Faith Episode 21 Choi Young mendekati Eun Soo, hanya sejengkal - TopicsExpress



          

Faith Episode 21 Choi Young mendekati Eun Soo, hanya sejengkal dari wajah Eun Soo, “Kata itu.. Daejang. Ucapkan sekali lagi. Mata Eun Soo melebar dan perlahan-lahan mengulangi kata-kata itu lagi, “Dae.. jang?” Dan Choi Young pun semakin mendekat untuk mencium Eun Soo. “Daejang, kita sudah siap untuk pergi,” panggil Choong Suk, membuat Eun Soo dan Choi Young terkejut. Mereka segera memisahkan diri. Ahh… si Choong Suk ini, killer mood banget deh. Setelah Choi Young pergi, Eun Soo memeriksa suhu di dahinya dan denyut nadinya. Hwasuin dan Eum Ja menyerbu rumah sakit kerajaan dan membunuhi semua orang yang ada di dalam rumah sakit. Deok Gi berhasil bersembunyi walau dengan ketakutan. Eun Soo sedang menceritakan tentang legenda Chun Hyang kepada para woodalchi, saat Deok Gi muncul dan dengan paniknya menarik Eun Soo ke rumah sakit kerajaan. Dol Bae menyuruh Deok Man untuk menemani Eun Soo yang panik sementara ia dan para woodalchi lainnya menyelidiki seluruh penjuru rumah sakit. Badan Eun Soo terasa lemas melihat mayat di sana-sini. Dan puncaknya saat Dol Bae keluar dari ruang Jang Bin, melarangnya untuk tidak masuk ke dalam ruangan Jang bin sambil menyerahkan sebuah poci pada Eun Soo, “Para penyerang itu telah pergi, dan Tabib Jang Bin menyembunyikan benda ini di tangannya.” “Apa yang kau katakan? Tabib Jang Bin kenapa?” tanya Eun Soo. “Ia meninggal,” jawab Dol Bae. Eun Soo dan Deok Gi tak percaya dan ingin melihatnya, tapi Dol Bae melarang mereka dan memerintahkan temannya untuk segera membawa Eun Soo kembali ke markas mereka, jaga-jaga kalau Hwasuin dan Eum Ja kembali. Jika mereka kembali, para woodalchi tak akan sanggup menahan mereka. Eun Soo teringat kembali percakapan terakhirnya dengan Jang Bin yang mengatakan kalau racun yang Eun Soo derita adalah dari serangga yang ada di Jepang. Eun Soo bertambah sedih mengingat penawar itu adalah barang yang dilindungi Jang Bin sebelum ia meninggal. Sementara itu Hwasuin dan Eum Ja mencari Eun Soo di markas Suribang. Hampir saja salah satu anggota Suribang mati karena naegong Hwasuin. Untungnya anggota suribang yang lain, si pemanah, menembakkan anak-anak panah, sehingga Hwasuin melepaskan anggota suribang itu dan pergi, setelah yakin kalau tak menemukan Eun Soo di sana. Choi Young tiba di rumah Ki Chul dan menyuruh anak buahnya untuk mencari Deok Heung. Mereka tak menemukannya tapi mereka melihat ada kereta yang pergi. Choi Young menyuruh mereka mengejar kereta itu, menduga kalau itu pasti kereta Deok Heung yang akan pergi ke wisma Yuan. Ki Chul seolah tak peduli akan penggeledahan rumahnya. Ia malah bertanya tentang kedatangan Eun Soo di dunia mereka. Ia telah menyelidiki, dari Jo Il Shin, woodalchi bahkan raja, berkata kalau mereka melihat kalau Choi Young keluar dari gerbang itu bersama Eun Soo. Karena itulah ia percaya, “Apakah kau, Choi Young, yang mengarangnya? Tidak. Pasti wanita penyihir itu yang melakukannya.” Para woodalchi mengikuti kereta Deok Heung. Dae Man dengan mudah menyingkirkan kusirnya dan mereka menangkap si serigala itu. Di balairung istana, para menteri sedang berdebat tentang peperangan yang mungkin akan terjadi untuk menyelamatkan ego sang Raja. Choi Young, yang hendak menemui Gong Min, sempat mendengar perdebatan itu. Dan betapa kagetnya saat ia melihat Gong Min berada di luar balairung, tak masuk kedalam. Choi Young melaporkan kalau ia sudah menangkap Deok Heung dan bertanya, kapan Gong Min akan menginterogasi Deok Heung. Gong Min mengatakan hari ini ia harus menghadapi para pejabat yang ada di dalam, maka ia akan melakukannya besok pagi. Choi Young mematuhi perintah Gong Min dan akan mempersiapkan semuanya. Mereka pun berbalik pergi. Namun langkah Choi Young dan para woodalchi berhenti saat Gong Min berkata kalau Jang Bin diserang oleh orang-orang yang mencari Eun Soo. Dan mereka, terutama Choi Young, sangat terkejut mendengar kalau Jang Bin telah tiada. Choi Young segera bergegas kembali ke markas woodalchi dan melihat Eun Soo sibuk mengiris sebuah akar di kamarnya. Namun kentara sekali kalau Eun Soo tak memperhatikan apa yang sedang ia kerjakan. Di depan Choi Young, Eun Soo mulai menangis saat menceritakan kalau Jang Bin adalah teman sekaligus gurunya. Eun Soo menunjukkan poci yang ada di tangan Jang Bin waktu itu dan mengatakan kalau Dan Jang Bin mati dengan melindungi penawar racun yang sedang ia selidiki. Choi Young tak berkata apapun. Ia hanya mendengarkan Eun Soo yang menyalahkan dirinya karena dirinyalah, Jang Bin mati, sambil membuka baju woodalchinya satu per satu, sehingga Eun Soo hanya memakai baju sehari-harinya. Eun Soo seperti tak sadar kalau Choi Young melepaskan bajunya dan berkata kalau saja ia tak ada di dunia ini, maka Jang Bin tak mungkin akan mati, “Aku telah membunuhnya.” Choi Young menarik tangan Eun Soo dan membaringkannya ke tempat tidur. Saat itulah Eun Soo terlihat sadar atas apa yang dilakukan Choi Young dan ia berniat bangkit kembali. Tapi Choi Young memaksanya untuk tidur dan ia pun bercerita, “Di usia 16 tahun, aku membunuh orang untuk pertama kalinya. Ia adalah penjahat dari Jepang dan semua orang memujiku yang sangat ahli, bisa membunuh dengan sekali sabetan. Jadi mulanya aku sangat senang dan bangga pada diriku sendiri. Tapi, saat malam tiba, aku tak dapat tidur, karena aku merasa sangat kedinginan, padahal saat itu bukan musim dingin. 21 Juni. Itu adalah tanggal kejadian itu.” Choi Young ingat hari kejadian itu, juga wajah orang yang ia bunuh. Eun Soo bertanya apakah ia ingat akan orang kedua yang ia bunuh? Choi Young menjawab ia tak mengingatnya, “Setelah yang kedua, aku hanya ingat seperti ini, ‘satu lagi’ dan ‘satu lagi’ dan ‘lagi’. Jadi aku tahu rasanya ‘Aku telah membunuhnya’… kata-kata itu,” kata Choi Young dengan menatap Eun Soo, “Itu bukan kata-kata yang bisa kau katakan dengan mudahnya. Apakah kau mengerti?” Eun Soo mengerti maksud Choi Young. Dan seakan kata-kata Choi Young menenangkannya, ia pun berbalik dan tertidur. Keesokan harinya, Eun Soo terbangun dengan mood yang jauh lebih baik dari malam sebelumnya. Ia melihat Choi Young sudah bersiap-siap dan memakai baju. Bertaruh dengan hatinya, ia berkata kalau Choi Young akan memandangnya pada hitungan ketiga. Satu.. dua.. Eun Soo pun menutup mata, pura-pura tidur. Dan pada hitungan ketiga Choi Young memang menoleh, namun tentu saja Eun Soo tak tahu karena matanya terpejam. Jadi saat ia membuka mata, ia kaget karena Choi Young sudah ada di depan mata, berlutut di depan tempat tidurnya dan berkata, “Di sini, kalau kau terlambat, kau tak akan dapat makanan untuk sarapan. Aku akan segera kembali.” Eun Soo tersenyum dan memberi hormat, tanda ia mengerti. Choi Young berdiri dan Eun Soo yang masih tetap berbaring di tempat tidur hanya menatap kepergian Choi Young, bertaruh kembali, “Satu.. dua.. tiga..” Dan Choi Young pun menoleh pada Eun Soo, membuat Eun Soo tersenyum. Aih.. kaya newly wed couple deh.. Choi Young pergi ke penjara dan hendak membawa Deok Heung untuk diinterogasi. Namun sebelumnya ia menyuruh anak buahnya untuk mencari penawar racun yang mungkin dibawa oleh Deok Heung. Tentu saja para woodalchi tak menemukan penawar itu. Atau jangan-jangan memang tak ada penawar racunnya, ya.. Choi Young kesal dan langsung membawa Deok Heung untuk diinterogasi oleh Gong Min. Tapi utusan Yuan datang dan mengatakan menyapa Choi Young dengan namanya. Tentu saja Choi Young heran mendengar Sohn Yoo mengenalnya. Sohn Yoo mengatakan kalau Deok Heung adalah pejabat yang diangkat oleh Yuan, maka jika Deok Heung bersalah, maka bukanlah Goryeo yang mengadili, tapi Yuanlah yang mengadili Deok Heung. Deok Heung tersenyum dan melangkah pergi. Choi Young tentu saja kesal, tapi tak bisa berbuat apa-apa karena memang itulah undang-undang yang berlaku. Tapi ia bertanya pada Sohn Yoo, kenapa Yuan ingin membunuh tabib langit? Bukankah lebih baik kalau Sohn Yoo membawa Eun Soo ke kerajaan Yuan jika ia menganggap Eun Soo berharga, bukannya malah membunuh Eun Soo. “Kalau aku bisa bertemu dengan wanita yang disebut-sebut tabib langit itu, aku akan mengatakan alasanku ini padanya,” jawab Sohn Yoo singkat. Sepertinya lepasnya Deok Heung itu merupakan bagian dari rencana Gong Min yang ingin mendapatkan dukungan dari para pejabat untuk menyerang kediaman Yuan. Karena Deok Heung yang sudah mencelakakan Ratu, malah diselamatkan oleh Sohn Yoo. Choi Young berkata kalau ia akan menyerang kediaman Yuan jika Gong Min menurunkan perintah. Tapi Gong Min akan menurunkan perintah jika para pejabat memberi dukungannya untuk menyerang. Tentu saja hal ini membuat Choi Young kesal dan bertanya apakah Gong Min yakin kalau para pejabat akan mendukungnya jika melihat kalau Yuan menyelamatkan Deok Heung? Gong Min berkata kalau ia tak yakin. Choi Young berpendapat kalau pihak musuh tak memikirkan hal seperti persetujuan para pejabat, tapi Gong Min ingin melakukan secara benar. Gong Min mulai rapat dengan para pejabat dan mengatakan kalau jika tak dihentikan sekarang, maka nanti mereka akan berperang dengan 2 musuh, kerajaan Yuan dan bangsawan pendukung Yuan. Tapi para pejabat masih ragu karena jumlah prajurit milik Ki Chul jauh lebih banyak daripada jumlah prajurit Gong Min. Sementara Choi Young dan Ahn Jae, merencanakan rencana strategi yang akan mereka lakukan untuk menyerang kediaman Yuan. Namun Gong Min datang dan mengatakan para pejabat itu belum bisa memutuskan, membuat Choi Young kesal. Dan Ahn Jae pun mengingatkan Gong Min kalau serangan itu harus dilakukan segera. Jika tidak perbatasan akan berada dalam masalah. Choi Young menemui Gong Min di ruangannya dan mengingatkan Gong Min kalau Deok Heun dibebaskan untuk umpan agar mereka bisa menyerang kediaman Yuan. Namun dengan kondisi sekarang, ia pun bertanya-tanya, “Apakah Paduka akan memancing tanpa memakai tongkat pancing? Apakah Paduka mengerti bagaimana cara memancing?” Tapi Gong Min mengatakan karena ia raja, ia harus memiliki dasar untuk melakukannya. Ia mengingatkan Choi Young saat ada pertama kali serangan terjadi saat ia baru saja tiba di Goryeo, Choi Young meminta agar ia berdiri di belakang Choi Young dan tidak melarikan diri. Dan ia bertanya, “Sampai berapa lama aku harus bersembunyi di belakangmu?” Pernyataan Gong Min sangatlah masuk akal. Ia mencoba mandiri dengan memutuskan sendiri dan tak bergantung pada Choi Young, tapi pada dirinya sendiri sebagai Raja. Sedangkan Choi Young murni hanya menjalankan perintah. Tak seperti sebelumnya yang Choi Young melindungi Gong Min yang tak melakukan apapun. Gong Min meminta Choi Young untuk bersabar, dan sementara menunggu, ia menyuruh Choi Young untuk menangkap orang yang telah membunuh Jang Bin. Choi Young mematuhi perintah Gong Min, namun tak terduga, pedang yang sedang ia pegang terjatuh, membuat semuanya terkejut, apalagi Choi Young. Eun Soo memeriksa kesehatan No Gook yang sudah membaik. Namun No Gook ingin bertanya tentang masalah langit. No Gook ingat bagaimana dulu Eun Soo berkata kalau Gong Min pasti akan sangat sedih saat ditinggal No Gook pergi dan Eun Soo tahu kalau kandungannya lemah. Ia bertanya apakah ia masih dapat memiliki bayi lagi. Dan terlebih lagi, “Apakah aku akan pergi lebih dahulu dari Yang Mulia Raja? Apakah itu maksud perkataanmu?” Eun Soo tentu saja tak tahu bagaimana menjawabnya. Untungnya Dayang Choi muncul dan memintanya untuk keluar sebentar. Ternyata Dayang Choi memberikan surat dari Sohn Yoo. Eun Soo berkata kalau ia tak bisa membaca tulisan cina. Tapi Dayang Choi berkata kalau utusan Yuan itu memintanya agar Eun Soo membaca surat itu sendiri. Maka Eun Soo membuka surat itu sendiri dan sangat terkejut melihat isi surat dan meminta Dayang Choi untuk memberitahukan dimana Sohn Yoo sekarang. Eun Soo pun menemui Sohn Yoo dan menaruh surat itu di meja. Ternyata surat itu bertuliskan nama Eun Soo dalam huruf Hangul. Eun Soo bertanya apakah Sohn Yoo menuliskan tulisan itu? Sohn Yoo mengiyakan, tapi saat Eun Soo bertanya apakah Sohn Yoo tahu artinya, Sohn Yoo bertanya balik, “Kau tahu arti tulisan ini?” Pemuda melambai mencegat dan menyerang Hwasuin dan Eum Ja. Namun mereka berhasil menahannya dan meminta pemuda melambai untuk menunjukkan keberadaan Eun Soo. Pemuda melambai itu pun langsung menyerah dan menunjukkan tempatnya. Hwasuin dan Eum Ja langsung menyadari kejanggalan ini. Namun walau curiga, mereka tetap mengikuti pemuda melambai itu. Ternyata benar. Mereka dijebak dengan dikunci di rumah yang sudah dipenuhi minyak, sehingga Hwasuin tak mungkin menghancurkan rumah itu dengan membakarnya. Ternyata jebakan itu dipersiapkan oleh Choi Young. Saat Eum Ja mendobrak pintu yang terkunci itu, para woodalchi sudah menunggunya dengan panah di tangan mereka. Hwasuin melemparkan bom ke arah para woodalchi, tapi Choi Young muncul dan menangkisnya. Para woodalchi itu kemudian melemparkan minyak ke sekitar Hwasuin dan Choi Young pun tersenyum dan berkata, “Kalau kau melemparkan api, kau sendiri yang akan terpanggang menjadi bola api.” Hwasuin menganggap apa yang dilakukan Choi Young sangatlah pengecut, “Kenapa kau melakukan hal yang bukan dirimu sekali. Kenapa kita tak bertempur satu lawan satu?” Choi Young tersenyum dan menolak tawaran itu. Eum Ja mencoba meniup serulingnya, tapi Choi Young melemparkan pedangnya pada Daeman dan meraih panah dan busur. Ia mengarahkan panah kepada seruling Eum Ja sehingga Eum Ja tak bisa meniupnya. Hwasuin mencoba mengambil kesempatan untuk melemparkan api pada Choi Young. Tapi Choi Young tak kalah cepat. Sebelum api sempat keluar dari tangan Hwasuin, ia memanah Hwasuin tepat di jubahnya, sehingga Hwasuin seakan kelelawar yang sayapnya terpanah ke tembok. Choi Young juga memanah seruling Eum Ja lagi hingga seruling itu terjatuh. Ia meraih pedangnya kembali dan mengarahkan pedang itu ke leher Eum Ja, menahannya. Tak disangka, tangan Choi Young kembali gemetar, dan kali ini Hwasuin melihatnya. Buru-buru Choi Young menutupi gemetarnya tangan dengan menyarungkan pedangnya lagi dan meminta minyak pada Daeman. Ia kemudian menyiramkan minyak ke baju Hwasuin, pencegahan agar Hwasuin tak menggunakan tenaga apinya dan menyuruh anak buahnya untuk membawa mereka berdua ke istana. Saat hanya sendiri, Choi Yong menatap tangan kanannya dengan pandangan khawatir. Sohn Yoo menebak kalau Eun Soo tahu arti tulisan di surat itu. Kalau tidak, tak mungkin Eun Soo langsung pergi menemuinya walau tahu Sohn Yoo ingin membunuhnya. Setelah setuju kalau percakapan ini tak akan pernah didengar orang lain, maka Sohn Yoo menjelaskan. Sebenarnya ia hanyalah menggambar apa yang dituliskan oleh leluhurnya di sebuah jurnal, yang sepertinya tulisan itu juga disalin oleh leluhurnya. Dan di jurnal itu terdapat penjelasan akan sebuah wanita yang menggunakan tanaman dan peralatan langit untuk menyembuhkan pasien. Wanita itu menyelamatkan banyak orang dan salah satunya adalah anak yang setelah ia besar nanti akan membunuh seluruh penduduk desanya. Dalam jurnal yang menjadi wasiat itu, Kakek buyutnya berpesan pada turunannya, jika mereka pernah bertemu dengan wanita yang ia gambarkan, maka ia menyuruh untuk segera membunuh wanita itu, agar dunia menjadi damai. Dan Sohn Yoo menanyakan pendapat Eun Soo. Bagi Eun Soo yang dokter, ia berprinsip bahwa ia harus menyelamatkan siapa saja. Sohn Yoo pun bertanya lagi, apakah Eun Soo berasal dari langit? Eun Soo menjawab tidak. Sohn Yoo meminta Eun Soo untuk membaca huruf itu, dan Eun Soo berbohong dengan membaca tulisan namanya dengan tulisan : ‘Apa yang sedang kau lakukan saat ini?’ Ternyata nenek suribang juga mencari penawar racun Eun Soo, tapi belum menemukannya. Namun nenek itu memiliki obat pereda rasa sakit, yang langsung disambar Choi Young dan ia bergegas pulang. Saat Choi Young kembali ke markas, ia melihat anak buahnya mengantri minuman. Ternyata Eun Soo sedang membagi-bagi teh yang ia racik sendiri untuk para woodalchi yang katanya bisa untuk mengatasi kelelahan. Maka ia menghampiri antrian itu dengan muka masam, membuat para anak buahnya terkejut dan terdiam. Tapi Eun Soo tak gentar dan bertanya apakah Choi Young ingin minum segelas teh? Choi Young mengambil cawan dari tangan salah satu anak buahnya dan mengangsurkan gelas itu, meminta teh yang ditawarkan. Eun Soo menuangkan teh itu dan Choi Young pun meminumnya. Semua woodalchi sepertinya was-was dan ingin tahu reaksi Choi Young. Setelah Choi Young meneguk teh itu hingga habis, Choi Young tersenyum, membuat para woodalchi dan Eun Soo tersenyum lega. Saat Eun Soo sedang membuat ramuan, ia teringat percakapannya dengan Sohn Yoo. Sohn Yoo bertanya apakah Eun Soo sanggup untuk tak menolong siapapun dan membunuh siapapun. Sudah tugasnya untuk menyingkirkan bahaya untuk dunianya. Tapi Eun Soo menjawab kalau ia tak tahu masalah dunia, tapi ia tahu tentang tubuh manusia. Tubuh manusia harus memiliki sedikit yang berbahaya agar bisa lebih kuat dan melawan infeksi di tubuhnya. Jadi memintanya untuk tak hidup seperti biasanya karena takut kalau ia akan membahayakan dunia ini, apakah itu masuk akal? Sohn Yoo berkata kalau ia memahami maksud Eun Soo. Tapi Eun Soo masih marah dan berkata kalau sangat menggelikan jika dunia ini bisa berubah karenanya, “Jadi kau mau aku melakukan apa? Kau bilang aku berasal dari dunia yang berbeda? Aku ada di sini, maka inilah duniaku. Memikirkan kalau aku tak dapat bernafas walau aku tinggal di sini, membuatku sangat marah! Kau ingin membunuhku? Coba saja bunuh aku!” Choi Young masuk kamar dan sudah bersiap untuk tidur di kursi. Tapi Eun Soo menahan kursi itu dan memintanya untuk tidur di tempat tidur, “Ini perintah dokter.” Mulanya Choi Young tetap mengabaikan Eun Soo, tapi Eun Soo memohon padanya, sehingga Choi Young pun duduk di tempat tidur dan ganti Eun Soo yang menjajarkan dua kursi dan menjadikan kursi itu sebagai tempat tidurnya. Choi Young bertanya tentang perkembangan penawar racun yang sedang diteliti Eun Soo. Sambil menguraikan rambutnya, Eun Soo berkata kalau penelitiannya akan jauh lebih cepat jika ia memiliki mikroskop dan laboratorium tersendiri. Ia tak menyadari kalau Choi Young terkesima saat ia menguraikan rambutnya karena Choi Young buru-buru mengalihkan tatapannya dan mengambil sisir untuk Eun Soo. Hanya saja saat ia memegang sisir itu, sisir itu terlepas dari tangannya. Terkejut, Choi Young memungut sisir itu kembali, namun sisir itu kembali terjatuh. Dan Eun Soo kali ini melihatnya. Ia menatap tangan Choi Young khawatir dan menebak dari ekspresi Choi Young, kalau gejala ini bukan pertama kalinya dirasakan oleh Choi Young. Ia memeriksa tangan Choi Young, tapi tangan itu sudah kembali normal lagi. Choi Young berkilah kalau tangannya seperti itu karena ia kurang tidur. Seakan mengatakan kalau pembicaraan tentang tangannya itu sudah usai, ia pun membaringkan tubuh. Namun ia menarik tangan Eun Soo hingga Eun Soo terduduk di sampingnya, seakan memintanya untuk tidur di tempat tidur bersamanya. Dengan tersenyum, Eun Soo mematuhi permintaan Choi Young dan tertidur di sampingnya dengan menggenggam tangannya. Ada pemberitahuan dari kediaman Yuan yang akan menginterogasi Deok Heung, dan Gong Min diundang untuk menhadiri interogasi tersebut. Choong Suk menganggap undangan itu sangat berbahaya. Sementara Ki chul menduga kalau Gong Min pasti akan datang untuk memenuhi undangan itu. Deok Heung sendiri, jika ia menjadi Gong Min, ia tak akan mau datang. Ki Chul merencanakan penggantian raja tanpa pertumpahan darah, yaitu dengan menjadikan Gong Min sebagai tawanan dan mengangkat Deok Heung sebagai raja. Ternyata dugaan Ki Chul benar. Gong Min akan memenuhi undangan itu walau Choi Young juga memperingatkannya kalau Gong Min sendiri yang akan menjadi umpan. Gong Min berkata kalau ia tak begitu mengerti tentang memancing, “Tapi jika tindakanku ini dapat menggerakan para pejabat, berarti tindakanku ini membuahkan hasil, bukan?” Maka Choi Young pun menjabarkan rencananya, yaitu mengawal Raja masuk ke tempat pemeriksaan dan keluar dengan selamat. Dan lebih baik pihak lawan tak mengetahui kalau pasukan istana yang dipimpin oleh Ahn Jae telah siaga untuk berperang. Pasukan istana akan bergerak setelah perintah diturunkan. Choi Young bersiap dan berkata pada Eun Soo yang mengatakan kalau para woodalchi akan turun untuk mengawal raja, sehingga penjagaan pada Eun Soo akan berkurang. Sambil memakaikan baju perang pada Choi Young, Eun Soo berkata kalau ia akan menemui Ratu dan duduk dengan tenang, sehingga Choi Young tak perlu khawatir. Ia malah menyuruh Choi Young untuk mengangkat tangannya yang kemarin tak bisa digerakkan, dan melihat Choi Young mampu melakukannya, Eun Soo tampak puas, “Kalau kau merasa ada yang tak beres pada tanganmu, beritahu pada tabib jaga, ya.” Choi Young tersenyum mendengar perintah Eun Soo, “Anak baru ini ternyata sombong juga.” Namun gurauannya berhenti saat ia merasakan wajah Eun Soo yang menempel di punggungnya. Seperti menitipkan doa, Eun Soo memejamkan mata. Setelah beberapa saat, Eun Soo menepuk punggung Choi Young sambil tersenyum dan mengatakan kalau Choi Young sekarang sudah siap. Maka dikawal oleh para woodalchi, Gong Min pergi memenuhi undangan itu. Tak terduga, pria berbaju dan bercaping hitam mengendap-endap di markas Woodalchi. Dan berhasil masuk ke ruangan Choi Young membuat Eun Soo sangat terkejut. Komentar : Di episode ini, ada kemungkinan jika Hwata yang ada di legenda sebenarnya adalah Eun Soo. Dan itu terus terang membuat saya menjadi bingung. Ini seperti menentukan lebih dulu mana : ayam atau telor? Ada legenda Hwata yang diingat oleh Jo Il Shin saat melihat ada sinar keluar dari langit. Dan saat No Gook terluka, ia menyarankan mengambil salah seorang penghuni langit yang merupakan murid Hwata untuk menyembuhkan No Gook. Dan masuklah Eun Soo ke Goryeo. Namun dari perkataan Sohn Yoo, terbersit kalau Eun Soo kembali ke masa yang lebih lalu, dan menyembuhkan orang-orang. Dan ini sinkron dengan cerita Eun Soo dimasa datang yang meninggalkan surat di tabung plastik. Jadi bagaimana bisa ada legenda yang muncul sebelum Eun Soo masuk ke dunia Goryeo? Ayam atau telor yang duluan keluar? Hwata atau Eun Soo yang muncul dulu? Setelah saya pikir-pikir, mungkin sebenarnya ayam itu tak mengeluarkan telor, dan telor itu bukanlah telor ayam. Jadi ayam dan telor adalah dua hal yang berbeda. Mungkin Hwata adalah orang lain yang terjerumus masuk ke dunia masa lalu (dr. Jin, mungkin?) dan barang-barang yang didapat Ki Chul yang menurutnya adalah milik Hwata sebenarnya bukanlah milik Hwata, tapi milik pengelana lain, yaitu Eun Soo yang nanti kembali ke masa lalu.
Posted on: Wed, 19 Jun 2013 05:25:13 +0000

Trending Topics



"> FREE CHARLES SPURGEON MP3: The Agreement of Salvation By Grace
MTS & MIST TOP MODEL 2014 CONTESTANTS PHOTO SHOOT LOCATION: SAN
I think Ive just about got everything done. Numerous carloads of
valorebooks/ Valorebooks - 41
Various political forces combined in 2008, and again in 2012, to
XXXXX And why Im PROUD to be liberal!!!! 23 hrs · Like Robbie R
Fiio E3 Headphone Amp @@ Black Friday Rating: 3.7 out of 5

Recently Viewed Topics




© 2015