Umur Panjang Selama periode Guangxu dari Dinasti Qing, ada - TopicsExpress



          

Umur Panjang Selama periode Guangxu dari Dinasti Qing, ada seorang peramal terkenal bernama Chen Qi, yang tinggal di Hangzhou. Keahlian meramalnya sangat tepat sehingga orang memberinya julukan Mata Dewa Qi” Pada waktu itu, ada seorang pengusaha kaya bernama Xue Er di Hangzhou ingin meramal untuk kedua temannya. Dia mengundang Chen Qi Mata Dewa Qi” untuk meramal. Saat dalam proses meramal kedua teman Xue Er, Chen Qi berkata kepada salah satu teman Xue Er: Anda akan dipromosikan di musim gugur ! Dia berkata kepada teman lainnya: Dalam waktu satu bulan, Anda akan menerima uang ! Lalu ia melihat Xue Er dan begitu terkejut ia berkata: Wajahmu terlihat gelap Tuan, Saya takut Anda tidak bisa lolos dari kematian dalam 50 hari, Anda tidak akan hidup sampai festival musim gugur! Teman pertama dari Xue Er adalah seorang sekretaris kantor pemerintah. Suatu hari saat berjalan-jalan di pegunungan. Tiba-tiba dia melihat beruang mengejar seorang pria. Untuk menyelamatkan orang itu, ia mengambil tongkat tergeletak di pinggir jalan dan langsung bergulat dengan beruang itu. Beberapa waktu kemudian, beberapa tentara membantunya membunuh beruang. Ia kemudian menyadari bahwa orang yang dikejar beruang adalah gubernur. Untuk berterima kasih kepada orang yang menyelamatkan hidupnya, gubernur berjanji ia akan dipromosikan menjadi hakim kabupaten. Teman kedua Xue Er adalah seorang sarjana. Ketika kakeknya sedang sekarat, keturunannya yang tinggal jauh diminta untuk mempersiapkan peti mati. Keinginan sarjana untuk menghormati kakeknya sangat kuat, sehingga malam itu ia bergegas pulang ke rumah. Kakek mengatakan kepada keluarganya: Barangsiapa diantara cucu-cucuku pulang ke rumah pertama kali akan diberikan 5000 liang (250 kg) emas, yang dikubur di halaman belakang. Ketika ia tiba, kakeknya belum mati dan ia segera memberikan 5000 liang emas ke cucunya. Setelah melihat ramalan dua temannya telah menjadi kenyataan, Xue Er berpikir bahwa ia tidak akan terhindar dari nasib buruk yang telah diramalkan. Jadi dia mengeluarkan uangnya untuk melakukan banyak perbuatan amal: membangun jembatan dan memberikan peti mati dan obat-obatan kepada orang miskin. Dia pikir kematiannya akan datang cepat atau lambat, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan atau merasa gelisah. Suatu hari, Xue Er berjalan ke Sungai Qiantang di mana ia melihat seseorang yang tampaknya ingin bunuh diri dengan melompat ke sungai. Dia segera mendekati pria, bertanya mengapa ia ingin bunuh diri. Pria itu menjawab menyebutkan namanya Hu Rai dan ia lahir di Yangzhou. Dia telah meminjam uang dari beberapa saudaranya untuk membeli barang ke Hangzhou, tapi malam itu badai membuat kapalnya tenggelam berikut uangnya. Meski dia selamat, dia tidak berani pulang dan ingin mati. Jadi ia ingin melompat ke sungai untuk bunuh diri. Setelah mendengar ceritanya, Xue Er dengan ramah menghiburnya dan memberikan 2500 liang (125kg) perak kepadanya. Hu Rui bersyukur meminta nama Xue sehingga ia bisa kembali nanti, tapi Xue Er tidak memberitahunya. Suatu hari, pertengahan bulan ke Festival Pertengahan Musim Gugur ketika Xue Er sedang berjalan di jalan, ia bertemu peramal Mata Dewa Qi” lagi. Peramal dengan gembira mengatakan kepadanya warna hitam di wajahnya menghilang. Ia awalnya ditakdirkan untuk mati, namun ia tidak mati. Ini pasti dia telah melakukan beberapa perbuatan baik, sehingga hidup lebih lama di masa depan. Pada saat itu, Xue Er mengerti prinsip bahwa dengan melakukan perbuatan baik, seseorang dapat memperoleh umur panjang adalah benar. Dia tersenyum pada peramal dan menjelaskan apa yang telah terjadi sejak mereka terakhir kali bertemu satu sama lain. Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada peramal untuk sarannya. Sejak saat itu, Xue Er tulus melakukan perbuatan baik, hidup sampai usia lanjut sampai 90 tahun dan meninggal karena usia tua.
Posted on: Tue, 22 Oct 2013 08:48:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015