mage Hard Rock Calling: Lagi, Band dari Indonesia Berkibar di Hyde - TopicsExpress



          

mage Hard Rock Calling: Lagi, Band dari Indonesia Berkibar di Hyde Park FOS dari Indonesia bersama dua band dari AS dan Portugal menyisihkan 12.000 band lain dari seluruh dunia dalam kompetisi Hard Rock Rising 2012. Tahun lalu, sebuah band Indonesia menjadi juara satu kompetisi tersebut, Gugun Blues Shelter. DUA band rock Indonesia mengibarkan bendera di Hard Rock Calling (HRC), festival band rock di Hyde Park, London, yang diadakan oleh Hard Rock Cafe. Tahun lalu, Gugun Blues Shelter pentas di Hyde Park pada 24 Juni 2011 (lihat VENUE, edisi Agustus 2011) . Kali ini FOS atau Free On Saturday, manggung di HRC, Jumat 13 Juli 2012. Salah satu tujuan HRC yang pertama kali digelar pada 2006 dengan nama Hyde Park Calling itu adalah menampilkan band muda yang belum bereputasi internasional lewat kompetisi yang dinamakan Hard Rock Rising the Global Battle of the Bands. Kompetisi dibuka di banyak kota di berbagai negara sesuai lokasi Hard Rock Cafe. Seleksi dilakukan bertahap: seleksi regional per lokasi pendaftaran, baru kemudian seleksi global memilih pemenang final. Seleksi regional maupun global dilakukan lewat public voting di akun Facebook Hard Rock Cafe. Sebelum itu, satu juri lokal akan memilih band-band pendaftar yang dianggap layak untuk di-online-kan di Facebook Hard Rock Cafe untuk dilakukan public voting. Kompetisi tahun ini sedikit berbeda: seleksi final tak sepenuhnya diserahkan ke public voting; satu dewan juri terdiri dari para musisi ternama akan menentukan pemenang yang akan tampil di HRC, di antara grup-grup ternama dunia dan sejumlah band yang oleh panitia layak dipanggungkan. Hard Rock Café ada 85 lokasi di berbagai kota di berbagai negara. Di Indonesia ada dua lokasi: Denpasar dan Jakarta. Bagaimana FOS akhirnya terpilih dalam seleksi yang dilakukan pada Januari-Mei 2012 lalu? Inilah ceritanya. KETIKA Free On Saturday, band beraliran rock and roll yang digawangi oleh Ariyo Wahab (vokal), Coki Sitompul (gitar), Bey Blue (keyboard), Rival Himran (bas), Liliek (gitar), dan Robby Funky Kopral (drum) mendaftar di Hard Rock Cafe Jakarta sebagai peserta, tahap pertama yang harus dilalui untuk bisa lolos ke tahap berikutnya adalah mendapatkan suara sebanyak-banyaknya dari masyarakat Indonesia. Ariyo dkk. pun gencar mempromosikan musik mereka dengan cara mengamen, turun langsung ke jalan, kafe, hingga sekolah. Terpilihlah 12 band di lokasi pemilihan Jakarta yang dianggap layak ikut kompetisi. FOS bertengger di urutan ke-3. Dalam tahap berikut, dari 12 band, FOS menyisihkan semuanya dan berada di urutan pertama alias menjadi pemenang untuk lokasi Jakarta, dan akan bersaing dengan 84 pemenang dari lokasi di kota lain, termasuk bersaing dengan Superman is Dead, pemenang lokasi Denpasar. berikutnya bertaraf global untuk menyaring 10 band. Luar biasa, FOS masuk satu di antara 10 terpilih ini bersama Superman is Dead. Berbeda dengan tahun lalu yang juara pertamanya ditentukan oleh pemungutan suara, kali ini sebuah dewan juri ditugasi memilih tiga pemenang. Hanya pemenang utama yang akan diikutsertakan dalam Hard Rock Calling di London, 13-15 Juli. Dewan juri antara lain terdiri dari mereka yang ternama di kalangan musik dan selebritis: Steven Van Zandt (Bruce Springsteen E Street Band), John Gourley, Scott Hutchinson, Fyfe Dangerfield, Toby Leighton-Pope, dan John Galloway (Chief Marketing Officer Hard Rock Internasional). Untuk seleksi final ini, ”Kami mengubah materi lagu dengan membuat lagu baru dalam waktu satu minggu,” kata Ariyo, vokalis FOS. Akhirnya dewan juri mengumumkan pilihannya. Pemenang pertama Hey Monea!, band rock yang didirikan oleh dua bersaudara Danny dan Nate Monea, warga Ohio, AS. Berangkat dari musik gereja, dua bersaudara itu akhirnya meloncat ke musik rock dan berjaya. Pemenang kedua, sebuah band indie dari Lisbon, Portugal, yang baru didirikan pada akhir September 2011: Brass Wires Orchestra. Dalam waktu singkat band ini terus bertambah anggotanya, dan pada akhirnya, setelah beranggotakan delapan orang, kedelapannya sepakat menutup pintu: ketika mengikuti kompetisi Hard Rock Rising 2012, yang delapan orang itulah yang tampil. FOS, terpilih sebagai juru kunci. Menurut tata cara kompetisi yang dibuat oleh panitia Hard Rock Rising 2012, seharusnya FOS cukup memperoleh hadiah US$ 2.500. Namun, dewan juri rupanya merasa pengkategorian pemenang utama, kedua, dan ketiga untuk kali ini tak bisa dilaksanakan. Steven Van Zandt, gitaris Bruce Springsteen’s E Street Band, di situs Hard Rock Cafe mengatakan, sulit menentukan yang satu lebih baik daripada yang lain dari ketiga terpilih itu. Akhirnya juri memutuskan bahwa pemenang Hard Rock Rising 2012 adalah “tiga terbaik” tersebut. Dan ketiganya diminta tampil di Hyde Park, London, lapangan yang konon tempat paling demokratis di seluruh dunia: di sini orang boleh protes terhadap siapa pun dan tak bakal di apa- apakan oleh siapa pun. Dan benar, ketiga terpilih diperlakukan sama selama mengikuti HRC. Kata Ariyo, mereka dilayani bak bintang rock dunia. Dijemput di bandara, diberi penginapan mewah, disediakan keperluan-keperluan untuk manggung, seperti lampu, efek panggung, hingga trailer khusus yang berfungsi sebagai ruang tunggu. Trailer tersebut difasilitasi dengan makanan, minuman, toilet, hingga kamar pakaian. “Sampai-sampai pihak penyelenggara mau membayarkan hak cipta ke pembuat lagu yang bersangkutan apabila di Hard Rock Calling kami memainkan lagu band lain,” kata Ariyo. Pokoknya sebuah kerja panitia yang, “Gak ada cacat atau kekurangannya,” puji Ariyo pula. “Mereka gak pandang kami dari mana; semua band mendapat pelayanan setara,” sahut Bey sang pemain keyboard FOS. Memang, di HRC yang membuat tiga panggung, FOS tidak bermain di panggung utama (Gugun Blues Shelter pada 2011 bermain di panggung utama), melainkan di panggung Hard Rock bersama Brass Wires Orchestra. Yang tampil di panggung utama adalah Hey Monea!. Namun, itu tak jadi soal. Sambutan penonton untuk FOS selama 20 menit bermain sangat baik. Kata Ariyo, lima lagu yang dibawakan FOS tampaknya dirasa kurang. Penonton bertepuk terus, minta FOS tampil lagi. “Mereka enjoy banget dengerin musik kita, padahal ada dua lagu yang tidak kami terjemahkan ke bahasa Inggris,” katanya. Jadi, ada tambahan lagu dari FOS? Tentu tidak, panitia sangat disiplin. Tokoh besar seperti Bruce Springteen, salah satu peserta kehormatan HRC, ketika menyanyi melebihi jatah waktu, konon pengeras suara langsung dimatikan. Lalu, apa lagi yang diperoleh FOS dari prestasi ini? Antara lain, kesempatan pentas di Hard Rock Barcelona, Spanyol, dan Maret tahun depan mereka diundang manggung di pembukaan Hard Rock Malaka, Malaysia.
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 01:59:44 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015