Tittle: Don’t leave me oppa Genre: Romance Length: Simple - TopicsExpress



          

Tittle: Don’t leave me oppa Genre: Romance Length: Simple Oneshoot Cast: Kim Hyuna, Yong Junhyung Other: Bang Minah (Girl’s Day) Disclaimer: Bikin oneshoot lagi-lagi cast nya JunAh hehe„ bener-bener suka ama couple satu ini„ rapper couple! — Author POV “Hyuna-ah mianhae aku tak bisa bersamamu lagi.” “Tapi oppa…” “Mianhae.” “Kajima.” Hyuna memegang pergelangan tangan Junhyung namun dihentakkan keras olehnya hingga Hyuna terjatuh, terjatuh dengan air matanya merasa hatinya ikut terjatuh dan hancur. “Wae oppa. Wae?” Hyuna menangis, hanya itu yang bisa dilakukannya. “Jadi…ini karmaku.” Ucapnya lirih. → Seorang yeoja terlihat sangat tidak bersemangat diatas ranjang birunya, hanya terduduk murung terlihat matanya memerah sembab dan jelas terlihat kantung mata hitam disekitar matanya. Ini hari kedua, hari kedua seorang Kim Hyuna patah hati. “Eonni makan dulu?” Seorang yeoja masuk kekamar Hyuna dengan senampan makanan. “Letakkan saja.” “Eonni! Bersikaplah dewasa.” “Aku masih anak kecil.” Ucap Hyuna miris. “Eonni dengarkan Minah, namja didunia ini bukan hanya dia. Sadarlah eonni.” Minah hanya menghela napas dan berjalan keluar dari kamar Hyuna. “Selamat pagi.” “Pagi eonni! Ayo sarapan.” “Nae.” Mereka sarapan bersama, orang tua Minah baru saja pulang dari Shanghai tadi malam. “Hyuna. Bagaimana sekolahmu?” “Baik-baik saja imo.” Hyuna terlihat sangat senang walaupun hati kecilnya sangat menolak senyuman dan tawa palsunya. Selesai makan, Hyuna melangkahkan kakinya kearah taman belakang untuk menyegarkan diri dan dan menghirup udara segar dari embun di dedaunan setelah hujan deras pagi ini yang menemani sarapan mereka tadi. “Eonni.” “Minah? Ada apa?” “Emm…Bagaimana kabarmu?” Mendengar pertanyaan sepupunya, Hyuna hanya tersenyum kecil sambil menundukan kepalanya. “Eonni, kau sudah melupakan Junhyung?” Hyuna menggeleng pelan. “Aku takkan pernah bisa melupakannya, Minah.” “Seperti kau tak bisa melupakan orang Busan itu?” “Kalau itu, aku sudah melupakannya.” “Eonni kau harus melupakannya juga.” “Entahlah Minah, aku tidak bisa melepaskannya terlalu cepat.” “Yasudah eonni, terserah padamu.” Minah terlihat sudah menyerah dengan kekeraskepalaan Hyuna. “Aku masuk ya.” Lanjutnya sambil melangkah ke rumah. Junhyung POV “Oppa, seharusnya kau melupakannya kan?” “Iya aku sudah melupakannya.” “Tapi itu?” Yeoja kecil yang berada dikamarku itu menunjukkan tangannya pada foto berbingkai yang berada diatas laci sebelah tempat tidurku, dengan sigap aku menyembunyikannya kebawah bantal. “Anak kecil, bukankah kau harus tidur?” “Ck, arraso.” Setelah mendecakkan lidahnya Ahri berjalan keluar dari kamarku. Selamat! “Hyuna-ah begitu lucu ya?” Ucapku ngelantur pada bingkai foto yang kupegang yang sebelumnya ku ambil dari bawah bantal. Beberapa minggu berlalu, Minah memintaku untuk menemuinya disebuah café kecil di Myeongdong. “Apa dia sudah melupakanku?” “Tidak, tidak pernah Junhyung-ssi.” Jawabnya dengan senyuman. Aneh? “Kau terlihat senang? Bukankah kau yang bilang akan membuatnya melupakanku?” “Saat itu aku sedang bad mood , ucapanku jangan dimasukkan dalam hati.” Aku yang mendengar penuturan Minah hanya tersenyum kecil. “Padahal aku mau dia melupakanku.” Ucapku lirih. “Dia masih menghubungiku.” “Ganti saja nomermu.” Kulihat Minah hanya menyeruput teh hijau miliknya. “Aniyo.” “Bagaimana jika aku yang memberitaukannya untuk tidak mengganggumu lagi?” “Aniyo! Tidak usah.” “Benarkah? Kalau kau terganggu bilang saja padaku. Arraso? Baiklah aku pergi duluan.” Author POV “Dia mau aku melupakannya.” Hyuna yang ternyata duduk dibelakang Junhyung yang bertolak belakang dengannya dengan penyamarannya, hanya mendapatkan rasa sakit yang dalam. Sementara Hyuna terus menunggunya, Junhyung malah menginginkan Hyuna untuk melupakannya. “Seharusnya aku tidak kesini.” Lirih Hyuna tak terdengar. “Yeoboseyo?” “Junhyung-ssi.” “Nae Minah ada apa?” “….” Junhyung berlari menuju bagasi dan mengambil motor sport nya. Dengan kecepatan tinggi ia melajukan motornya dijalanan Seoul yang cukup lenggang. Sampai ditempat yang dituju Junhyung memarkirkan motornya disembarang tempat. Ia berlari lagi, masuk kedalam ruangan besar yang dipenuhi orang asing dan lokal, ia melihat seseorang yang dikenal. “Minah. Mana Hyuna?” Tanya Junhyung sambil terengah, Minah hanya menolehkan kepalanya ke belakang, membuat Junhyung kembali berlari. “Pesawat penerbangan menuju Los Angeles akan diterbangkan sepuluh menit lagi….” “Hyuna-ah! Hyuna-ah!” Junhyung melihat sekitar dengan tatapan khawatir. Dilihatnya status penerbangan menuju L.A. yang ternyata sudah take off membuat Junhyung berteriak frustasi yang membuat orang banyak dibandara itu melirik kearahnya. Junhyung berbalik, melangkahkan kakinya untuk pergi, namun terdengar teriakan seseorang memanggilnya, terdengar suara seorang yeoja yang sangat ia kenali, Junhyung berbalik lagi dan tiba-tiba sudah ada tangan kecil yang memeluknya dengan erat. “Aku tau oppa akan datang. Aku tau oppa masih masih mencintaiku.” Hyuna terus memeluknya dalam, dengan air mata kebahagiaan yang terus membasahi baju namja yang ia rindukan dipelukannya. “Siapa bilang?” “M-Mwo?” Seketika Hyuna melepaskan pelukannya. “Aku kesini karena aku belum mengucapkan selamat tinggal.” Ucapnya datar. “J-Jadi…” Wajah Hyuna seketika memurung. “Bodoh. Tentu saja aku kesini karena aku mencintaimu.” Hyuna mengangkat dagunya dan melihat wajah Junhyung yang dihiasi tarikan kecil dari sudut kanan bibirnya. “Oppa.” Mata Hyuna berbinar, dengan cepat Junhyung menariknya ke dalam dekapan hangatnya, tempat yang selalu membuat Hyuna merasa sangat nyaman dan aman. “Saranghae.” “Nado.” Junhyung mencium Hyuna dalam dan penuh kasih, disekitarnya terdengar riuh suara tepukan tangan orang yang berlalu lalang dibadara itu yang membuat mereka menjadi malu. “Oppa, aku ada penerbangan!” “Mwo? Tapikan pesawatnya…” “Terbang kehatimu, oppa.” → END. RCL? ^_^
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 12:46:04 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015