Ternyata ribut-ribut soal tanggal awal lebaran juga terjadi di - TopicsExpress



          

Ternyata ribut-ribut soal tanggal awal lebaran juga terjadi di Arab Saudi dan Iran. Untuk lebaran kali ini astronom menuduh bahwa Arab Saudi mengambil keputusan salah dalam penentuan Idul Fitri kemarin. Pasalnya yang dilihat bukanlah bulan melainkan Saturnus. Pekan lalu para ulama Saudi mendeklarasikan bahwa akhir Ramadhan dimulai pada Senin dan Idul Fitri jatuh pada hari Selasa. Tapi negara lainnya seperti Indonesia berkeyakinan bahwa Idul Fitri jatuh pada Rabu. Sejumlah ulama Iran menyatakan bahwa rakyat Saudi harus membayar kaffarah atau denda karena kehilangan satu hari Puasa. Tapi Pemerintah Saudi jalan terus dengan penetapan Hari Lebaran pada hari Selasa. Di masyarakat kita lebaran bukan sekedar ibadah, tapi sudah menjadi semacam perayaan. Di sini tidak hanya ada shalat Ied dan saling silaturahmi tapi juga ada pesta kemenangan. Setiap rumah tangga selain menyediakan pakaian baru untuk anak-anak mereka, juga menyiapkan hidangan khusus dengan anggaran yang berlipat daripada hari biasa dan bagi-bagi angpo untuk anak-anak. Beberapa tahun belakangan ini, sehari sampai dua hari menjelang hari lebaran versi kalender banyak anggota masyarakat yang galau menantikan apakah pemerintah benar akan menetapkan lebaran sesuai kalender, lebih cepat atau lebih lambat. Kalau terlalu lambat bahan-bahan makanan yg terlanjur dibeli bisa rusak. Belum lagi kalau lebarannya ada dua, menyediakan masakan terlalu banyak dan sebagian tak termakan tentu eman-eman. Selain itu suasana lebaran bisa rusak karena pertentangan. Sementara kalau terlalu cepat akan banyak warga yang merasa tidak siap. Kelihatannya sepele tapi bagi kebanyakan orang pengeluaran demi kebutuhan lebaran mempertaruhkan banyak hal. Sebagian terpaksa menghabiskan uang THR sehingga mereka tak bisa menabung. Dan yang paling berat bagi mereka yang tidak menerima THR atau THRnya tidak utuh dalam jumlah satu kali gaji. Mereka harus menyiapkan lebaran dengan berhutang, Maka jadi kewajiban negara untuk membantu warga masyarakat merayakan lebaran dengan tenang dan nyaman dan tanpa pertentangan. Di sini kita bisa meniru Arab Saudi. Tetapkan hari lebaran sepekan sebelumnya, bukan secara dadakan sehari sebelumnya. Dengan ilmu astronomi yang demikian maju pasti akan mampu membuat perkiraan jatuhnya tanggal 1 Syawal dengan metodologi ilmiah.
Posted on: Thu, 08 Aug 2013 13:08:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015