Duahi kasihQ, sang Cahaya MataQ. Wahai yang bersemayam dalam khayalQ. →♥← Sekian lamanya, bertahun-tahun aQ merindukanmu. Tak ada orang lain di hatiQ yang membuatQ terpukau dan terpesona. Suara itu begitu jelas terdengar olehQ. Suara khas penyanyi Arabic Spanish, Ishtar Alabina. “Hei, Mas. Bangun.” ucap teman sebangkuQ, si Imut Unyu-Unyu. “Ho-oh.” jawabQ samil membenahi posisi dudukQ. Ternyata pelajaran sudah usai. Aku segera bangkit, pulang menuju sarangQ. Sesampai di kamar, aQ langsung meraih bantal, hendak melanjutkan tidurQ yang belum tuntas. “Blegh.!” tubuh rampingQ terkapar tak berdaya, masih dengan pakaian serba putih yang Q kenakan sejak maghrib. قلبك نداني وقال؛ بتحبني →♥← ألله عليك الله، طمن بيني Kau memanggilQ sepenuh hati, ungkapkan bahwa kau mencintaiQ. →♥← Semoga Allôh selalu memberi keselamatan padamu. Itu lah yang Q harapkan. Entah berapa jam aQ tidur nyenyak di tengah-tengah kamar, akhirnya aQ terbangun sesaat sebelum adzan subuh. Iseng-iseng aQ buka fb. Ada pemberitahuan tag photo dari salah-satu santri putri, teman sekelasQ. Dan ternyata photo yang dia tag ke aQ, tiada lain dan tiada bukan, adalah photoQ sendiri. PhotoQ sedang tidur di kelas, dengan posisi selonjor. Sekilas mirip pocong duduk, karna aQ mengenakan pakaian serba putih. HARI KE-4, pengajian Tafsir Jalalayn, dibacakan oleh Al-Ustadz Aly Asad. AlhaduliLLâh, kondisiQ sudah lumayan mendingan. Sebelum madrasah, beliau menanyakan tentang namaQ. Aku baru sadar, bahwa ini adalah pertama kali-nya aQ ikut ngaji tafsir. Huh. “Nagib” jawabQ singkat. “Nagib atau Najib.?” tanya beliau. “Dua-duanya, Tadz.” “Hanya Nagib saja.?” “Nagib Muhammad AssamarQondy.” jawabQ menyebut nama panjangQ. Berapa menit lamanya, beliau mengajakQ ngobrol. Tentang asal-usulQ, kronologyQ datang ke Jepara, sampai tentang dairah-dairah di Kota Jogjakarta. Aku sedikit merasa sungkan dengan percakapan kami, mengingat jam pelajaran sudah di mulai. Selama ngaji tafsir Jalalayn, aQ sedikit ngantuk. Tapi tak separah hari-hari sebelumnya. KesadaranQ masih utuh. Meskipun berkali-kali aQ angop FullScreen. Pada saat lagi asyik-asyiknya kukur-kukur kepala sambil angop, tiba-tiba terdengar suara seseorang. “DIWULANG KOK MALAH TURU.!” Kontan aQ kaget mak jenggirat. Terlebih saat Q dengar tawa cekikikan dari arah dayang-dayang kelas. Aku hanya bisa mrenges, ikut menertawakan diri sendiri. “Siapa itu tadi.?” tanya Ustadz Aly. “Bu Nyai, Tadz.” jawab dayang yang paling Bunder. “Emang pada ngantuk, ya.?” tanya beliau lagi. “Itu, Tadz, yang istiqomah ngantuk.” jawab para dayang sambil menunjuk ke arahQ. Lagi-lagi aQ hanya bisa mrenges, ikut menertawakan diri sendiri. Aku merasa, akhir-akhir ini sering terjangkit ngantuk yang tak tertahankan. Terutama saat jam-jam pelajaran. Mumkinkah ini yang disebut khusyuk.? AstaghfiruLLôha-l Azhiîim. Laa Haula Walaa Quwwata Illaa BiLLâhi-l Aliyyi-l Azhiîim.. -_-
Posted on: Thu, 21 Nov 2013 08:27:46 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015