catatan yang menyentuh dri Hachiman Hikigaya — Catatan Harian - TopicsExpress



          

catatan yang menyentuh dri Hachiman Hikigaya — Catatan Harian Hikigaya — 1. Perempuan memilih melalui wajah. Aku sudah bertahun-tahun menjadi seorang penyendiri. Saat aku SD, aku sudah biasa menjadi satu-satunya orang yang tidak mendapatkan pasangan saat jam pelajaran olahraga. Saat SMP, aku sudah biasa menghabiskan waktuku di tempat terpencil sambil menikmati makan siang dan memainkan game dari smartphone-ku. Pernah satu kali mencoba keluar dari lingkaran ini, dengan mengikuti acara tukar e- mail. Aku mengirim pesan ke salah seorang perempuan pada jam makan malam, dan dia membalasnya pada pagi hari, dengan alasan ketiduran. Cih. Perempuan busuk. Keesokan harinya, aku mendengar temanku—maksudku, seseorang yang sekelas denganku, yang memiliki wajah cukup tampan, saling mengirim e-mail dengan perempuan itu sampai larut malam. Sekali lagi, aku mendecih. Perempuan, terutama yang masih remaja, itu busuk. 2. Remaja yang over-doing itu selalu dihina dari belakang. Eh, TAU NGGAK, SIH?! teriak seorang perempuan dengan berisik. Dia sedang mengobrol dengan semacam geng perempuannya. Perempuan yang lain bertanya dengan penasaran, dan dia menjawab, Semalem, HAYATO NGEBALES SMS-KU, LHOO! KYAAA! LIAT DONG! LIAT, DONG! Kira-kira begitulah betapa berisiknya anak perempuan di kelasku, di SMA ini. Ya, mereka emang berbeda kelas dengan perempuan pirang kaya yang selalu dikelilingi pria di belakang sana, tapi tetap saja mereka berisik. Mereka sangat berisik, bahkan saat aku mendengar musik menggunakan headset di pagi hari sambil menunggu guru pelajaran datang, suara mereka menembus headset-ku. Bisa kau bayangkan betapa berisiknya mereka? Lalu, saat aku masuk ke kelas ketika jam istirahat berakhir, ketika murid- perempuan-yang-SMSnya-dibalas-oleh-Hayato itu tidak ada, perempuan- perempuan anggota geng mereka ngegosip begini, Hee, si Sakiko itu sombong amat, sih. Padahal cuma satu SMSnya yang dibales. Cih, memuakkan. Kenapa kita harus berteman dengannya? Karena dia itu lumayan pintar. Siapa lagi yang bisa kita lihat PR-nya kalo bukan dia? Dari jauh, dan dalam diam, jauh di pikiranku, aku hanya mampu berkata, Pertemanan perempuan terkadang jauh lebih busuk daripada persahabatan antar pria. 3. Dari teman, jadi pacar, lalu saling tidak kenal. Kalian pernah pacaran? Dengarkan aku, murid-muridku, aku akan menceritakan sebuah pengalamanku pada kalian. Suatu hari, seorang perempuan pernah berkata padaku, Jadi, gitu, deh. Aku suka sama orang yang namanya H di kelas kita. APA ITU?! Emang elu kira ini twitter ?! Jadi elo bisa ngebuat tweet #NoMention ?! Di kala itu, sebagai cowok yang masih mengharapkan cinta dari perempuan, sebagai seorang anak yang baru saja menanjaki usia labil, dimana anak laki- laki mulai tertarik pada perempuan, tentu saja aku mengira Tuan H itu adalah diriku. Secara, nama keluargaku H, dan nama depanku juga H. Eh, maaf, aku... Bukan elo, kampret. Elo menjijikan. Sejak saat itu, aku tidak percaya dengan yang namanya cinta sejati, jodoh, atau bagaimanapun kalian menyebutnya. Di mataku, para orangtua yang sudah menikah tidak mau berpisah karena mengurus perceraian itu merepotkan. Lalu, biasanya akan dilanjutkan dengan adegan tangis-menangis si ibu yang menginginkan anaknya ikut bersamanya. Terkadang, sinetron itu bisa benar juga. Bagi kalian yang sekarang sedang bahagia-bahagianya memadu kasih, terutama, untuk kalian yang masih berumur di bawah 18 tahun sepertiku, bersiap-siaplah untuk satu tahun ke depan. Jika bukan karena pasangan kalian bosan dengan kalian, biasanya karena pasangan kalian bertemu dengan seseorang yang lebih menarik perhatian daripada kalian. Sebelum itu terjadi, ambil nafasmu, dan gerakkan tanganmu ke kiri dan ke kanan sambil mengucapkan sepatah kata, Elo-Gue-End. Orang-orang biasanya memulai hubungan dari seorang teman. Teman, adalah batasan paling aman bagi seorang laki-laki untuk berteman dengan perempuan. Jika kalian ingin melewati batas yang bahasa kerennya friendzone itu, maka, kalian akan merasakan perasaan yang sama ketika Kawaguchi Tarou dari manga Bakuman mencoba mendapatkan serialisasi. Ya, perasaan bertaruh. Jika berhasil, kalian mungkin akan mendapatkan kenangan yang indah, dan kemudian mendapat kenangan yang buruk. Jika pertaruhan gagal, kalian hanya akan berakhir sepertiku, tidak pernah mengalami kenangan yang baik ataupun buruk. Lagipula, begitu kalian putus, kalian hanya akan pura-pura tidak melihat ketika melihat mantan pasangan. Daripada kalian tersiksa akibat pasangan, jadilah pengikutku. Ah, indahnya menjomblo. 4. Pandangan dari kedua sisi. Perempuan selalu merasa kalau laki-laki itu, kalo nggak brengsek, ya homo. Aku tidak brengsek. ... Meskipun aku sering tersipu saat melihat Totsuka, bukan berarti aku homo. Ehm, kembali ke topik pembicaraan. Perempuan berpikir begitu, karena mereka biasanya sering disakitin oleh cowok... Yang tampan tentunya. Kembali ke poin pertama, perempuan nggak akan memilih cowok yang punya mata dead-fish. Perempuan itu makhluk yang menjijikan. Mereka dengan mudahnya berkata bahwa laki-laki itu brengsek, padahal jumlah penolakan yang dialami oleh seluruh pria di dunia ini, jauh lebih banyak dari jumlah pembrengsekan yang dialami perempuan akibat laki-laki. Karena itu, aku lebih suka menjadi seorang penyendiri. Bukan cuma pacar, namun juga dalam pertemanan. Berteman, adalah hal terakhir yang akan kulakukan jika aku membutuhkan makanan di hari terakhir aku berada di dunia. 5. Tidak semua perlu dilakukan berdua. Aku bisa melakukan dialog bahasa inggris sendirian. Aku cukup mengubah suaraku menjadi suara yang lain, seperti, menadi agak lebih berat. Aku tidak memerlukan seseorang untuk berbagi makanan. Aku tidak memerlukan seseoang untuk menemaniku nonton di bioskop. Yang paling penting, aku sama sekali tidak memerlukan hal seperti ditemani ke kamar mandi, ataupun ke kamar mandi bersama-sama, seperti yang biasanya anak gaul lakukan. Penyendiri itu mandiri. Pergaulan itu proses menuju ke pemanjaan. Jika bisa, aku akan menghabiskan hidupku di panti jompo sejak umurku 24 tahun, menikmati fasilitas disana, dan disemayamkan dengan tenang. Kau tidak bisa membayangkan betapa bahagianya hidup seperti itu. 6. Manusia itu makhluk simbiosis paling kompleks. Sudah pernah belajar IPA? Sains? Aku yakin, saat di sekolah dasar, kalian sudah mempelajari tentang yang namanya simbiosis. Hubungan antar makhluk hidup. Aku akan menjelaskan setiap kejadian yang bisa dialami manusia, dari sudut pandang simbiosis. Mutualisme, hanya terjadi di antara dua orang yang mempunyai tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Bahasa kurang kerennya, saling contek. Tidak semua orang pintar itu pintar di semua bidang. Disinilah, hubungan mutualisme terjadi. Mereka saling memberi jawaban di pelajaran yang mereka tidak mengerti. Mutualisme juga terjadi pada dua perusahaan yang melakukan jual-beli saham. Komensalisme, sering terjadi pada murid SD, SMP, dan SMA. Ini adalah simbiosis yang muncul dikarenakan flag dialog, Aku nggak butuh ini. Ambil aja. Para pemalak yang sudah ahli melakukan pemalakan terselubung, biasanya malah bisa menciptakan banyak hubungan komensalisme, untuk mencapai keuntungan yang jauh luar biasa. Parasitisme. Ini hubungan yang paling sering terjadi, dan sering terjadi samar-samar di dalam mutualisme. Sebenarnya, 30% dari mutualisme manusia adalah parasitisme terselubung. Orang mengira pacaran adalah mutualisme, namun sebenarnya adalah parasitisme. Ketika salah satu berulangtahun, maka yang lain akan mengalami kerugian dengan membelikan hadiah, dan yang berualngtahun akan menerima keuntungan. Begitu juga dengan berteman. Intinya, pertemanan dan pacaran, adalah parasitisme yang saling timbal balik. 7. Sendirian bukan berarti kesepian. Lihat, si Hikitani lagi-lagi nggak punya teman. Apa dia akan menghabiskan tahun SMAnya dengan sendirian? Mengerikan. Kalau aku jadi dia, mungkin aku sudah bunuh diri karena kesepian. Kasihan sekali si Hikitani. Hikitani itu mungkin dijauhi karena mata busuknya, atau karena dia memang sangat dingin terhadap orang lain, dan lebih menikmati dunianya sendiri. Ngomong-ngomong, siapa Hikitani?! Kalimat di atas adalah kalimat yang sering kudengar ketika aku sedang iseng memejamkan mata mencoba tidur di meja kelasku, terutama pada jam pelajaran yang kosong. Berhenti sok tahu tentangku. Aku sama sekali tidak kesepian. Aku orang yang bahagia dengan cara menutup segala kemungkinan orang lain akan bisa menyakitiku. Intinya, aku mencegah, dan bukan menunggu untuk mengobati. Aku bahagia di dalam dunia kecilku. Game, anime, film, manga, internet, semuanya adalah properti dari dunia kecilku. Mereka yang menciptakan hal- hal tadi sudah seperti raja di mataku. Mereka memberiku kehidupan, oksigen, dengan karya-karya mereka. Game multiplayer? Aku lebih menikmati permainanku sendiri. Karena rekan dalam permainan hanya akan merebut drop item dariku. Ini, adalah kebahagiaan yang kalian, para manusia biasa tak bisa mengerti. 8. Bertemu orang yang setipe ternyata menyenangkan juga. Yukinoshita Yukino. Namanya cukup unik, karena mengandung dua kata Yukino. Saat pertama kali aku melihatnya karena dipaksa mengikuti klub Relawan, kukira dia hanya perempuan ababil biasa. Namun aku salah. Kami adalah manusia yang memiliki tipe yang sama, yaitu tipe tidak memiliki teman demi melindungi diri dari segala kemungkinan. Dia pintar, cukup aku akui. Aku bahkan kagum dengan beberapa teorinya tentang penyendiri, padahal dia juga penyendiri. Ya, alasan kami juga sama, yaitu menarik diri dari pergaulan, bukan didorong keluar dari pergaulan. Dalam sekejap, aku merasa bertemu belahan jiwa. Dalam sekejap berikutnya, aku tahu, aku bertemu dengan seseorang yang perkataan dan teori-teorinya cukup bisa melukai hati seseorang yang tidak memiliki perlindungan. Ya, setidaknya, sekarang aku bertemu dengan seorang perempuan yang tidak busuk. — Selesai —
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 09:16:52 +0000

Trending Topics



iv>

Recently Viewed Topics




© 2015