WE.CO.ID – Indonesia sebagai bangsa besar bukan hanya karena - TopicsExpress



          

WE.CO.ID – Indonesia sebagai bangsa besar bukan hanya karena lluas wilayah dan jumlah penduduknya. Para ahli tengah mencermati sejumlah situs yang diduga menyimpan misteri peradaban tinggi nenek moyang kita pada masa lampau. Jejak peradaban itu tersebar di berbagai tempat di wilayah Bumi Nusantara ini. Sejauh ini, yang telah tampak nyata ialah Candi Borobudur di Jawa Tengah dan situs-situs kerajaan kuno, seperti situs Kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Belakangan, tim riset mandiri yang digagas Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief beserta sejumlah ahli lintas bidang intensif meneliti situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Para pakar yang berhimpun dalam Tim Riset Mandiri Gunung Padang antara lain arkeolog Universitas Indonesia Ali Akbar, geolog Institut Teknologi Bandung Danny Hilman Natawijaya, geolog senior Andang Bachtiar, dan sejumlah pakar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) maupun perguruan tinggi terkemuka. Hasil sementara penelitian yang tengah berjalan terhadap situs Gunung Padang ternyata mengejutkan banyak pihak, termasuk para peneliti Tim Riset Mandiri. Setelah melakukan eksperimen untuk kalibrasi metode dan teknologi yang dipergunakan, tim makin dikejutkan oleh temuan yang luar biasa. Situs Gunung Padang ternyata tidak seprimitif seperti yang disangka para ahli sebelumnya. Di bawah bukit itu tersimpan timbunan berupa bangunan besar atau monumen yang sama sekali tidak sederhana. Bangunan raksasa itu memiliki struktur dan susunan yang rumit yang mengidikasikan adanya penerapan teknologi sangat canggih dalam pembangunannya. Hasil sementara dari penentuan umur absolut (radiometric dating) dari tanah purba di bawah situs tersebut menunjukkan lapisan paling atas situs megalitikum itu dibangun sekitar 4.700 tahun sebelum masehi (SM), jauh lebih tua dari Piramida Giza di Mesir yang dibangun pada sekitar tahun 2.800 SM. Situs megalitikum Gunung Padang diperkirakan lebih luas dari kawasan dan bangunan Candi Borubudur. Luas kawasan Gunung Padang diperkirakan mencapai 15 hektare, 10 kali lipat daripada luas kawasan Candi Borobudur yang 1,5 hektare. Tinggi bangunan gunung Padang juga membubung hingga 110 meter, lebih dari tiga kali tinggi Candi Borobudur yang “hanya” mencapai 35 meter. “Sebuah kejutan yang mungkin belum pernah terjadi di dunia. Riset mandiri dalam dua tahun lebih mendapati beberapa bangunan monumental milik leluhur negeri ini,” kata Andi Arief yang menganggas riset mandiri itu bersama sejumlah pakar lintas disiplin ilmu. “Dengan Terbuktinya Piramida Gunung Padang, setidaknya secara metodologis dengan cara kalibrasi mengafirmasi bahwa besar kemungkinan Gunung Sadahurip di Garut dan Bukit Dago Pakar Bandung (keduanya di Jawa Barat) adalah juga man made structure,” ujar Andi seraya menegaskan untuk memastikan hal itu memang masih dibutuhkan upaya lebih lanjut, termasuk proses coring dan eskavasi, terhadap kedua bukit tersebut. Bahkan, menurut Andi, Tim Riset Mandiri menduga bukit kembar Gunung Haruman dan Gunung Kaledong di Garut pun menyimpan Twin Pyramid yang potensial ada campur tangan manusia di bawah permukaannya. Andi mengaitkan penemuan di Gunung Padang itu dengan kemungkinan penemuan serupa dari prasurvei di situs-situs Indrapuri Aceh, satu lokasi di Sumatera Barat, Batu Jaya Karawang, Candi Abang Yogyakarta, Trowulan hingga di Pulau Sulawesi. “Gunung Padang memang menjadi pembuka pintu bahwa peradaban besar masa lalu tidaklah memiliki bangunan tunggal seperti Borobudur yang selama ini kita yakini hanya candi sendirian. Belum lagi banyaknya input ke tim mandiri dari berbagai daerah yang melihat keanehan morfologi bukit atau gunung.” Andi menegaskan tim mandiri memiliki komitmen untuk mengungkap tabir sejarah peradaban di tempat-tempat tersebut yang diduga terkubur oleh bencana-bencana dahsyat pada masa hingga ribuan tahun lampau. Pembuktian ilmiah memang sangat diperlukan agar temuan-temuan itu memiliki landasan yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekadar klaim yang didasari asumsi-asumsi. Di situlah pentingnya keterlibatan para ahli lintas bidang guna menguji setiap temuan sehingga hasilnya valid untuk kita mengklaim bahwa peradaban besar dunia pernah ada di Bumi Nusantara tercinta ini. Keterlibatan para pakar yang secara gotong royong bersama relawan lain gencar mengadakan riset mandiri untuk mengungkap misteri peradaban agung di Gunung Padang patut diapresiasi. Pola gotong royong riset mandiri, buka pola proyek yang mengandalkan APBN, itu patut dijadikan model untuk pengungkapan misteri sejarah peradaban yang diduga terpendam dalam situs-situs lain di Tanah Air. nurcholish@wartaekonmomi keajaibandunia.net
Posted on: Mon, 17 Jun 2013 15:56:38 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015