Sydney - Nilai tukar euro terhadap dolar yang mencatatkan - TopicsExpress



          

Sydney - Nilai tukar euro terhadap dolar yang mencatatkan penurunan di Asia dipicu pernyataan bank sentral Eropa bahwa mereka siap mempertahankan suku bunga pasar pada level yang rendah. Euro diperdagangkan pada level US$1,3493 per dolar setelah melemah 0,2 persen kemarin. Penurunan nilai tukar euro ini juga dipicu oleh pernyataan presiden bank sentral Eropa, Mario Draghi, bahwa bank sentral Eropa sedang bersiap untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas agar suku bunga tidak terus naik. Pernyataan Draghi ini muncul setelah dirilisnya sebuah survei yang menunjukkan bahwa kegiatan bisnis di kawasan Eropa tumbuh lebih cepat dari ekspektasi analis. Sementara itu, nilai tukar dolar terhadap yen juga melemah menjadi 98,76 yen. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi kemarin di mana nilai tukar dolar terhadap yen mencapai level yang tinggi, yaitu 99,36 yen. Nilai tukar euro terhadap yen juga melemah menjadi 133,26, turun dari nilai tukar pada hari Senin yang mencapai 134,56. Analis dari DailyFX memprediksi bahwa nilai tukar dolar terhadap yen akan tetap melemah karena ketidakpastian kebijakan Fed serta ketidakjelasan kapan Fed akan menarik kembali program stimulus mereka. “Fed masih tetap tidak memberi kepastian. Jika terjadi kejutan seperti data tenaga kerja di luar sektor pertanian yang positif atau data inflasi yang positif, dolar bisa menguat. Tapi, dalam waktu dekat, dolar akan berada pada level yang rendah,” katanya seperti dikutip laman Reuters, Selasa, 24 September 2013. Pelemahan nilai tukar euro dan dolar memberi keuntungan pada mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi seperti dolar Australia. Nilai tukar dolar Australia naik menjadi US$ 0,9426. Penguatan nilai tukar dolar Australia juga dipicu oleh optimisme akan ekonomi Cina yang tadinya mengalami perlambatan. Cina merupakan pasar ekspor terbesar Australia. Sektor manufaktur di Cina mencatatkan pertumbuhan tercepat dalam enam bulan terakhir pada September. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah kembali meraih momentumnya.
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 03:09:31 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015