Tentang karir istri yang lebih melejit, part 3 Bagi lelaki, kebanggaan keluarga atas kekokohan dirinya menjadi pemimpin adalah sesuatu yang sangat diidamkan. Pemimpin disini tentu maknanya sangat luas. Dari sekian fungsi pemimpin di rumah tangganya adalah lelaki mampu memberikan nafkah atau finansial yang mencukupi bagi keluarganya. Nah lagi2 dalam perkembangannya, perjalanan hidup tak selalu sesuai dengan yang diharap. Perjuangan lelaki dalam pemenuhan nafkah keluarga terkadang menemuhi gang buntu. Hannya berputar disitu, sementara si istri menemukan jalan tol dalam usaha atau karirnya sehingga penghasilannya bisa melejit meninggalkan sang suami. Mudah memang membahas tema ini, namun butuh ketahanan mental yang baik untuk menjalani ini. Disinilah peran pemahaman agama sangat besar. Pemahaman tentang tujuan rumah tangga akan sangat berperan dalam pola pikir ini. Lebih lengkap, insyaallah akan saya urai dalam versi buku. Intinya, semelejit apapun karir seorang istri ketika masuk ke rumah ia harus kembali menanggalkan baju kebesarannya di luar sana. Saat di rumah, ia aadalah seorang istri juga seorang ibu. Pemimpin jelas adalah sang suami. Disinilah akan diuji seberapa bersyukur dan seberapa bersabar keluarga ini menjalani bahtera rumah tangganya. Nah, bukankah sabar dan syukur adalah hiasan orang beriman? Dan edisi sabar dan syukur dalam rumah tangga adalah edisi yang sangat panjang dan melelahkan. Maka sangat wajarlah jika separuh agama ini terdapat dalam rumah tangga. Nah, kuncinya ada di keimanan. Maka, hiasilah rumah tangga kita dengan nuansa keimanan pada Allah. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. *renungan buat diri sendiri
Posted on: Fri, 22 Nov 2013 01:07:42 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015