Bagi generasi yang sensitif dan memikirkan permasalahan bangsa dan negara. Perasaan serta pola pikir nabi Ibrahim akan terulang dalam gejolak jiwana. Dua kesimpulan akan melilit jiwanya dan menimbulkan suatu keyakinan baru : 1. Ibadah para ulama dan Ustad salah sebab ulama dan ustad tidak diberi petunjuk oleh Illahi hingga membiarkan permasalahan bangsa dan negara melilit negri tercinta ini. 2. Keyakinan yang lebih ekstrim seperti Nabi Ibrahim pada saat itu Illah yang disembah ulama dan ustad pada saat kemunapikan dan kedzaliman menyelimuti jiwa bangsa tidak pantas disembah oleh manusia karena tidak sanggup membimbing penyembahnya untuk bertindak baik dan adil dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Disini setan berperan maka akan timbul sebuah penyimpangan ajaran Islam bagi mereka yang tersesat dalam tapakur serta permenungannya. Hingga para ulama, ustad, tokoh masyarakat dan para pemimpin saat itu menyatakan bahwa : “.......ia menyebarkan ajaran yang sesat dan menyesatkan....” mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya kesesatan pola pikir umat atau pola pikir salah satu dari umat tersebut akibat dari kesalahan para ulama dan pemimpin serta tokoh masyarakat sendiri yang tidak sanggup merefleksikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi berbangsa dan bernegara. Karena itulah dalam buku ini kami mencoba untuk menganalisa sebuah refleksi peribadatan yaitu Sholat dalam kehidupan kita. Semoga menjadi dasar pemikiran untuk mengambil hikmah hingga jiwa sembahyang (Shalat) ini bisa dibuktikan dan direfleksikan menjadi tonggak penyangga moralitas bangsa dan negara. Pun.
Posted on: Fri, 18 Oct 2013 03:53:19 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015