Sinetron Islami Itu Pembodohan Umat? “Dan di antara manusia (orang munafik) itu ada orang yang mengatakan: Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir, sedang sebenarnya mereka bukan orang beriman..” (QS Al Baqarah 2:8-9) Setiap bulan suci Ramadhan maka acara televisi akan selalu bernuansa tema-tema Islami, terlebih lagi yang namanya SINETRON. Moment puasa ini sangat dimanfaatkan oleh pemilik stasiun TV untuk meraih keuntungan dan ratting yang setinggi-tingginya dari acara tersebut. Banyaknya artis yang mendadak berjilbab juga ikut membanjiri tayangan media, bila puasa berlalu maka lepaslah juga jilbab yang dipakainya itu. Problema pada sinetron agamis adalah karena tidak sedikit adegan ‘tak pantas’ untuk ditayangkan. Bahkan kita juga bisa melihat pada judul yang terpampang dengan jelas. Misalnya sinetron “PARA PENCARI TUHAN” yang sangat laris di bulan puasa tahun lalu. Padahal kalau mau jujur, selama ini yang di sembah oleh umat Islam itu siapa? Masa Tuhan ngumpet dan harus dicari? Dari judul konyol itu malah jadi mengingatkan pada dua tokoh filosofis Atheis, Sigmund Schlomo Freud dan Ludwig Feurbach yang mengatakan bahwa agama itu hanya khayalan belaka dari ‘orang gila’. Contoh lain adalah sinetron “ISLAM KTP” yang menggambarkan adegan perempuan memakai rok mini dengan latar situasi perkantoran modern. Atau ada juga kisah seorang pemuda kaya yang minim pengetahuan agama lalu jatuh cinta kepada gadis jelita anak seorang haji dan dia mati-matian mempelajari sholat serta membaca Al-Qur’an untuk mendapatkan cinta si gadis juga ridhonya pak haji. Tema Islami koq jadi syirik seperti itu? Beribadah demi cinta nafsu? Na’udzubillah… Dan masih banyak lagi contoh sinetron lain yang isi ceritanya ‘agak’ menjerumuskan akidah umat. Satu yang paling menohok, jam tayang sinetron itu selalu di saat habis maghrib waktu berbuka puasa atau waktu shalat tarawih, padahal sebagai muslim yang baik harus lebih tekun beribadah ketimbang nonton tv. Di sini setan sibuk berperan menggoda muslim yang lemah iman dan bisa dipastikan ’selalu menang’. Rasul bersabda, “Tidak ada sesuatu apapun yang dapat memberatkan timbangan seorang mukmin di hari kiamat kecuali akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah sangat membenci orang-orang yang berbuat keji dan suka meremehkan…” (HR Tirmidzi) Semoga keimanan kita senantiasa dalam lindungan-Nya dan selalu mendapat rahmat dari Allah SWT hingga akhir hayat. #Oleh: Zuragan Qripix™ | 02 August 2010 | 23:07 WIB
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 03:06:37 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015