Title : My Silver Chap. 10 Genre : Romance, Fantasy/Mystery - TopicsExpress



          

Title : My Silver Chap. 10 Genre : Romance, Fantasy/Mystery (??) Cast : Seohyun (SNSD), Cho Kyuhyun (SJ) Other Cast : Shim Changmin (TVXQ), Choi SooYoung, ZhouMi, Kwon Yuri MY SILVER CHAP. 10 Fanfiction, Fantasy, Mysteri, R, Romance November 30, 2011 Comments: 71 3 Votes Title : My Silver Chap. 10 Author : GladizCass a.k.a Kim SuJin Rating : PG-13 Length: Chaptered Genre : Romance, Fantasy/Mystery (??) Cast : Seohyun (SNSD), Cho Kyuhyun (SJ) Other Cast : Shim Changmin (TVXQ), Choi SooYoung, ZhouMi, Kwon Yuri Omona..,udah nyampe chap 10 aja! Panjang banget ya FF ini?! Gomawo buat para reader yang masih setia ngikutin My Silver..:) Update nya nggak lama kan? Aku semangat nih bikinnya! Nggak tau kenapa, rasanya chap 10 ini seru aja bikinnya! Hehehe..^^ Silakan dibaca..~ Jangan lupa comment dan kalau suka di like ya!!!^^ -SooYoung POV- “Kita langsung masuk?” Tanyaku saat melihat Changmin yang langsung membuka pintu pagar rumah dan melangkah masuk. “Nde” Jawab Changmin, “Kyuhyun sedang sendiri di rumah, lagipula dia tahu aku akan datang, dan aku memang sudah biasa ke rumahnya” Aku mengangguk – ngangguk, lalu mengikuti Changmin yang menutup pintu pagar lalu mendahuluiku masuk ke dalam rumah. “Kyuhyun-a!!!! Aku datang!!!!” Teriak Changmin setelah kami berada di dalam rumah. Aku mengernyit mendengar teriakan Changmin. Kalau dilihat dari prilakunya, tampaknya Changmin adalah teman dekat Kyuhyun. Karna ia bertindak seperti ada di rumahnya sendiri saat ini. “Ya! Kyuhyun-a!” Teriak Changmin lagi saat tidak terdengar jawaban dari Kyuhyun. Kyuhyun masih tidak menjawab, namun beberapa saat kemudian, kulihat Kyuhyun yang tampak tengah menuruni tangga. Ia mengenakan kaos oblong biru dan celana pendek cokelat selutut. “Ngapain kau teriak – teriak?!” Ucap Kyuhyun ketus pada Changmin, “Kau sudah tau kan kalau aku sedang..” Perkataan Kyuhyun seketika terputus saat ia menyadari keberadaanku. “Annyeong..” Sapaku sambil tersenyum. “Sooyoung-a..” Ucap Kyuhyun bingung. “Nde..nde..,aku tahu kamu sedang main game. Tapi kau harus menemui chingu mu ini” Ujar Changmin sambil menatapku. Kyuhyun masih tampak bingung, jadi aku berkata, “Aku mencarimu, dan tidak sengaja bertemu dengan Changmin. Jadi aku bertanya dimana rumahmu, dan ia mengantarku ke sini” Aku menjelaskan. “Kau..mencariku?” Tanya Kyuhyun yang tampak lebih bingung. “Nde. Ada yang ingin aku bicarakan” Jawabku. Kyuhyun menatapku heran, “Apa?” Tanyanya. “Apakah aku harus menyingkir dari sini?” Tanya Changmin sambil menatapku dan Kyuhyun bergantian. Aku mengangkat bahu dan menyunggingkan senyum maaf pada Changmin, sementara itu, ia hanya menghembuskan napas, “Kalau begitu aku akan menunggu di kamar Kyuhyun” Ujarnya. “Jwiseonghamnida” Ucapku. “Gwanchanayo” Jawabnya, “Tapi..,ada yang ingin aku tanyakan” “Apa?” Sahut Kyuhyun. “Kalian..,tidak pacarankan?” “Tentu saja tidak!” Sergah Kyuhyun langsung. “Ini baru ketiga kalinya kami ketemu!” Aku menimpali. Changmin mengangkat bahu lalu menatap Kyuhyun geli, “Aku pikir kau selingkuh” Ujarnya. “Tidak akan!” Sergah Kyuhyun, “Pergi sana!” Usirnya. Changmin terkekeh, lalu melangkah menaiki tangga dan menghilang dari pandangan. Aku dan Kyuhyun hanya diam untuk beberapa saat hingga akhirnya Kyuhyun berdehem dan menyuruhku duduk di sofa ruang tamu. “Apakah kau ingin minum atau makan sesuatu?” Tanya Kyuhyun sesaat setelah aku duduk nyaman di sofa. Aku menggeleng, “Anio, tidak perlu” Tolakku. “Jeongmalyo?” “Nde. Ada hal penting yang harus aku bicarakan sekarang juga” Ucapku tegas. Kyuhyun tampak semakin bingung dan penasaran, “Apa yang ingin kau bicarakan?” Tanyanya. Aku menghela napas, “Dengar, mungkin ini akan terdengar aneh dan sulit dipercaya untukmu, tapi aku harap kau dapat mengerti dan percaya” Ucapku. Kyuhyun mengangkat bahu, “Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?” “Kau masih ingat tentang Vernald?” Aku balik bertanya. Kyuhyun terdiam sesaat, “Apakah makhluk yang bersangkutan dengan puzzle waktu itu? Tapi seingatku namanya..” “Babo” Komentarku, “Aku hanya ingin mengecoh Vernald itu, agar ia tidak sadar kalau aku sedang mencari tahu tentang mereka” “Mengecoh Vernald? Apa maksudmu?” Aku kembali menghela napas, “Ada yang ingin kutanyakan” Ucapku. “Aku juga” Sahut Kyuhyun, “Ada banyak sekali yang ingin kutanyakan” Ia menambahkan. “Dan sepertinya pertanyaanmu harus ditahan dulu, karna aku akan bertanya duluan” Tukasku. Kyuhyun mendengus, “Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?” Untuk beberapa saat aku terdiam, memikirkan bagaimana respond Kyuhyun setelah mendengar pertanyaanku, “Aku ingin bertanya tentang Seohyun” Kyuhyun tersentak, “Seohyun?! Kau bicara tentang Vernald lalu tiba – tiba berbicara tentang Seohyun? Sebenarnya mana yang ingin kau bicarakan?” “Seohyun dan Vernald saling berhubungan” Aku menanggapi. “Mwo?” “Bukankah aku bilang kau harus menahan pertanyaanmu karna aku ingin bertanya terlebih duluan?!” “Bagaimana aku bisa menahan pertanyaanku kalau kau tidak segera mengajukan pertanyaanku dan malah membuah daftar pertanyaanku semakin bertambah?” Tukas Kyuhyun yang mulai terdengar kesal. “Berapa umur Seohyun sekarang?” Tanyaku tanpa memperdulikan perkataan Kyuhyun sebelumnya. “Hampir 21 tahun” Jawabnya. “Hampir?” “Tiga hari lagi ulang tahunnya” Ia kembali menjawab. “Apakah kau merasakan ada yang aneh dengan Seohyun?” “Aneh? Aneh bagaimana?” “Aneh dalam bentuk apapun” Aku menanggapi, “Apa kau merasakannya?” Kyuhyun kembali terdiam, lalu menjawab, “Semua yeoja itu aneh. Seohyun memang cukup aneh, dan kau juga aneh” Jawabnya. Aku mendengus, “Ya, aku memang aneh. Dan aku ingin tahu kenapa kau berpikir Seohyun aneh” “Waeyo?” Tanya Kyuhyun. “Apanya yang kenapa?” “Kenapa kau ingin tahu?” Ia kembali bertanya. “Ini penting” Jawabku singkat. “Apanya yang penting?” Aku mendungus kesal, “Apakah kau pernah merasa ada yang aneh pada Seohyun, karna kau mendapati kulitnya yang dingin dan pucat? Atau kau yang entah bagaimana menyadari bahwa Seohyun tidak bernapas dan tidak memiliki detak jantung?” Kyuhyun menatapku bingung, “Seohyun..,dia..” Namun Kyuhyun tidak melanjutkan perkataannya dan malah berkata, “Kau pikir Seohyun itu apa tidak bernapas dan tidak memiliki detak jantung?!” Ucapnya tajam. “Vernald” Aku menjawab ringan, “Makhluk sejenis vampire. Yang membedakan mereka adalah, Vernald bisa hidup di bawah sinar matahari..” “Konyol” Komentar Kyuhyun memotong perkataanku. “Tidak. Ini tidak konyol!” Sergahku, “Vernald memiliki ciri – cirri tersendiri, yaitu tanda bulan sabit berwarna perak, yang terletak tepat di bawah mata kakinya. Sebuah tanda lahir yang persis seperti gambar pada puzzle yang kita susun” Ucapku, “Dan aku melihat Seohyun memilikinya” Aku melanjutkan. “Berhenti mengarang” Ucap Kyuhyun dingin. “Aku tidak mengarang! Apakah kau tidak pernah melihatnya?” “Anio!” Jawabnya singkat. “Percayalah padaku! Seohyun akan meminum darahmu agar ia dapat menjadi manusia!” “Bagaimana bisa ia menjadi manusia hanya karna meminum darahku?!” “Karna kau adalah namja yang dicintainya. Setiap orang yang merupakan cinta sejati dari Vernald memiliki kekuatan Silver dalam dirinya, yang dapat merubah Vernald tersebut menjadi manusia” “Konyol” Kyuhyun kembali mengulang perkataannya. “Aku mengatakan hal yang sesungguhnya, dan aku mengatakannya karna aku ingin menyelamatkanmu” Ucapku. “Kau tidak perlu menyelamatkanku, karna aku tidak perlu diselamatkan dari apapun” “Vernald akan mati apabila tidak meminum darah Silvernya ketika mereka berumur 21 tahun” Ujarku. “Mian, tapi kalau kau ingin terus mengatakan hal yang tidak masuk akal, kau bisa keluar dari rumahku sekarang” Ucap Kyuhyun tegas. “Aku memang selalu mengatakan hal yang tidak masuk akal. Tapi itulah yang sebenarnya” “Kau boleh keluar sekarang” Ujar Kyuhyun lagi dingin. Kali ini ia sudah bangkit dari duduknya, dan tampak siap untuk segera mengantarku keluar dari rumahnya. Aku menghela napas dan menatap Kyuhyun sesaat, “Aku hanya mencoba untuk menyelamatkanmu, aku mengatakan hal yang sebenarnya” Kyuhyun tidak menanggapi perkataanku dan akhirnya akupun bangkit berdiri dan melangkah keluar. Aku menghembuskan napas, menoleh pada Kyuhyun yang hendak menutup pintu pagar, “Vernald memiliki dua pilihan, meminum darah Silvernya sampai habis atau mati saat mereka berumur 21 tahun” Ucapanku membuat Kyuhyun menatapku tajam. Namun ia tidak berkata apa – apa, lalu menutup pintu pagar dan melangkah masuk ke dalam rumahnya. Aku menghela napas, dan sedetik kemudian menatap rumah putih besar yang berada tepat di depan rumah Kyuhyun. Tadi, aku melihat ada sekilas gerakan di salah satu jendela rumah itu. Namun gerakan itu sangat cepat, hingga aku berpikir mungkin itu hanya perasaanku saja. Walau begitu, aku terus menatap rumah itu hingga beberapa saat. Rumah itu memberikan kesan yang aneh dan memiliki aura yang terasa berbeda. Aku menatap rumah itu dalam diam, dan akhirnya melangkahkan kakiku menjauh. -END SOOYOUNG POV- -KYUHYUN POV- Aku menutup pintu di belakangku, kemudian melangkah dan duduk di sofa ruang tamu, dimana sesaat tadi aku duduk. Aku menghembuskan napas lalu menundukkan kepala. Pikiranku terasa kacau, dan ucapan SooYoung terngiang – ngiang di telingaku, “Apakah kau pernah merasa ada yang aneh pada Seohyun, karna kau mendapati kulitnya yang dingin dan pucat? Atau kau yang entah bagaimana menyadari bahwa Seohyun tidak bernapas dan tidak memiliki detak jantung?” Apakah aku pernah merasakan keanehan seperti itu pada Seohyun? Ya! Tentu saja! Aku sudah merasakan kulit Seohyun yang dingin dan pucat sejak pertama kali kami bertemu. Dan saat ciuman pertama kami, aku memang merasakan ada yang aneh, karna aku tidak merasakan hembusan napas Seohyun saat wajah kami hanya terpisah dalam jarak kurang dari tiga centi. Dan di setiap pelukan kami, aku tidak dapat merasakan detak jantungnya, walau kami berada di posisi yang sangat berdekatan. Dan aku juga tidak merasakan kehangatan tubuhnya. Karna tubuhnya terlalu dingin seperti es. Aku juga pernah melihat tanda bulan sabit perak di bawah mata kaki Seohyun. Dan tanda itu memang mengingatkanku akan symbol pada puzzle yang kususun dengan SooYoung. Namun tidak pernah sekalipun aku benar – benar memikirkan tentang keanehan itu. Karna Seohyun selalu terlihat normal, dan rasanya tidak mungkin kalau ia tidak bernapas dan jantungnya tidak berdetak. Tidak mungkin, sangat tidak mungkin. Ia manusia normal, bukan makhluk semacam Vernald seperti yang SooYoung katakan. “Tidakkah kau berpikir kalau mungkin yang dikatakan SooYoung benar?” Aku mendongak dan mendapati Changmin sudah duduk di kursi yang berada di sebrangku, “Kau menguping?!” “Bukankah aku selalu begitu?” Aku mendesah, “Aku sudah mengiranya” “Jadi, apa yang dikatakan SooYoung mungkin benar kan?” “Tentu saja tidak mungkin!” “Tapi..” “Apa kau ingin aku usir juga?” Ancamku tajam. Changmin mendengus, “Tapi Seohyun memang aneh kan? Aku sudah merasakan ada yang aneh pada dirinya sejak pertama kali aku melihatnya. Dan ia memang benar – benar pucat” “Tapi Seohyun bukan Vernald! Vernald itu tidak ada!” “Aku juga masih belum yakin kalau Seohyun itu Vernald atau bukan. Tapi kalau masalah Vernald keberadaan mereka mungkin benar” “Makhluk seperti itu tidak ada!” “Ada!” Sergahku, “Salah satunya menggigitku” Ucapku sambil menyentuh luka di leherku, “Entah Vampire atau Vernald” “Bukan Vampire atau Vernald yang menggigitmu, kau berkhayal saat itu” “Berkhayal?!” Seru Changmin yang kini terdengar marah, “Aku tidak berkhayal!” “Terserah kau!” Tukasku. “Ya, Kyuhyun-a..,kau tidak percaya kalau aku digigit Vernald atau Vampire?” Tanya Changmin padaku. Aku terdiam sesaat lalu menggeleng, “Anio” Jawabku. Changmin menatapku tajam, “Terserah kau” Ucapnya lalu berbalik dan melangkah keluar dari rumah. “Changmin-a..” Panggilku. Namun Changmin tidak menoleh ataupun menyahut, dan melangkah keluar meninggalkanku. -END KYUHYUN POV- -SEOHYUN POV- “SooYoung” Gumamku mengingat nama yeoja yang baru saja keluar dari rumah Kyuhyun tadi. Aku melihatnya masuk ke dalam rumah Kyuhyun bersama dengan Changmin sekitar satu jam lalu. Aku bertanya – tanya mengapa SooYoung datang ke rumah Kyuhyun? Apa yang ia lakukan? Sejujurnya aku sudah merasa curiga sejak pertama kali bertemu dengan SooYoung. Aku merasa bahwa SooYoung mengetahui tentang Vernald. Dan aku menduga bahwa ia menyadari kalau aku adalah Vernald saat pertama kali kami bertemu. Dan tampaknya ia berniat untuk memberitahukan kebenarang tentang diriku pada Kyuhyun. Aku mengeram marah, Kyuhyun tidak boleh tahu apa aku sebenarnya. Ia benar – benar tidak boleh tahu. Karna permasalahan akan menjadi rumit apabila ia mengetahui apa aku sebenarnya. “Seohyun-a..” Eomma membuka pintu kamarku dan melangkah masuk sebelum aku menyahuti panggilannya. Aku baru saja hendak menyerang eomma dengan perkataan tajamku, saat indraku mencium sesuatu yang dengan segera menggugah nafsuku dan membuatku melupakan apa yang tadi aku pikirkan. “Saatnya makan siang” Ucap eomma sambil menyodorkan sebotol darah kental padaku. Tanpa ragu dan banyak berpikir, aku segera menerima botol itu dan membuka tutupnya. Dan sedetik kemudian, aku mulai menegak cairan merah itu. Darah kali ini terasa sangat segar dan manis. Terasa lebih nikmat dari darah manapun yang kuminum sebelumnya. Dan terasa lebih nikmat lagi karna saat ini aku memang sedang kelaparan. Aku mendesah lega saat dahagaku tuntas seketika setelah aku menghabiskan sebotol darah itu dalam waktu kurang dari satu menit. Aku menyodorkan botol itu pada eomma dan menyuruhnya pergi dengan kibasan singkat tanganku. Eomma pun melangkah keluar kamar tanpa berkata apa – apa sementara aku mendudukkan diri di tepi kasur tempat tidur. Darah yang baru kuminum tadi memang benar – benar enak. Hingga aku berpikir untuk meminta darah lagi pada eomma nanti. Namun sesaat kemudian kepalaku terasa pening. Tetapi rasa pening itu hanya sesaat, tidak sampai satu menit. Hingga akhirnya pikiranku teralih dan berpikir untuk mencari dan menangkap SooYoung sekarang juga, “Aku harus membunuhnya” Ucapku Entah kenapa, aku benar – benar ingin membunuh SooYoung. Membunuhnya dan menghisap darahnya hingga yeoja itu mati kehabisan darah. Keputusanku sudah bulat, aku akan membunuhnya. Maka aku pun bangkit berdiri dan melangkah cepat keluar kamar, “Minggir!” Ucapku lalu mendorong Bongsun ahjumma menjauh saat ia mencoba untuk menghalangiku. “Tapi nona, Nyonya In Na melarangmu untuk keluar rumah” Jawab Bongsun ahjumma lalu kembali menghalangi jalanku. “MINGGIR PEMBANTU BODOH!!!!” Pekikku lalu kembali mendorong Bongsun ahjumma dengan lebih kencang hingga ia terjengkang dan jatuh ke belakang. “Seohyun-a..” Aku menoleh, mendapati Yuri eonni telah berada beberapa meter di belakangku. Namun aku tidak peduli, hanya menatapnya tajam sambil menyeringai memamerkan taringku. Dan sesaat kemudian, aku bergerak secepat kilat keluar dari rumah. -END SEOHYUN POV- -YURI POV- Aku mendapati eomma berada di kantornya bersama dengan MinYoung, si Pixie pembuat racun. Pembicaraan mereka tampak terhenti saat aku melangkah masuk ke dalam kantor, “Kau sudah meracuni Seohyun” Tuduhku. Eomma tersenyum kecil lalu menyerap pelan teh di cangkirnya, “Hanya racun kecil. Aku mencampurnya dalam makan siangnya hari ini” Ia menanggapi. “Darah tidak makan, tapi diminum” MinYoung mengoreksi. “Racun kecil atau apa, itu tetap racun. Dan tidak seharusnya kau meracuni Seohyun” Tukasku. “Waeyo? Kenapa kau tidak ingin eomma mu meracuni Seohyun?” Tanya MinYoung. MinYoung tampak tengah menatapku dengan tatapan polosnya yang memuakkan. Ia duduk sambil mengayun – ngayunkan kakinya santainya, sebagaimana sayap yang mengepak pelan di punggungnya. “Bukan hanya eomma, tapi juga kau, pixie!” Jawabku. “Kau bisa panggil aku MinYoung” “Racun macam apa yang kalian berikan pada Seohyun?” Tanyaku tanpa memperdulikan ucapan MinYoung sebelumnya. “Hanya racun kecil, racun sederhana, seperti yang diucapkan eomma mu tadi” Jawab MinYoung. “Racun sederhana macam apa?” Tanyaku lagi. MinYoung mencibir, “Kenapa sih, kau ingin tahu sekali?” “Aku memang harus tahu” Jawabku, “Jadi, racun macam apa itu?” “Apakah aku bisa memberitahukan racun sederhana kita pada Yuri?” Tanya MinYoung sambil menatap eomma yang menjawab dengan anggukan kecil. MinYoung menghembuskan napas, “Racun itu..” “Changkaman” Aku memotong. MinYoung berdecak, “Kenapa sih?!” “Kenapa kau menggigit Kyuhyun? Kau menghisap darahnya kan?” Mendengar pertanyaanku MinYoung terkekeh, “Nde. Aku membuat diriku menjadi sekecil nyamuk lalu menghisap darahnya. Pasti meninggalkan bekas ya? Hehehe..,darahnya sangat manis dan ia sangat tampan, aku jadi sulit berkonsentrasi, dan meninggalkan bekas” “Untuk apa kau menghisap darahnya?” “Karna darahnya mengandung kekuatan Silver” Jawab MinYoung langsung. “Lalu, apa untungnya darah Silver untuk pixie?” MinYoung mencibir, “Darah Silver dapat menyembuhkan penyakit atau cedera. Obat yang sangat manjur untuk para Pixie. Dan aku harus punya persedian darah Silver, sebelum para Silver mati” Jawabnya. Aku menghembuskan napas, “Sekarang jelaskan padaku tentang racunnya” MinYoung ikut menghembuskan napas dan berkata, “Aku capek bicara terus!” Keluhnya. “Kalau kau tidak segera memberitahuku, bukan hanya mulutmu yang akan kecapekan, tapi juga telingamu karna aku tidak akan berhenti bertanya” Ujarku. “Dasar menyebalkan!” Cibir MinYoung lalu menyilangkan tangannya di dada, “Setelah ini aku mau pulang!” Ucapnya. “Terserah, tapi beritahu aku dulu tentang racun yang kalian berikan pada Seohyun!” Sahutku. “Racun itu membuat Seohyun tidak dapat mengendalikan emosinya. Aku dan eomma mu membuat rencana, untuk memberikan racun pada Seohyun dan Kyuhyun..” “Kyuhyun?” “Aku tidak suka disela!” “Mianhae” Ucapku langsung. “Kyuhyun juga diberi racun. Namun racun yang berbeda,” MinYoung melanjutkan, “Kyuhyun diberi racun yang membuat kita dapat mengendalikan pikirannya. Racun yang terasa seperti jus jeruk namun sangat ampuh. Kita hanya perlu membisikan apa yang kita kehendaki untuk disadari Kyuhyun. Contohnya, aku membisiki Kyuhyun kalau aku adalah yeoja yang dicintainya, yeoja paling cantik di dunia, yeoja yang mengalihkan dunianya, yeoja yang tidak tergantikan, dan Kyuhyun akan melakukan apapun untukku. Dan sesaat setelah aku mengatakan itu pada Kyuhyun, otaknya akan meransang, dan berpikir apa yang aku katakan benar. Maka ia pun akan memperlakukanku seperti apa yang aku katakan. Ia akan memperlakukanku seakan aku adalah yeoja yang dicintainya dan yeoja paling cantik di dunia…” MinYoung tertawa sesaat setelah mengatakan itu. Namun aku tidak berkata apa – apa dan menunggu dengan sabar, hingga Min Young melanjutkan penjelasannya, “Tapi sayang rencananya tidak seperti itu. Eomma mu ingin agar aku atau dia atau mungkin juga kau, membisiki Kyuhyun, bahwa ia takut pada Seohyun, bahwa ia tahu kalau Seohyun bukan manusia melainkan makhluk penghisap darah yang mengerikan, bahwa ia tidak lagi mencintai Seohyun, dan ia ingin Seohyun mati. Yang seperti itu, kau mengertikan?” Aku mengangguk, “Tapi Seohyun pasti sadar kalau Kyuhyun berada dalam pengaruh racun” Aku menanggapi. “Makanya..”Ucap MinYoung lalu terkekeh, “Makanya aku membuatkan racun yang membuat Seohyun tidak dapat mengendalikan emosinya. Membuatnya tidak dapat berpikir jauh, dan membuat nafsu nya akan darah semakin besar. Dengan begitu, ia tidak akan habis pikir kalau Kyuhyun berada di bawah pengaruh racun, dan ia akan marah pada Kyuhyun. Hingga ia memutuskan untuk membunuh Kyuhyun” “Rencana ini..” “Eomma mu yang membuatnya. Sangat menarik ya?” “Seohyun baru saja keluar rumah” Aku memberi tahu. “Mwo?” Eomma menatapku kaget. “Aneh. Eomma dapat membuat rencana selicik itu, tapi menyuruh Bongsun ahjumma yang menjaga pintu kamar Seohyun” Komentarku. Eomma menatapku tajam, “Ada yang menjaga di pintu depan” Ujarnya. “Nugu?” “Para Vrizz” Ia menjawab. “Vrizz?” Aku mengernyit heran. Belum sempat aku bertanya lagi pada eomma. Eomma sudah bangkit berdiri dan melangkah cepat keluar ruangan menuju pintu depan. Aku mengikutinya dari belakang dan merasa heran mengapa ia terlihat begitu panik. Namun saat kami sampai di depan pintu gerbang, aku menyadari apa yang eomma khawatirkan. Dan apa yang eomma khawatirkan telah terjadi. “Sudah berapa lama?” Tanyaku pada Bongsun ahjumma yang berada tepat di ambang pintu dengan tubuh gemetar hebat. “Bbb..bba..baru saja” Jawabnya. Aku mendesah, menatap tiga mayat Vrizz yang bergolek tak berdaya dengan bekas gigitan di bagian – bagian tubuh mereka. Seohyun pasti langsung menyerang para Vrizz ini saat mereka mencoba menghalanginya pergi. “Wow..” Aku menoleh, mendapati MinYoung telah berada di sampingku. Ia mengambang di udara dengan sayapnya yang mengepak lembut tanpa henti. Matanya menatap mayat para Vrizz dengan berbinar, “Racunku benar – benar membuatnya tidak dapat mengendalikan diri” Komentar MinYoung lalu tersenyum. -END YURI POV- -SOOYOUNG POV- Langkahku terhenti saat aku merasakan ada sesuatu yang salah di sekelilingku. Perasaanku tidak enak, dan semakin tidak enak lagi saat aku menyadari bahwa aku berada di jalan yang sepi. Benar – benar sepi hingga aku tidak mendapati adanya orang lain selain diriku. “Sial” Gerutuku lalu melanjutkan langkah. Aku melangkah dengan lebih cepat. Mataku bergerak – gerak waspada. Perasaanku tidak pernah salah. Setidaknya jarang. Aku sering merasakan apabila aku akan menghadapi bahaya, dan perasaan itu kembali terulang sekarang. Namun aku tidak dapat menebak bahaya macam apa yang akan aku hadapi saat ini. Walau begitu, aku terus menggenggam tas sandangku kuat – kuat agar tas itu tidak terlepas dariku. Karna di dalam tasku inilah, terisi barang – barang yang mungkin dapat menyelamatkanku di saat aku berhadapan dengan bahaya. Aku menghentikan langkahku, menoleh kebelakang, lalu kembali melanjutkan langkahku. Aku merasa ada yang mengikutiku. Aku mempercepat langkahku namun memperlambatnya lagi agar siapapun yang mengikutiku tidak menyadari bahwa aku mulai gugup saat ini. Aku terus melangkah hingga akhirnya aku merasakan suatu aura aneh dan hawa dingin di belakangku. Aku berbalik, dan mendapati sesuatu bergerak cepat, menjangkauku, dan mencengkram leherku kuat. -END SOOYOUNG POV- -AUTHOR POV- SooYoung berusaha kuat untuk bernapas dan memberontak. Namun sia – sia makhluk dihadapannya terlalu kuat. Ia mencoba untuk berteriak, namun suaranya tidak keluar. SooYoung terus memberontak, ia menjaga matanya untuk tetap terbuka. Makhluk di hadapannya tampak setinggi dirinya, postur tubuhnya menyerupai manusia biasa. Namun kekuatan yang ditunjukkannya jelas bukan kekuatan manusia biasa. Makhluk itu sepucat mayat, seluruh bola matanya tampak putih tanpa pupil, rambutnya yang panjang menjuntai bagai tirai yang menutupi sebagian wajahnya, ia menyeringai menyeramkan menampakkan taringnya yang tajam, Vernald.. Kali ini dengan sekuat tenaga SooYoung mendorong Vernald itu menjauh, ia lepas untuk beberapa saat, namun Vernald itu berhasil menangkapnya lagi. SooYoung merasakan tubuhnya di seret masuk ke sebuah gang yang berada tidak jauh dari tempatnya tadi. Vernald itu mendorong tubuhnya hingga menghantam dinding dengan begitu keras. Hingga SooYoung merasa seluruh oksigen dalam paru – paru nya terdorong keluar. SooYoung dapat merasakan kuku – kuku tangan Vernald itu yang mencengkram tubuhnya, dan ia merasakan ada taring – taring yang menusuk kulitnya. SooYoung kembali memberontak, namun sia – sia, ia bagaikan boneka kapuk yang tidak berdaya. Taring – taring Vernald itu semakin dalam menancap di lehernya, menghisap darahnya. Kepala SooYoung terasa pening, dan tubuhnya semakin melemas. Aku akan mati Pikiran itu melintas begitu saja di kepalanya. Bersamaan dengan suara bukg keras di dekatnya. SooYoung merasakan cengkraman Vernald itu lepas, dan taring – taringnya sudah tidak lagi menancap di leher SooYoung. Walau begitu, SooYoung tergeletak jatuh begitu saja di aspal basah di gang itu. -END AUTHOR POV- -SOOYOUNG POV- Pandangan mataku buram, namun aku berusaha keras untuk mencari tahu mengapa Vernald itu tiba – tiba melepaskanku. Apakah Vernald itu berpikir aku akan mati beberapa saat lagi atau ada sesuatu yang lain yang mengalihkan perhatian Vernald itu? BUGK!!! Aku tersentak terkejut lalu terbatuk. Dan kemudian aku menyadari bahwa Vernald itu terkena lemparan tong sampah yang cukup besar. Walau begitu Vernald tersebut tampak tidak kesakitan namun jelas terganggu dan marah. Aku mengerjapkan mata, mencoba untuk menegakkan tubuhku agar dapat melihat siapa yang melemparkan tong sampah tersebut. Akan tetapi tubuhku terlalu lemah untuk bergerak walau hanya sedikit. Tapi untunglah hari masih sore, sehingga masih ada cahaya matahari yang menunjukkan siluet sosok seorang namja bertubuh tinggi. Aku meringis lalu menggeser tubuhku sedikit, dan mendapati posisi dimana cahaya matahari menyorot langsung ke wajah namja yang menyelamatkan ku itu, “Changmin..” Jangan lupa comment dan kalau suka di like ya!!! Gomawo~ EyeSmile_Ice princess♥
Posted on: Sat, 15 Jun 2013 05:04:30 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015