Teori big bang menurut alquran Asal-usul hdup manusia bumi - TopicsExpress



          

Teori big bang menurut alquran Asal-usul hdup manusia bumi berdasarkan teori evolusi hasil penyelidikan orang-orang barat, dilihat adanya faham materialisme yang menyatakan alam semesta telah terwujud sendirinya, menurut proses alamiah, tanpa penciptaan dan rencana tertentu oleh Yang Mahakuasa untuk kehidupan manusia. Teori evolusi ini hampir-hampir meliputi seluruh masyarakat manusia bumi hingga sempat menyusup kedalam sekolah-sekolah yang mengajarkan agama Islam di mana faham materialisme harusnya sangat ditentang. Mereka cenderung memperkirakan bahwa semua yang dikemukakan sarjana barat sebagai hal praktis dan benar berlaku, Padahal merely belum tentu benar. Edwin Hubble yang diberi nama julukan dengan Cosmic Pioneer dari California pada tahun 1949 telah memakai teleskop berukuran 100 inci dengan mana dia mendapat kesimpulan bahwa semua bimasakti di angkasa luas sedang bergerak ke segala arah tanpa kembali lalu dikatakannya semesta raya itu semakin meluas, expanding, dimulai oleh suatu benda atau ataom raksasa , karenanya keadaan daerah ledakan itu, kini berupa angkasa hampa tanpa bintang. Albert Einstein (1879-1955) yang dijuluki dengan Master of Cosmolog, dengan teori Relativitynya dinyatakan memperbaiki teori gravitasi Newton baik dalam bidang mikrokosmos, maupun dalam bidang makrokosmos. Dia sependapat dengan Hubble tentang Big Bang teori yang menyatakan semua bimasakti (galaksi) yang masing-masingnya terdiri dari jutaan bintang, semuanya bergerak melengkung 360 derajat, hingga semesta raya tidak meluas dan akhirnya bimasakti-bimasakti itu kembali pada titik ledakan bermula. Karenanya dikatakan oleh sarjana itu keadaan semesta dalam statik. Tetapi kedua orang ini sepakat dalam pendapat bahwa setiap bintang senantiasa membuang energinya ke angkasa luar berbentuk partikel-partikel atom yang kemudian, disebabkan tarikan graviatsi masing-msingnya, berkumpul kembali lalu menciut, mengerut, hingga akhirnya membentuk bintang baru dengan planet-planet yang mengitari. Seterusnya dalam berjuta tahun, bintang baru terbentuk ini meledak pula lalu mengambang di angkasa luas untuk membentuk bintang baru kembali, dan seterusnya berulang kali. Karenanya, dengan keadaaan demikian, Terdapatlah bintang yang baru lahir, yang sudah dewasa, dan yang sedang menghilang. pendapat Dr. Berhrem Kursunoglu, Direktur Pusat Theoritical Studies pada University Miami USA yang menerangkan bahwa semesta raya bukanlah bermula dari ledakan atom raksasa tetapi dengan partikel-partikel yang sangat kecil. Teori baru ini dikemukakannya dengan bukti-bukti tersusun komplit, cukup menantang teori Einstein Micro black holes atau proton dan elektron yang oleh Dr. Behram dikatakan dicipta oleh tenaga ghaib, sebenarnya ialah ciptaan ALLAH Yang Maha Esa, bagaimana cara DIA menciptakan wujud pertama itu tidak mungkin dipelajari manusia karena untuk melihat proton dan elektron itu saja orang tidak berkesanggupan Perincian teori Dr. Berhram ini ialah sebagai berikut : 1. Penciptaan semesta raya bukanlah dimulai dengan ledakan atom raksasa, tetapi dengan partikel-partikel yang berproses. 2. Bahwa suatu partikel berantukan dengan lainnya yang berbentuk antipartikel. Hal ini menimbulkan reaksi berantai membentuk zat-zat yang keluar dari lapangan energi. 3. Kedua macam partikel itu dinamakannya “mikro Black Holes” (ruang-ruang kecil yang belum disadari secara pasti). 4. Einstein menyatakan bahwa partikel pokok adalah noktah-noktah tanpa susunan, tetapi Behram mengatakan partikel-partikel itu terbikin dari lapisan tak terbatas dari pergantian aliran positif. 5. Mikro black holes itu terwujud oleh tenaga ghaib sekira 10.000 juta tahun yang lalu. 6. Semesta raya praktis memiliki perioda permulaan dan perioda akhir (bahwa semua partikel itu nanti akan kehabisan energi). Dari teori Dr. Behram diatas ini dapat dilihat adanya data-data yang hampir membenarkan keterangan Alquran bahwa semesta raya dimulai dengan penciptaan partikel-partikel yang membentuk atom hydorgen oleh ALLAH Subhaanahu wa Ta’ala. Atom itu dikenal dalam bidang fisika sebagai atom asal bagi seluruh benda konkrit. Hydrogen memperganda dirinya dengan ketentuan ALLAH membentuk berbagai elemen lain yang kemudian berkumpul menjadi molekul-molekul benda angkasa, begitupun semua yang dapat dicapai pancaindera. Jadi bukanlah semesta raya itu dimulai dari ledakan atom raksasa dimana noktah-noktah tanpa susunan menurut Big Bang Theory. Jika ditinjau dengan bukti bahwa Al Quran adalah Firman Tuhan...... Bukan Karangan Muhammad SAW. Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia. Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38) Teori Big Bang = Penciptaan alam “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30] Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini. Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an. matahari dan bulan bergerak dalam orbit, merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. Padahal 1.400 tahun lalu Ilmu pengetahuan belum sampai sana. “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33) 1.400 tahun yang lalu Alquran sudah menegaskan bahwa alam semesta ini mengembang atau meluas............1.400 tahun kemudian ilmu pengetahuan membuktikannya. Langit yang mengembang (Expanding Universe) Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47) Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Surat 88 Al-Ghaasiyaah ayat 18 yang artinya: DAN LANGIT, BAGAIMANA IA DITINGGIKAN? Kata “ditinggikan” berarti dibuat menjadi lebih tinggi, jadi langit itu semakin tinggi. Bukankah ini berarti juga bahwa langit itu semakin luas? Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”. Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Posted on: Tue, 16 Jul 2013 03:01:31 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015