lanjutan YOGA VASISTHA ( percakapan spritual antara shri rama dan - TopicsExpress



          

lanjutan YOGA VASISTHA ( percakapan spritual antara shri rama dan maharesi vasistha ) BAB VI NIRWANA PRAKARANA ( yang berhubungan dengan nirwana/moksha ) Sri vasistha bersabda ; ramji, dikaupun harus melakukan tugas-tugasmu bagi negara dan rakyatmu lepas dari suka atau tidak suka sampai saatmu tiba sebagai jiwanmukta, sama seperti yang telah dicontohkan oleh raja dan ratu ini. Juga sama halnya dengan kacha, putra brihaspati ( guru para dewa ) yang mencapai gyana. Pertanyaan 251. Prabu, mohon menjelaskan bagaimana kacha putra brihaspati mencapai gyana ? Jawaban Ramji, setelah menyelesaikan pelajaran shastra widhinya kacha memohon tuntunan ayahnya, brihaspati ; prabu, bagaimana upaya yang harus dilakukan agar dapat menyeberangi samudra semesta ini ? Kehidupan semesta ini adalah belenggu ego yang palsu. Brihaspati menjawab : putraku seorang menerima pembebasan ( moksha ) melalui penderitaan disemesta ini pada saat ia berpasrah diri secara total ( sarwa tyaga ) bukan dengan cara yang lain. Kachapun kemudian meninggalkan berbagai kenikmatan duniawi termasuk nama yang tenar dan kemasyuran iapun bertapa brata dihutan. Setelah delapan tahun bertapa ayahnya brihaspati muncul dihadapanya, kacha bersujud menerima kedatangan ayahnya, ' ayah, selama delapan tahun bertapa disini aku belum mencapai tahap keseimbangan yang damai. Mohon tuntunan agar dapat mencapai tahap tersebut'. Brihaspati bersabda : ' putraku, dikau belum pasrah secara total kebebasan datang pada saat dikau telah berpasrah diri secara total', kemudian hyang brihaspatipun menghilang. Kacha kemudian meninggalkan alas untuk meditasi yang terbuat dari kulit rusa dan pindah kehutan lain, selama tiga tahun ia bertapa kembali dan lagi-lagi hyang brihaspati muncul dihadapannya. Kacha berkata ' prabu, aku belum mencapai ketenangan sudilah menuntunku'. Brihaspati berkata ; putraku, dikau masih belum berpasrah total '. Kacha berkata bahwa ia sudah tidak memiliki apapun juga lalu apa yang harus ditinggalkannya. Brihaspati ; ' putraku, pemasrahan chitta adalah pemasrahan total bukan pemasrahan benda-benda' lalu beliaupun menghilang kembali. Kacha selanjutnya berefleksi diri ; apakah itu chitta yang dianjurkan dipasrahkan oleh ayahku ? Iapun mencoba mendeteksi chitta ini didalam setiap benda, disetiap indriyas, namun tidak dapat menemukan sang chitta ini. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui sang ayah diswargaloka, ' ayah, seperti apakah bentuk chitta yang dikau sarankan untuk dipasrahkan ini ? Hyang brihaspati menjawab : putraku adalah nama lain dari ego yang hadir karena kebodohan dan dapat terlihat melalui atma-gyana. Raga ini tidak nyata dan perasaan yang hadir didalam diri ini mengakibatkan timbulnya chitta ( ilusi ). Sewaktu dikau menanggalkan kepemilikan palsu akan ragamu maka dirimu yang sejadi akan terealisir. Ego raga ini adalah produk dari kebodohan dikau harus menanggalkan ego ragamu, stabil didalam jati dirimu dan itulah yang disebut pemasrahan totalmu'. Beraambung.....
Posted on: Mon, 01 Jul 2013 11:35:22 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015