Bisa disebut peluang biidang agro : Indonesia Masih Impor 10 - TopicsExpress



          

Bisa disebut peluang biidang agro : Indonesia Masih Impor 10 Bahan Pokok Ini Jakarta - Indonesia sepertinya belum dapat lepas dari sembako atau bahan pokok impor. Berbagai jenis didatangkan dari luar negeri, dengan alasan kebutuhan industri dan kestabilan harga. Mulai dari beras, jagung, hingga jenis bahan pokok seperti kentang, bawang merah dan bawang putih juga diimpor. Beradasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikfinance, Kamis (7/11/2013) berikut adalah 10 bahan pokok yang masih diimpor: Beras Pada bulan September ada 51 ribu ton beras yang diimpor atau senilai US$ 27 juta atau Rp 306,2 miliar. Sementara bulan sebelumnya, impor beras tercatat 36 ribu ton atau US$ 19,1 juta. Jika diakumulasi selama 9 bulan (Januari-September), impor sudah mencapai 353.485 ton atau US$ 183,3 juta. Beras impor terbesar berasal dari Vietnam, dengan volume pada bulan September 18 ribu ton atau US$ 11,1 juta. Negara selanjutnya adalah India dengan laporan 24 ribu ton atau US$ 9,5 juta. Kemudian Thailand dengan 5297 ton atau US$ 4,1 juta, Pakistan sebesar 1500 ton atau US$ 550 ribu dan negara lainnya sebesar 953 ton atau US$ 1,67 juta. Jagung Dalam bulan September ada 111 ribu ton jagung yang masuk ke dalam negeri atau senilai US$ 33,94 juta atau Rp 385,6 miliar. Bulan sebelumnya, impor jagung bahkan mencapai 182 ribu ton atau US$ 53,7 juta. Selama Januari-September, total impor tercatat sebesar 2 juta ton atau US$ 578,1 juta. Asal dari jagung impor tersebut berbeda-beda. Brazil merupakan negara terbesar dalam memasok jagung. Tercatat di bulan September volume impor mencapai 40.080 ton atau US$ 11,6 juta. Kemudian adalah Argentina dengan 34.039 ton atau US$ 10,7 juta, India 36.470 ton atau US$ 11,2 juta, Thailand 82 ton atau US$ 171 ribu dan negara lainnya sebesar 229 ton atau US$ 163 ribu. Bawang Merah Impor bawang merah pada September sebesar 3.373 ton atau US$ 1,6 juta. Pada sembilan bulan pertama 2013 (Januari-September), impor bawang merah tercatat sebesar 74 ribu ton atau US$ 33,6 juta. Dalam rinciannya, bawang merah impor berasal dari India dengan total volume 27.882 ton atau US$ 11,2 juta, Thailand 18.652 ton atau US$ 9,19 juta, dan Vietnam 17.465 atau US$ 8,36 juta. Kemudian juga ada Filipina dengan volume 5.573 ton atau US$ 2,65 juta dan Cina 4.524 ton atau US$ 2,1 juta serta negara lainnya 228 ton atau US$ 109 ribu. Bawang Putih Bawang putih diimpor sebesar 37.571 ton atau US$ 32,1 juta pada September 2013. Sementara bawang putih secara akumulasi tercatat ada 370 ribu ton atau US$ 304,6 juta. Impor bawang putih dari Cina dengan total volume 370 ribu ton atau US$ 304,3 juta, India dengan 198 ton atau US$ 148 ribu dan Vietnam 58 ton atau US$ 52 ribu. Teh BPS mencatat impor teh pada bulan September sebesar 1.972 ton atau US$ 2,69 juta. Sedangkan dari Januari-September 2013 sebesar 16.557 ton atau US$ 23,4 juta. Pada rinciannya, impor teh berasal dari negara-negara seperti Vietnam dengan total volume 10.173 ton atau US$ 10,68 juta. Kemudian Kenya dengan 1.127 ton atau US$ 3,3 juta, India 1.020 ton atau US$ 2,35 juta, Iran 3.265 ton atau US$ 2,07 juta, Srilanka 118 ton atau US$ 1,28 juta dan negara lainnya 851 ton atau US$ 3,62 juta. Kopi Kopi impor pada bulan September adalah sebesar 310 ton atau US$ 1,02 juta. Secara akumulatif (Januari-September) adalah 14.343 ton atau US$ 34,7 juta. Vietnam merupakan pemasok kopi terbesar di antara negara lainnya. Tercatat impor dari Vietnam mencapai 9.270 ton atau US$ 18,98 juta. Selain itu Brazil sebesar 2.058 ton atau US$ 6,6 juta, Amerika Serikat sebesar 291 ton atau US$ 1,32 juta, Italia 67 ton atau US$ 1,25 juta dan negara lainnya 994 ton atau US$ 2,46 juta. Susu Impor susu pada bulan September 2013 adalah sebesar 17 ribu ton atau US$ 72,1 juta. Akumulasi dalam sembilan bulah tercatat 156 ribu atau US$ 602,6 juta. Berdasarkan negara asal, Selandia Baru tercatat sebanyak 2.943 ton atau US$ 15,7 juta dan Amerika Serikat 6.171 ton atau US$ 23,8 juta. Selain itu adalah Australia 2.025 ton atau US$ 9,2 juta, Belgia sebesar 1500 ton atau US$ 5,9 juta, Jerman 316 atau US$ 1,35 juta dan negara lainnya dengan total 3.896 ton atau US$ 16,1 juta. Garam Impor garam di bulan September tercatat 219,8 ribu ton atau US$ 9,95 juta. Sementara akumulasi Januari-September adalah 1,5 juta ton atau US$ 69,5 juta. Impor berasal dari Australia 172 ribu ton atau US$ 7,9 juta, India 47 ribu ton atau US$ 1,97 juta, Selandia Baru 144 ton atau US$ 59 ribu dan negara lainnya sebesar 2,4 ton atau US$ 16 ribu. Jerman dan Denmark khusus pada bulan ini tidak memasok garam ke Indonesia. Cokelat Tercatat pada bulan September, impor cokelat adalah 3.929 ton atau US$ 9,44 juta. Sementara dalam sembilan bulan pertama (Januari-September) tahun 2013 impor cokelat sebesar 23.437 ton atau US$ 57,9 juta atau sekitar Rp 657,8 miliar. Dalam tiga bulan terakhir, impor cokelat terus terlihat ada peningkatan. Juli 2013, impor cokelat tercatat 1950 ton US$ 4,75 juta. Kemudian Agustus impor sebesar 3.178 ton atau US$ 7,74 juta dan Secara mayoritas cokelat impor berasal dari negara-negara di Afrika. Paling besar berasal dari Gana dengan total 8.250 ton atau US$ 20,7 juta. Selanjutnya adalah Pantai Gading sebesar 6.366 ton atau US$ 15,95 juta, Papua Nugini 3.402 ton atau US$ 8,28 juta, Kamerun 2413 ton atau US$ 5,8 juta, Ekuador 1.001 ton atau US$ 2,25 juta dan negara lainnya 2.002 ton atau US$ 4,83 juta. Kentang Kentang adalah salah satu bahan pokok yang diimpor untuk kebutuhan dalam negeri. Dalam laporannya ada 6.443 ton kentang yang diimpor atau US$ 3,8 juta. Secara akumulasi Januari - September, impor tercatat sebesar 33.838 ton atau US$ 22 juta. Negara asal kentang impor adalah Australia 1.585 ton atau US$ 1,05 juta. Kemudian Mesir 1650 ton atau US$ 1,05 juta, Cina 404 ton atau US$ 312 ribu, Amerika Serikat 2.297 ton atau US$ 1,12 juta dan negara lainnya 507 ton atau US$ 274 ribu
Posted on: Thu, 07 Nov 2013 02:30:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015