ibu pernah bertanya padaku "setelah besar nanti apa cita-citamu nak?" aku membayangkan banyak hal. menjadi dokter, merawat pesakitan yang hidup tak berkecukupan. menjadi guru, mengajari anak jalanan tntang pntingnya tata krama. atau menjadi petinggi negeri, membangun gedung pncakar langit yang menindas nurani. bahkan aku pernah membayangkan hal yang mustahil, menjadi seorang astronot. barangkali, di perut bulan terkubur ladang berlian. akan ku gali dan dibawa untuk ibu, pikirku. entah mengapa orang tua selalu menuntut anaknya menuruti hal-hal seperti ini : belajar yang rajin,biar cepat naik kelas jadilah orang pintar, biar cepat lulus setelah lulus cepat-cepat cari kerja,biar bantu pikul beban kami. tapi aku tak pernah bercita-cita menjadi robot. kini semua perinth ibu telah aku turuti,impianku tak lagi semeriah dulu. sederhana saja, ingin mempunyai sebuah rumah. sebuah rumah kecil untuk membangun rencana-rencana sederhana. "setelah rumah apa lagi cita-citamu?"ibu kembali bertanya. sederhana saja, setiap sore tiba ingin duduk berdua bersama senja minum kopi di beranda dan di temani seorang wanita.
Posted on: Tue, 10 Sep 2013 15:41:18 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015