Yang Alim Yang Terperangkap Dalam Maktabah Kita, Ustadz Abu - TopicsExpress



          

Yang Alim Yang Terperangkap Dalam Maktabah Kita, Ustadz Abu Khubaib At Tenjuluny alias Ustadz Mukhlas rahimahullah mengutip Al- Qur’an Surat Al A’raf ayat 16-17. Allah SWT berfirman : “(Iblis) berkata : Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mua yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan bersyukur.” Beliau kemudian mengutip Al Imam Al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya yang menampilkan hadits berikut : “Dari Sabrah bin Abil Fakih berkata : “Aku telah mendengar Rasulullah SAW., berkata : Sesungguhnya syetan itu duduk untuk menggoda manusia di jalan-jalannya, maka duduklah ia untuk menggodanya di jalan Islam, lalu ia berkata ; apakah engkau Islam dan engkau tinggalkan agama mu dan agama agama nenek moyang mu, dia berkata maka dia tidak mematuhinya dan dia masuk Islam, dia berkata (kemudian) ia duduk untuk menggodanya di jalan hijrah, lalu ia berkata, apakah engkau berhijrah dan engkau tinggalkan bumi mu dan langit mu, dan sesungguhnya perumpamaan orang yang berhijrah itu bagaikan seekor kuda dalam kekuatannya, maka dia tidak mematuhinya dan dia berhijrah, kemudian ia duduk untuk menggodanya di jalan jihad yaitu jihad dengan jiwa dan harta, lalu ia berkata , engkau berperang maka engkau terbunuh lalu dinikahi istri mu dan dibagi-bagikan harta mu, dia berkata ; maka dia tidak mematuhinya dan dia berjihad. Dan berkata Rasulullah SAW., Maka barang siapa yang berbuat demikian dari mereka lalu mati, adalah wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke surga, dan jika ia terbunuh adalah wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke surga, dan jika ia tenggelam adalah wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke surga, atau dilemparkan kendaraannya (kecelakaan) adalah wajib bagi Allah memasukkannya ke surga.” (HR Imam Ahmad) (Tafsir Ibnu Katsir 2/212-213) Maka tidak akan ada seorang pun yang terhindar lolos dan selamat dari godaan iblis dan syetan, dari waswasnya, dari penyesatannya, dari pembangkitannya kepada angan-angan yang kosong, dari tazyin (penghiasan, keburukan, dan kejahatan terasa indah baginya) dari talbis (pemalsuan)nya, yang batil dipalsukan menjadi haq dan sebaliknya, yang bid’ah dipalsukan menjadi sunnah, dan sebaliknya, dari penggembosannya, pemutusasaannya, pemalsuannya, penyeruannya kepada penyesalan dari amal-amal sholeh yang telah dikerjakan, dan dari rayuannya agar tawaqquf dan taraju’, berhenti dan mundur dari dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, dan jihad fie sabilillah. Dan dari berbagai perangkapnya yang lain. Yang Alim Yang Terperangkap Siapa pun orangnya tidak akan terhindar, lolos, dan selamat dari semua itu baik dia seorang alim, syekh, ustadz, mujahid,maupun apa saja gelar yang disangdangnya. Yang selamat hanyalah hamba-hamba Allah yang terpilih saja. (QS Al Hijr 39-42, Al Isra’: 65) Dan syetan-syetan dari golongan manusia tidak kurang berbahaya tipu daya mereka dibangdingkan dengan syetan-syetan dari anak cucuk iblis dan jin. Mereka melancarkan makar-makarnya terhadap kaum mukminin, khususnya kepada Mujahidin dengan berbagai macam cara. Mereka menyodorkan wortel dan tongkat, air dan api, nasi dan besi, susu dan peluru. Siapa yang bermudahanah dan berwala’ kepadanya mungkin dapat imbalan yang pertama, dan siapa saja yang istiqomah dan bara’ terhadapnya mungkin mendapat balasan yang kedua. Sungguh hebat makar mereka (QS Saba : 33, Ibrahim : 46, Al Anfal : 30, dan Ali Imrah : 54). Hari ini, tidak sedikit manusia yang beriman yang masuk dalam perangkap-perangkap mereka dan terjaring dalam jala-jala mereka, dengan sengaja maupun tidak sengaja, sadar maupun tidak sadar, karena fitnah syahwat dan atau syubhat. Jikalau yang terperangkap dari orang awam maka bahayanya tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan orang yang menjadi panutan. Maka bagaimana menurut Anda jika yang terperangkap orang yang alim dan menjadi panutan? Berkata sebagian salaf : Tergelincirnya seorang alim bagaikan kapal yang tenggelam dan akan tenggelam bersamanya manusia yang banyak. (Riwayat Ibnu Abdil Bar di dalam “Jami’ Bayanil Ilmi). Wallahu’alam bis showab!
Posted on: Thu, 24 Oct 2013 22:38:11 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015