● Tentang benarkah Syeikh Al-Bani rahimahullah Fatwakan Rakyat - TopicsExpress



          

● Tentang benarkah Syeikh Al-Bani rahimahullah Fatwakan Rakyat Palestina Harus Keluar (Hijrah) Dari Negaranya ? Point ke : ———— 10● Anggaplah Syaikh al-Albani keliru dalam fatwa ini, apakah kemudian harus dicaci maki dan divonis dengan sembrangan kata?!! Bukankah beliau telah berijtihad dengan : ▬ ilmu, ▬▬ hujjah dan kaidah?!! Bukankah seorang ulama apabila berijtihad, dia dapat dua pahala dan satu pahala bila dia salah?! (Lihat : https://facebook/photo.php?fbid=507961045952335&set=a.370848676330240.90353.345579725523802&type=1) ⋙ Perhatikan berikut ini : SIAPAKAH MUJTAHID YANG AKAN DIBERI PAHALA ATAS IJTIHADNYA JIKA KELIRU ? —————————————————————————————— ■ Dari ‘Amru bin Al-‘Aash radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : إِذَا حَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَ فَأَصَابَ فَلَهُ أَجْرَانِ، وَإِذَا حَكَمَ فَاجْتَهَدَ فَأَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ وَاحِدٌ. “Apabila seorang hakim menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan benar, baginya dua pahala. Dan apabila ia menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan keliru, baginya satu pahala”.[1] Hadits ini berbicara tentang permasalahan seorang qadliy. Namun seorang mufti (pemberi fatwa) juga bisa tercakup padanya dengan terkumpulnya sebab bahwasannya perkataan mereka berdua diperintahkan untuk menghasilkan hukum syar’iy. Oleh karena itu, perkataan mereka diberikan ‘udzur jika keliru. ■■ Jika seorang mufti berasal dari kalangan ahlul-‘ilmi (ulama) yang terkumpul padanya syarat-syarat untuk berfatwa dan telah mencurahkan seluruh kemampuannya untuk meraih/mencapai kebenaran, kemudian ia berfatwa dengan dugaan kuat bahwa yang ia putuskan tersebut benar berdasarkan dalil-dalil (yang ia ketahui), namun ternyata keliru; maka ia tidak berdosa dalam kekeliruannya itu. Hal ini masuk dalam kaidah emas yang terkandung dalam firman Allah ta’ala : وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ “Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu” [QS. Al-Ahzaab : 5]. ______ [1] Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy 13/268 dan Muslim no. 1716 dari hadits ‘Amru bin Al-‘Aash radliyallaahu ‘anhu. Dinukil dr. Tulisan Ustadz Abul Jauzaa Al-Atsary ~hafidzohullah~ abul-jauzaa.blogspot/2010/03/siapakah-mujtahid-yang-akan-diberi-satu.html ____________
Posted on: Sat, 24 Aug 2013 21:24:32 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015