Wawancara khusus dengan juru bicara Imarah Islam - TopicsExpress



          

Wawancara khusus dengan juru bicara Imarah Islam Afghanistan QATAR (Arrahmah) - Pada Selasa (18/6/2013), kantor politik Imarah Islam Afghanistan (IIA) diresmikan di Qatar. Peresmian ini disambut secara luas oleh Bangsa Afghanistan. Sejumlah besar orang Afghanistan mengirimkan pesan ucapan selamat mereka melalui website Alemara serta media sosial lainnya dan menganggap peresmian kantor ini sebagai tanda keberhasilan Mujahidin dan akhir pendudukan [asing]. Di lain sisi, pemerintah Kabul telah menunjukkan penentangan kuat terhadap peresmian kantor ini, terutama terkait nama dan bendera putih IIA yang bertuliskan akidah Islam “لا اله الا الله محمد رسول الله”, “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad [Shalallahu Alaihi wa Sallam] adalah utusan Allah “. Oleh karena itu, Alemara menyajikan sejumlah pertanyaan kepada juru bicara biro politik IIA di Qatar, Dr Mohammad Naeem dan berterimakasih untuk jawaban yang beliau berikan. Berikut hasil wawancara tersebut: Alemara: Dr Mohammad Naeem, juru bicara biro resmi Imarah Islam Afghanistan (IIA) di Qatar, bagaimanakah IIA akan memanfaatkan kantor ini? Jawaban: Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa peresmian biro politik IIA di Qatar adalah berita besar, khususnya untuk para Mujahid yang gagah berani, karena apa yang kami dapatkan merupakan hasil dari pengorbanan mereka yang bertahan selama 11 tahun. Akhirnya, para penjajah menyadari bahwa IIA adalah fakta dan realitas dasar yang tidak pernah bisa dipungkiri. Sebelas tahun yang lalu, para anggota IIA seakan tidak memiliki hak di muka bumi, tetapi kini telah diakui sebagai kekuatan politik di tingkat internasional. Sekarang izinkan saya menjawab pertanyaan Anda. Kantor ini akan digunakan, seperti yang diumumkan dalam deklarasi yang dibacakan pada hari pertama peresmian kantor ini dan diumumkan melalui website Alemara, untuk lima tujuan utama: 1. Negosiasi dan pemahaman untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara dunia. 2. Mendukung solusi politik yang bisa menjamin akhir penjajahan di Afghanistan dan membangun kehidupan sistem Islam yang independen di mana hal itu merupakan aspirasi dan permintaan dari seluruh bangsa [Afghanistan]. 3. Pertemuan dengan rakyat Afghanistan di waktu yang tepat. 4. Menjalin kontak dengan PBB, organisasi internasional dan regional dan organisasi non-pemerintah. 5. Memberikan pernyataan politik mengenai situasi politik yang ada dan menyampaikannya ke media. Alemara: Akankah IIA melanjutkan negosiasi hanya dengan Amerika melalui kantor di Qatar ini ataukah IIA akan mengikuti kebijakan negosiasi dengan penjajah Afghanistan lainnya? Jawaban: Pembicaraan akan dilakukan dengan semua pihak yang terlibat dengan Afghanistan. Amerika disebutkan secara khusus karena mereka berada di atas, dan pada kenyataannya, penjajahan ini dimulai oleh mereka, sementara yang lain mendukungnya. Alemara: Tuan Mohammad Naeem, jika Anda bisa menjelaskan agenda pertemuan yang akan datang dengan Amerika, dalam pertemuan itu, hanya masalah pertukaran tawanan yang akan dibahas atau masalah lain juga akan disertakan dalam pertimbangan? Jika masalah pertukaran tahanan yang akan dibahas, maka tahanan yang mana, tahanan yang berada di dalam negeri atau yang di luar negeri? Jawaban: Izinkan saya mengklarifikasi bahwa IIA, dengan pertimbangan, telah menunda pertemuan [dengan Amerika] karena berbagai alasan. Kapanpun akan dilangsungkan, itu akan menjadi pertemuan pertama antara IIA dan Amerika sebagaimana diketahui oleh semua, dan biasanya, dalam pertemuan awal, kedua belah pihak akan bertukar pandangan saja, oleh karena itu, poin-poin spesifik agendanya belum bisa disebutkan sekarang. Sejauh ini, masalah tahanan yang bersangkutan cukup krusial dan pasti akan dibahas. IIA telah bertekad untuk melakukan diskusi tentang semua tahanan Bangsa Afghanistan dan upaya untuk membebaskan mereka semua. Dengan respon pihak lain yang bersangkutan, kita semua akan mengetahuinya. Alemara: Dr Naeem, apakah IIA cepat atau lambat berniat untuk membahas poin kepentingan bersama untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan negara-negara tetangga Afghanistan? Jawaban: Mengapa tidak? Seperti pernyataan dalam paragraf pertama deklarasi bahwa IIA akan menggunaan kantor ini untuk meningkatkan hubungan dengan semua negara di dunia dan negara-negara tetangga akan termasuk ke dalam daftar. Alemara: Apakah IIA ingin atau mengantisipasi membahas penghentian penjajahan di Afghanistan melalui kantor politik di Qatar ini dengan Konferensi Islam, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Liga Arab, Uni Eropa dan Shanghai Pact? Jawaban: Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa deklarasi Imarah Islam Afghanistan menyatakan bahwa IIA akan menjalin kontak dengan PBB dan organisasi-organisasi internasional dan regional dan non-pemerintah lainnya dan akan berbagi pandangan untuk memecahkan masalah rakyat Afghanistan. Alemara: Kantor IIA di Qatar akan tetap pada sikap sebelumnya selama diskusi dengan admin Kabul ataukah memiliki beberapa rencana lain yang dipertimbangkan, bisakan Anda menjelaskan? Jawaban: IIA secara terbuka menyatakan dalam deklarasinya bahwa dilema Afghanistan memiliki dua aspek utama, salah satunya adalah aspek eksternal yang berhubungan dengan asing dan yang lainnya bersifat internal yang berkaitan dengan bangsa Afghanistan. Bila masalah aspek eksternal tidak diselesaikan dengan penjajah, maka itu tidak berguna mengatasi aspek internal. Paragraf ketiga mengatakan bahwa pertemuan dengan rakyat Afghanistan juga akan diselenggarakan sesuai dengan perkembangan. Alemara: Apakah kantor di Qatar ini akan mengadakan perundingan dengan partai dan tokoh politik dan intelektual di Afghanistan terlepas dari rezim Kabul? Jawaban: Seperti yang kami katakan sebelumnya bahwa paragraf ketiga dari deklarasi jelas mengatakan bahwa pertemuan akan diadakan dengan semua pihak Afghanistan sesuai dengan urgensi situasi. Perlu disebutkan bahwa semua ini secara jelas akan mengambil prinsip-prinsip Islam dan kepentingan nasional Afghanistan. Alemara: Pertanyaan terakhir kami adalah tentang rumor di media bahwa oposisi dan rezim Kabul kecewa dengan bendera putih dan papan bertuliskan nama Imarah Islam Afghanistan hingga menghapusnya, jika hal itu benar, apakah itu pelanggaran terhadap kesepakatan mengenai peresmian kantor atau tidak? Jawaban: Ini adalah kenyataan bahwa pengibaran bendera dan papan nama Imarah Islam Afghanistan dipermasalahkan oleh pemerintahan Kabul. Izinkan saya mengatakan bahwa bendera yang dikibarkan di sana adalah akidah Islam. “لا اله الا الله محمد رسول الله” tertulis di sana dan ini adalah keyakinan yang tidak bisa dipungkiri oleh setiap Muslim. Menurut pendapat saya, jika seseorang menyebut dirinya Muslim, bagaimana bisa dia menentang keyakinan ini. Dan jika seseorang menentangnya, maka bagaimana bisa dia menyebut dirinya seorang Muslim. Keyakinan ini harus diterima oleh setiap Muslim hingga inti maknanya, dan saya yakin bahwa setiap Muslim meyakini dan memiliki rasa hormat untuk itu. Allah SWT berfirman, “وکلمة الله هی العلیا”. Maka, seseorang yang menentang keyakinan ini, sebenarnya menentang Allah SWT dan Rasul-Nya, Muhammad [Shalallahu Alaihi wa Sallam]. Bendera Imarah Islam Afghanistan yang bertuliskan “لا اله الله محمدرسول الله” masih berkibar di sana. Rumor penurunan bendera hanyalah propaganda dan papan nama pun tidak berubah, hanya digeser dari satu dinding ke dinding yang lain. Dari sudut pandang hukum, Imarah Islam Afghanistan memiliki hak untuk menggunakan papan nama dewan sesuai dengan keyakinan [tauhid], dan karena sekarang telah menjadi milik Imarah Islam Afghanistan, maka sudah tidak ada lagi yang berhak untuk mendikte perubahan apapun di dalamnya.
Posted on: Thu, 27 Jun 2013 08:27:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015