#Tebak Tokoh. Setuju gak Sob kalau perubahan itu perlu proses? So, - TopicsExpress



          

#Tebak Tokoh. Setuju gak Sob kalau perubahan itu perlu proses? So, penting banget untuk menghargai proses bagi diri kita maupun orang lain yang ingin berubah. Seperti tokoh yang satu ini, ia berhasil berproses mengubah wajah negaranya, sedikit demi sedikit mengikis ideologi sekuler yang ada, bahkan keberhasilannya memajukan perekonomian Turki membuatnya masuk dalam peringkat ke-11 dalam daftar majalah New Statesman Inggris tentang 50 nama yang paling berpengaruh di dunia. Pada tahun 2010, ia terpilih sebagai Muslim paling berpengaruh di dunia. Siapa yaa tokoh yang dimaksud? Ini dia cerita selengkapnya: Terlahir dari sebuah keluarga sederhana pada tanggal 26 Februari 1954 di Rize, sebuah kota kecil di pantai Laut Hitam Turki. Anak dari lima bersaudara ini dulunya hanya hidup dari pendapatan sang ayah yang merupakan seorang penjaga pantai di Angkatan laut, di samping sebagai politisi Muslim. Ketika berusia 13 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Istanbul demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tokoh ini kemudian masuk ke sebuah sekolah Islam. Lulus dari sana, ia melanjutkan studinya tentang manajemen bisnis di Istanbul Marmara University. Bekal ketika menjadi aktivis kemahasiswaan membantu perjalanan karirnya. Pada tahun 1994, ia mulai aktif dalam dunia politik dengan mengikuti pemilihan Walikota Istanbul, kota terbesar di Turki. Berkat kemampuannya dalam berpidato dan strategi-strategi kampanyenya, ia berhasil menduduki kursi Walikota Istanbul dengan dukungan sebagian besar warga ibukota Turki tersebut. Kepiawaiannya dalam memimpin Istanbul menjadi bukti bahwa ia memang sanggup dan layak menjadi pemimpin umat. Ia berhasil membangun prasarana dan jalur-jalur transportasi Istanbul, pengadaan air bersih, penertiban bangunan, mengurangi kadar polusi dengan penanaman ribuan pohon di jalan-jalan kota. Dalam aspek moral, ia pun tidak mau tinggal diam. Ia melarang segala praktik prostitusi dengan memberikan pekerjaan lebih terhormat kepada para wanita muda. Ia juga melarang menyuguhkan minuman keras di tempat yang berada di bawah kontrol walikota. Selain soal pelacuran dan minuman keras, kasus korupsi juga tidak luput dari pembenahan. Sebelumnya, anggaran belanja Istanbul selalu minus. Dengan pembenahan yang dilakukannya, anggaran belanja menjadi plus, suatu hal yang belum pernah terjadi di pemerintahan daerah Istanbul. Ini semakin meningkatkan citra partai Rafah (kesejahteraan) di mata masyarakat. Keistiqamahan tokoh ini membuat para sekuleris di Turki gelisah. Dan saat itu, ia memang menyatakan perjuangan demi Islamnya secara terang-terangan. Padahal, Turki memang masih menganut ideologi sekuler. Tahun 1998, tokoh ini akhirnya dipenjara. Pengadilan memutuskan penjara 9 bulan untuk dirinya. Ia dianggap mengkhianati asas Sekularisme negara. Dalam waktu yang sama, justru ia mendapat simpati dari rakyat banyak karena karakternya yang berani menegakkan kebenaran. Selama ini, masyarakat Turki memang sudah muak dengan moto ideologi sekuler yang hanya berisi kebobrokan para rezim di Turki yang korup. Dalam suatu jajak pendapat, ia justru terpilih sebagai walikota terfavorit dari 200 walikota di Turki. Tokoh ini tidak kehilangan semangat dengan penangkapannya ini. Ia justru menggubah sebuah puisi karangan Ziya Gokalp, yang menambah semangat para pendukungnya, yang sebagian besar adalah umat Islam yang merupakan mayoritas di Turki. Berikut puisinya (terjemahan bebas), Bahasa Turki: Minareler süngü, kubbeler miğfer Camiler kışlamız, mü’minler asker Bu iláhi ordu dinimi bekler Allahu Ekber, Allahu Ekber. Bahasa Indonesia: Masjid adalah barak kami, Kubah adalah helm kami, Menara adalah bayonet kami, Orang-orang beriman adalah tentara kami. Tentara ini menjaga ad-Din kami. Perjalanan suci kami adalah takdir kami. Akhir tujuan perjalanan kami adalah syahid (di jalan-Nya). Allahu Akbar! Allahu Akbar! Salah satu kebijakannya yang dianggap mengkhianati ideologi sekuler Turki adalah pencabutan larangan memakai jilbab. Padahal, sejak pendirian negara Turki sekuler oleh Mustafa Kemal Ataturk, jilbab sudah tidak lagi diperbolehkan berada dalam dinamika pemerintahan dan masyarakat Turki. Karena pelarangan jilbab itulah, tokoh ini terpaksa menyekolahkan anak-anak gadisnya ke Amerika dan Eropa yang memang membolehkan siswi berjilbab. Hal ini karena demi menjaga jilbab agar tidak lepas dari busana anak-anak wanitanya. Fenomena inilah yang diperjuangkan dirinya di Turki. Menurutnya kepada publik Turki, bagaimana mungkin Eropa dan Amerika yang jauh lebih sekuler dari Turki masih membolehkan siswi untuk mengenakan jilbab. Sementara Turki malah melarang. Ia pun akhirnya mengangkat logika ini untuk menyerang para anti Islam yang berlindung di balik topeng ideologi sekuler. Setelah keluar penjara, ia mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada tanggal 14 Agustus 2001. Dari tahun pertama, Partai AK menjadi gerakan politik terbesar yang didukung publik di Turki. Pada pemilihan umum tahun 2001, Partai AK memenangkan dua pertiga kursi di parlemen, membentuk pemerintahan partai tunggal setelah 11 tahun. Dalam kemenangannya, ia dan partainya mengajukan proposal RUU Paket Demokrasi. Yang di antaranya, undang-undang yang membolehkan jilbab di sekolah, kampus, dan kantor-kantor pemerintah. Baru pada tahun 2003 ia menjabat sebagai perdana menteri Turki. Keberpihakannya pada perjuangan umat Islam di Palestina, membuatnya secara aktif mengunjungi berbagai negara untuk melakukan lobi demi mendukung perjuangan Palestina. Walau masih tidak terang-terangan menyatakan menegakkan syariat Islam di Turki, ia dan partainya sudah berhasil meyakinkan masyarakat Turki yang sudah sekian puluh tahun terkungkung dalam topeng sukuler Turki kepada pembangunan nilai-nilai Islam yang universal. Hmm… pasti Sobat Nida tau kan siapa nama tokoh tersebut?
Posted on: Thu, 22 Aug 2013 09:02:45 +0000

Trending Topics



ng-như-bây-giờ-ta-topic-427881907326625">Hạnh phúc đâu riêng 1 mình ai...Dường như bây giờ ta
TX-Houston, 1+ Year Contract KNOWLEDGE: Having wide-ranging

Recently Viewed Topics




© 2015