HUMAS SETDA CILACAP Rubrik : Berita Terkini SEKJEN KEMENTERIAN - TopicsExpress



          

HUMAS SETDA CILACAP Rubrik : Berita Terkini SEKJEN KEMENTERIAN PERIKANAN DAN KELUATAN : LUAS SEGARA ANAKAN KINI TINGGAL 400 HEKTAR 2013-08-21 15:37:26 - by : hari HUMAS CILACAP. Sekretaris Jendral Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, Prof. Syarif Wijaya mengatakan, kawasan Segara Anakan Cilacap yang 15 tahun lalu seluas 6.500 hektar, kini luasannya hanya tinggal 400 hektar. Hal tersebut dikemukakan, Sekjen Perikanan dan Keluatan RI, ketika membuka Festival Nusakambangan dan Segara Anakan, Rabu (21/08) di lapangan Pertamina Lomanis Cilacap. Lebih lanjut Prof. Syarif Wijaya mengemukakan, menyempitnya laguna Segara Anakan diakibatkan oleh tingginya tingkat sedimentasi di laguna tersebut. Dari tahun ke tahun proses sedimentasi terus terjadi. Dan sekarang laguna Segara Anakan luasnya hanya 400 hektar. Selebihnya merupakan tanah timbul, yang karena proses sedimentasi yang terus menerus, tanah timbul tersebut menjadi keras. Segara Anakan dan kawasan hutan Mangrove, lanjut Prof. Syarif, merupakan tempat pemijahan berbagai jenis biota laut seperti kepiting dan berbagai jenis ikan. Karena proses sedimentasi, lahan dan luasnya hutan mangrovepun kian lama kian menyempit. Bahkan kini Kawasan Segara Anakan kian dekat dengan pulau Nusakambangan. Padahal Segara Anakan dan hutan mangrovenya, merupakan kawasan strategis nasional yang boleh dikatakan sebagai Environment Heritage yang harus dilestarikan untuk anak cucu kita di kemudian hari, ujar Syarif. Untuk itu, Sekjen Kementerian Perikanan dan Kelautan mengajak kepada semua komponen, baik pemerintah pusat, pemkab, BUMN maupun masyarakat untuk mengembangkan kawasan Segara Anakan dan Nusakambangan sebagai culture heritage. Sehingga dalam kurun sepuluh tahun mendatang sudah ada recovery terhadap kawasan Segara Anakan dengan konsep-konsep yang baru. Tidak itu saja, lanjut Syarif, dewasa ini juga perlu dikembangkan adanya blue economi, yang memadukan pemberdayaan lingkungan dengan pengembangan ekonomi masyarakat. Sebagai contoh, dalam kawasan hutan mangrove bisa juga dikembangkan pembuatan dodol mangrove. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan festival Nusakambangan dan Segara Anakan merupakan media untuk memperkenalkan berbagai potensi dan SDA yang ada di pulau Nusakambangan. Sekaligus kegiatan ini dapat menggugah kesadaran kita semua, bahkan masyarakat dunia untuk semakin meningkatkan kepeduliannya terhadap kondisi Segara Anakan, yang kini kondisinya sangat memprihatinkan. Lebih lanjut Bupati menyampaikan, pulau Nusakambangan adalah bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap dan merupakan satu-satunya hutan hujan tropis yang tersisa di pulau Jawa, yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, baik flora maupun fauna. Begitu banyak potensi, pesona dan keindahan pulau Nusakambangan yang dapat dikembangan, sehingga dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011, tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025, Pulau Nusakambangan ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dengan Citra, Visit Indonesias Alcatraz. (hromly)
Posted on: Thu, 22 Aug 2013 02:48:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015