saya share pak Antoni Muhammad MigasReview, Jakarta – Dilandasi - TopicsExpress



          

saya share pak Antoni Muhammad MigasReview, Jakarta – Dilandasi oleh semangat untuk berbagi ilmu, Anthony Muhammad mendirikan offshore-skills, sebuah wadah tempat berkumpulnya para profesional eksplorasi bawah laut. Mereka berbagi ilmu eksplorasi bawah laut kepada para mahasiswa dengan mengadakan kuliah umum secara cuma-cuma. Anthony tidak mau ada komersialisasi dalam kegiatan yang disebutnya sebagai personal social responsibility (PSR) ini. Yang penting ada proyektor, ada papan tulis, maka kegiatan ini bisa berjalan. Tidak ada kursi, ya lesehan. Tidak ada ruangan, ya di lapangan. Anthony menyebutnya kegiatan ini lebih militan ketimbang seminar-seminar. Berikut penuturan founder and principal offshore-skills ini kepada MigasReview yang menyambanginya beberapa waktu lalu. ————– Di awal lulus SMA, saya membayangkan bisa kerja di offshore karena tentu gajinya gede. Selain itu, 70 persen dari wilayah Indonesia ini kan laut. Jadi, bayangan saya pada waktu itu adalah banyak resource di laut yang sepertinya belum tergarap dengan baik karena orang lebih berfokus di darat saja. Saya lalu mencoba ikut UMPTN di ITB. Dua pilihannya, saya ambil teknik kelautan semua. Kalau gagal, ya gagal semua. Saya lulus dan kuliah di situ. Dasarnya saya suka, bukan karena terpaksa, jadi selama perjalanan kuliah, lancar-lancar saja. Kebetulan saya dapat bea siswa dari sebuah bank karena nilai akademis saya lumayan bagus. Kebetulan lagi, saya berasal dari keluarga kurang mampu. Sebetulnya, waktu itu, orang tua menyarankan agar saya tidak jauh-jauh dari rumah saya di Yogyakarta. Tapi karena sudah bertekad, saya memilih ITB. Saya kuliah sambil bekerja. Saya mengajar privat untuk bayar keperluan kuliah. Di samping itu, saya juga dibiayai oleh orang tua angkat sampai lulus. Nah, pada waktu sidang skripsi saya, dosen pembimbing dan pengujinya adalah Pak Gde Pradnyana (sekretaris SKK Migas, red). Tugas akhirnya waktu itu tentang teknik lepas pantai. Teknik pantai itu lebih kepada fasilitas sementara kalau teknik perminyakan fokus pada eksplorasi, pengembangan dan manajemen, serta manajemen produksi operasi. Kadang-kadang, orang hanya fokus pada eksplorasi dan produksi operasi saja. Padahal, ketika kita mendapat minyak, apa yang harus dilakukan? Yang harus dilakukan pertama kali adalah men-develop fasilitasnya. Setelah jadi, barulah masuk tahap operation production. Tugas teknik kelautan di sini adalah mendisain fasilitas yang ada di laut. Tetapi ini bukan seperti ilmu kelautan yang berkaitan dengan pencarian ikan, budi daya ikan, dan sebagainya. Saat ini, baru ITB, ITS dan Unhas yang sudah memiliki jurusan teknik kelautan itu. Nyaris Dibunuh di Papua Setelah lulus, saya bekerja di Papua pada 2003-2005. Bukan di perusahaan oil and gas tapi di marina and harbor, sebuah pelabuhan wilayah timur termasuk di Papua. Saat datang ke sana, kami hampir di bunuh oleh penduduk setempat, Suku Asmad, karena kami dikira penjajah. Kami kasih tahu maksud kedatangan kami ke sana. Yang bisa Bahasa Indonesia hanya kepala sukunya saja. Setelah kami beritahu maksud kedatangan kami untuk membangun daerah itu, kami disambut baik. Daerah itu dulunya adalah basecamp Organisasi Papua Merdeka (OPM). Jadi, memang agak ‘ngeri-ngeri sedap’ gitu. Malamnya, mereka mengadakan pesta adat untuk kami. Kami tidak makan nasi selama 1 tahun karena memang tidak ada beras. Kami hanya makan sagu. Kalau ada ayam, ya kami makan ayam. Kalau ada burung kakatua, ya kami bakar. Kami berhubungan akrab dengan mereka sampai saya diberi nama oleh mama angkat saya di sana. Nama pemberian itu adalah Konahare, yang artinya kurang lebih selamat bagi Anda. Habis dari sana sekitar 2005, saya masuk ke McDermott sampai 2012. McDermott ini bisa dikatakan oil company yang banyak mengebor di laut. Di Indonesia sendiri belum nge-trend pengeboran di laut itu karena kebanyakan masih fokus di darat. Kebanggaan Tersendiri Siang bekerja, malam harinya saya mengajar di Riau Kepulauan. Kenapa saya mau mengajar? Karena saya merasa prihatin melihat kondisi di sana. Universitas yang ada, menurut saya, tidak connect dengan area kerja yang tersedia. Seharusnya mereka lebih mengutamakan jurusan seperti teknik kelautan, teknik perkapalan, dan sebagainya. Tetapi kampus-kampus di sana tidak memiliki fakultas yang mengajarkan hal seperti itu. Kemudian saya masuk dan mengusulkan diadakannya mata kuliah yang berkaitan dengan area kelautan. Bukan sebagai jurusan atau fakultas baru, tetapi mengikuti jurusan induknya, yakni teknik sipil dan mesin. Jadi, saya akan merasa bangga jika yang saya ajari bisa dapat pekerjaan di McDermott atau perusahaan yang ada di situ karena mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang diterima. Bagi saya kebahagiaan itu tidak terkira. Pendapatan selama mengajar tidaklah sebanding dengan bensin yang saya keluarkan untuk sampai ke sana. Tetapi menjadi kebanggaan tersendiri ketika yang saya ajar itu pada akhirnya berhasil dan bisa kerja di perusahaan-perusahaan tersebut. Bikin Offshore-skills Setelah proyek di sana selesai – karena saya biasa mengerjakan area offshore- saya kemudian mendaftar salah satu perusahaan migas di Jakarta pada 2012. Tapi hobi mengajar saya tidak bisa hilang. Akhirnya pada Desember 2012, saya membuat offshore-skills untuk memberikan kuliah umum tentang dunia offshore. Saya mengajak teman-teman untuk mengadakan kuliah umum di kampus-kampus terdekat tempat kerja kami. Kami mengajar dengan materi sesuai dengan jurusan waktu kuliah dulu. Pertama kali, kami mengadakan kuliah di kampus ITB. Dan, sekarang kurang lebih sudah ada 7 kota tempat kami biasa menyelenggarakan kuliah umum. Bisa dikatakan, ini adalah personal social responsibility atau PSR kami. Kami share tentang apa itu project management lepas pantai dan sebagainya. Sebetulnya, tujuan kami adalah agar peserta kuliah umum ini senang dulu. Kalau sudah senang, harapan kami adalah mereka punya kemauan untuk membaca buku-buku yang kami sediakan. Dalam kami menjalani kegiatan ini, prinsipnya adalah free. Kalau berbayar, itu jika pesertanya ingin ada snack dan makan. Tetapi kami tidak merekomendasikan itu. Kalau memang laper ya laper bareng. Pada intinya, kami komit untuk kerja bakti menjalankan ini. Kalau ada buku atau e-book yang bukan bajakan, kami share kepada peserta agar mereka membacanya. Kalau ada pertanyaan yang diajukan pada waktu kuliah umum dan bisa kami jawab, ya kami jawab di situ. Kalau tidak bisa, pertanyaan di-floor-kan di grup facebook offshore-skills. Kami punya sekitar 3.000 anggota yang bisa diajak berdiskusi. Dalam benak kami, pada akhirnya nanti kegiatan pencarian minyak itu akan mengarah ke laut semua. Dan, dari hasil polling di kalangan mahasiswa, pengetahuan mereka mengenai area itu sangat kecil. Mereka tahunya yang ada di darat. Tapi kalau kegiatan di laut, mereka blank sama sekali. Ke depan, kami berencana merangkul lembaga training untuk member kami di offshore-skills. Mereka yang memang benar-benar peminat offshore dapat masuk dan mengikuti training itu. Namun kami tidak mau kalau mereka mensponsori kami karena ini sifatnya no sponsor, no fee. Kalau memang niat, ayo. Seperti itu saja. Jadi semboyannya “Inspiring Nationalism through Knowledge Sharing. Kalau nanti ada grup lain yang menjalankan seperti ini, silakan saja. Justru kami malah senang. Pokoknya, kami sama lembaga training tidak bersaing. Dengan komunitas atau grup lain juga tidak ada persaingan. Kalau bisa malah mari kita jalankan bareng-bareng. Kuliah Umum Online Saat ini kami sedang mengupayakan kuliah umum secara online. Jadi, misalnya ada orang Indonesia yang bekerja di Norwegia ingin mengisi kuliah, tetapi karena keterbatasan waktu dan tempat, kami bisa set up. Mungkin kami nanti akan memanfaatkan Skype sehingga mereka dapat saling bertatap muka seperti layaknya video conference. Jika bisa dilakukan untuk beberapa universitas dalam waktu yang bersamaan, itu akan lebih bagus lagi. Sederhananya, apa yang bisa kita lakukan untuk negeri ini, kita lakukan lah. Tidak perlu menunggu-nunggu karena pasti tidak akan jalan. (jamal saripudin/cundoko aprilianto) migasreview/personal-social-responsibility.html
Posted on: Sat, 08 Jun 2013 18:35:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015