Hamas dalam isu Mesir | Oleh: Fahmi Huwaedi Senin, 12 Agustus - TopicsExpress



          

Hamas dalam isu Mesir | Oleh: Fahmi Huwaedi Senin, 12 Agustus 2013 Hamas, Duri Dalam Daging di Mesir? Oleh: Fahmi Huwaedi Tidak layak, secara etika dan emosional kebangsaan, jika isu Hamas di Mesir menjadi isu nasional, baik di tingkat pejabat atau rakyat biasa. (1) Penulis paham bahwa situasi dan kondisi Mesir sekarang ini tidak layak, bahkan tidak “greget” untuk membuka isu di atas. Karena Mesir kini terjerumus dalam kasus-kasus dan isu panas dalam negeri.Terlebih-lebih paska-peristiwa 30 Juni, seolah-olah isu di atas lebih tidak greget lagi dibandingkan dengan sebelum-belumnya. Karena hal-hal yang memang sudah dimaklumi bersama. Akan tetapi ada kejadian tiba-tiba yang terjadi di pekan lalu, yang menuntut kita untuk membukanya kembali dalam ingatan kita. Khususnya di bulan-bulan terakhir, ada isyarat dan sejumlah tudingan akan peran Hamas dalam serangkaian peristwa di Mesir paska-revolusi. Kejadian tiba-tiba yang penulis maksudkan adalah sebuah konfrensi pers yang digelar oleh Hamas di Gaza pada tanggal 30 Juni lalu. Dalam konfrensi pers itu dipaparkan sejumlah dokumen rahasia dan penting. Dokumen itu berbicara tentang upaya memperkeruh hubungan antara Hamas dengan beberapa pemerintah Arab. Beberapa bukti kuat dipaparkan tentang keterlibatan pihak intelijen dan pihak Otoritas Palestina (OP) di Ramallah dalam dokumen tersebut. Perlu diinformasikan pihak OP sangat represif paska-revolusi 25 Januari.Yang aneh, media Mesir sama sekali tidak menyinggung atau meliput dan menyiarkan berita tentang dokumen rahasia tersebut. Dokumen itu sendiri bercerita, seperti yang ada dalam rekaman tertanggal 2 Juli 2013 yang ditujukan kepada kepala intelijen di Jalur Gaza, Letkol Jamal Hassunah dari Kolonel Syaban el-Gherbawi, kepala intelijen propinsi Gaza. Dokumen itu menyebutkan bahwa pemerintah Jalur Gaza menangkap salah satu anggota intelijen, bernama Muhamad Fadl Abu Rayyah, yang berkunjung ke keluarganya pada pertengahan bulan Juli lalu. Aparat menggeledah “laptop” milik Abu Rayyah. Orang ini ternyata sudah menghapus file-file laporan keamanan dalam laptop nya. Seorang perwira memprediksi bahwa laporan-laporan tersebut jatuh ke tangan Hamas. Dan itu memang yang terjadi. Dari dokumen-dokumen tersebut, kita bisa memahami bahwa pihak intelijen OP memiliki bidang keamanan tinggi untuk memantau isu Mesir. Bidang ini yang mendapatkan laporan-laporan tentang kondisi internal Mesir, khususnya di wilayah Semenanjung Sinai. Laporan-laporan itu juga memfokuskan aktivitas kelompok Ikhwan dan Salafi. Pihak OP juga mengarahkan para pejabatnya yang ada di kedutaan Palestina di Kairo untuk ikut mengkampanyekan berita yang mengaitkan Hamas dalam keterlibatannya di urusan internal Mesir. Terkait dengan ini, sebuah dokumen yang dikirim tanggal 17 Juli oleh pihak keamanan di Ramallah, juga dipaparkan. Dokumen itu dikirim kepada Basher Abu Hatab, kepala atase keamanan kedutaan Palestina di Kairo. Isinya sebagai berikut: “Kami mengusulkan kepada bidang media (di kedutaan) untuk memfokuskan dalam periode ini pada rekayasa dan menampilkan berita yang menggambarkan bahwa Hamas lah yang berada dibalik orang-orang yang bersenjata yang membunuh para tentara Mesir di wilayah Sinai. Dengan alasan, mereka yang mendukung rezim Morsi dan pihak yang paling dirugikan dengan revolusi 30 Juni 2013.” Diusulkan juga untuk melakukan persiapan berita media yang isinya adalah seperti ini, “Hamas mempersiapkan untuk membuka fron dengan Israel di Sinai dengan menyeret militer Mesir ikut terlibat kontak senjata dengan Israel.”Berita ini dipakai untuk bisa menekan Hamas. Ditunggu masukan-masukan dari saudara soal efektivitas persiapan berita seperti ini.Tertanda, Ahmad Mansur Da’mas. Dokumen-dokumen lainnya hampir sama jenisnya. Karena keterbatasan ruangan, dokumen-dokumen tersebut tidak semuanya bisa di share dalam tulisan ini. Tapi semuanya membuka kedok secara jelas akan peran aparat keamanan OP dalam mengolah berita dan membocorkannya kepada berbagai media massa. Dengan satu target, untuk memberikan kesan kepada publik Mesir bahwa Hamas berada dibalik penculikan dan pembunuhan tentara Mesir di wilayah Sinai. Hamas juga berada dibalik sejumlah peristiwa pembunuhan dan pengrusakan yang terjadi di Mesir. Semua itu mereka lakukan bekerjasama dengan Ikhwan dan Presiden Dr. Morsi, yang menurut berita rekayasaan itu, beliau siap berkompromi dalam masalah Sinai demi kepentingan Hamas. Penulis tidak ingin mengajak pembaca untuk menerima begitu saja akan keaslian dokumen tersebut. Namun penulis juga ingin mengajak kepada pihak-pihak yang berkepentingan di Mesir untuk tabayun (cek dan ricek) atas munculnya dokumen terlebih dulu. Kemudian menyelediki hal-hal yang terkait dengan informasi-informasi penting dalam dokumen. Kedua, jika informasi dalam dokumen itu benar adanya, maka bisa kita katakan bahwa opini umum dan lembaga-lembaga negara di Mesir menjadi target operasi penyesatan dan penipuan besar. Dan barangkali penipuan paling besar dalam sejarahMesir. (2) Tanpa membatasi soal kisah dan cerita yang menyudutkan Hamas dalam pergulatan dalam negeri Mesir. Namun cerita yang paling penting dan sensitif adalah cerita tentang penggrebekan penjara Wadi Natrun. Penggrebekan yang dilakukan melalui kerjasama dengan kelompok Hizbullah (Lebanon) dan Jamaah Ikhwan. Cerita ini yang kembali diputar dalam persidangan di pengadilan tinggi Ismailiyah. Dalam peristiwa ini, pihak kejaksaan memerintahkan untuk melakukan penyidikan dan merilis nama-nama tersangka dalam kasus itu. Ada lebih dari 20 nama, termasuk Dr. Muhammad Morsi. Berdasarkan tuduhan kepada presiden Morsi melakukan aksi spionase dengan pihak Hamas, maka Morsi ditahan selama 15 hari untuk kepentingan penyidikan. Semestinya kasus ini masih dalam penyidikan, namun secara resmi sudah diumumkan dan Hamas menjadi bagian tak terpisahkan. Peran yang dimainkan oleh Hamas itu menjadi delik tuduhan kepada mantan Presiden Morsi. Namun banyak orang yang pura-pura saat mereka berbicara soal penjara Wadi Natrun dan melupakan sebuah laporan tim pencari fakta yang pernah dibentuk pada tahun 2011 lalu pada masa pemerintahan PM Dr. Esam Sharaf. Tim ini sendiri dikepalai oleh Profesor Adel Qourah, mantan kepala pengadilan kasasi, beranggotakan empat pakar hukum dan kajian sosial. Tidak itu saja, dalam menjalankan tugasnya ini, tim dibantu oleh tim pakar dan penyidik handal. Tim berhasil mempersiapkan laporan setebal 400 halaman seputar peristiwa kekerasan yang terjadi saat meletus revolusi 25 Januari 2011. Salah satunya adalah peristiwa di penjara Wadi Natrun. Laporan ini sudah disampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang pada tanggal 19 April 2011. Laporan itu sangat penting sekali dan intisarinya yang dibuat oleh tim hukum, pernah dimuat di harian al-Masri al-Youm pada tanggal 19 April 2011. Namun laporan itu kini terpendam dalam kubur dan tak ada satupun yang mau menyebutnya lagi. Penulis bisa memastikan bahwa pemendaman itu dilakukan secara sengaja sebab jika diputar kembali, akan bisa membantu pengulangan penulisan sejarah baru yang menyertai revolusi. Karena dalam laporan itu menyebut secara gamblang bahwa pihak polisi sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pembunuhan dan penembakan terhadap para pendemo saat terjadi revolusi. Bahkan lebih lugas lagi, laporan itu tidak menyebutkan sama sekali akan peran Hamas dalam kasus penjara Wadi Natrun. Laporan tersebut juga mempertanyakan soal cerita penyerangan ke penjara dan meragukannya. Cerita itu berdasarkan pengakuan penjaga penjara yang menyebutkan bahwa kekacauan terjadi kemudian dibarengi dengan serangan dari orang-orang bersenjata yang melepaskan tembakan dari senapan mesin dan jenis senjata lainnya. Sementara itu para penjaga penjara membalasnya dengan tembakan hingga habis amunisinya. Tim mengomentari cerita dengan mengatakan;”Dari temuan tembok penjara membuktikan bahwa tidak ditemukan bekas tembakan di tembok dan menara. Hal ini menunjukkan ketidakbenaran apa yang disampaikan pihak kepolisian.” Kalau begitu, dimana laporan, yang disiapkan oleh para pakar dan tim ahli, itu disembunyikan? Sementara kasus Wadi Natrun lebih mengutamakan kesaksian aparat keamanan dibandingkan dengan saksi-saksi lainnya? Lalu, kenapa Hamas ikut menyerang selanjutnya? Apakah hal itu ada hubungannya dengan skenario yang dipersiapkan untuk memakzulkan Presiden Muhammad Morsi? Bukan kapasitas kita untuk bisa menjawab semua pertanyaan di atas atau pertanyaan lainnya dalam situasi sekarang ini. Namun akan tetap menjadi kabut yang akan terus menyelimuti langit Mesir. (3) Kenapa mentargetkan Hamas dan menuduhnya dibalik serangkaian pembunuhan selama ini? Jika kita ingin menjawab pertanyaan di atas, kita akan mendapatkan sebuah fakta bahwa Hamas termasuk eksistensi yang memiliki tiga pertimbangan. Mereka adalah gerakan Palestina, gerakan perlawanan dan memiliki hubungan historis dengan Ikhwan. Ketiga pertimbangan ini akan menemukan titik temu dengan gerakan jihad Islam Palestina yang berbeda dengan Hamas dalam soal ijtihad politik. Namun kesamaannya lebih besar daripada perbedaannya. Orang-orang yang membenci orang Palestina lari dari Hamas. Orang-orang yang menolak perlawanan bersenjata memusuhi Hamas. Rival Ikhwan menarik permusuhannya kepada Hamas. Namun penulis berani memastikan bahwa legalitas sejati bagi Hamas bersumber pada posisinya sebagai gerakan perlawanan nasional. Benar, mereka belum bisa memerdekakan Palestina dan belum bisa menenangkan situasi dengan Israel karena hitung-hitungan politik sementara. Namun kita harus akui bahwa Hamas masih konsisten dalam parit perlawanan. Mereka menolak untuk menyerah dan bertekad untuk terus menghadapi Israel. Hamas juga tidak terlibat dalam koordinasi keamanan dengan pihak Israel. Penulis tidak ingin menampik adanya kesalahan yang dilakukan Hamas dan penulis memahami adanya sejumlah catatan dari faksi-faksi lain atas cara kerja Hamas dalam mengendalikan pemerintahan di Jalur Gaza. Penulis juga tidak memungkiri adanya kelompok garis keras dalam Hamas yang tidak bisa berbaik sangka kepada orang lain. Akan tetapi hal itu, menurut hemat penulis, adalah urusan internal yang bisa diselesaikan sendiri oleh rakyat Palestina di Gaza. Kampanye hitam terhadap Hamas di Mesir, yang diusung oleh rezim Sadat dan Mubarak, cukup berhasil. Dan itu didukung oleh sejumlah faktor. Memang harus diakui bahwa dua rezim itu berhasil membantu memperkuat “lobi” Israel di kalangan mass media dan cendekiawan Mesir. Kita juga tidak boleh menutup mata akan peran aparat keamanan OP yang selalu menuding Hamas untuk membebaskan polisi Mesir dari kejahatan yang mereka perbuat kepada para pendemo. (4) Penulis ingin mengingatkan semua pihak akan ucapan mantan PM Israel, Yitzhak Rabin, bahwa dirinya bermimpi Gaza ditelan bumi. Dan saat ia bangun pagi, ia sudah tidak mendapatkan Gaza ada dalam peta dunia. Penulis ingatkan bahwa pejabat Israel ini tidak mempersoalkan soal geografi Gaza. Namun ia gemas dengan keteguhan para pejuang didalamnya. Gaza seakan menjadi duri dan momok yang menakutkan bagi Israel. Kampanye hitam terhadap Hamas, sekaligus terhadap perlawanan bersenjata, ternyata bisa mewujudkan impian Rabin dan selalu berpihak untuk kepentingan Israel. Penulis tidak mengerti, kenapa banyak orang yang pura-pura tidak tahu bahwa Jalur Gaza, fron pejuang, itu posisinya sangat menguntungkan bagi keamanan Mesir. Sementara jika Gaza dikendalikan oleh mereka yang selalu melakukan koordinasi keamanan dengan Israel akan mengancam kepentingan dan menjadi ancaman serius bagi keamanan Mesir. Ditambah lagi, hubungan baik dan sukses dengan pemerintah Gaza akan mengurangi ketegangan yang sering terjadi di wilayah Sinai. Badan intelijen nasional Mesir, yang mengurusi masalah Gaza, sangat tahu sekali bahwa kampanye hitam terhadap Hamas banyak dibumbui oleh intrik-intrik dan kedustaan belaka. Pada tulisan-tulisan sebelumnya, penulis mengisyaratkan akan ucapan yang penulis dengar dari salah satu pejabat badan intelijen tersebut bahwa apa yang diberitakan oleh media massa tentang Hamas adalah “ucapan sampah”. Jika ucapan itu benar, maka kampanye hitam yang terus berlangsung di Mesir, menodai rasa kebangsaan, nasionalisme dan racun bagi nilai-nilai kebangsaan tersebut. Penulis tidak berharap pembaca tahu siapa yang diuntungkan dibalik semua ini. *** *diterjemahkan oleh akh Amrozi Rais dari aljazeera.net/opinions/pages/be84dd50-d60d-48a5-9bd3-0850e5a52480
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 12:25:49 +0000

Trending Topics



alking about you may
Pedro Melo Essa é para COPIAR E COLAR!!! "Galera que vai
Hi all, I am on ITV channel 3 tomorrow morning, ( in UK)
Reviews@@ Fusion D-16-E Victorian Clear Style Single Dummy Door
Boa Noite Aquele que habita no esconderijo do Altíssimo, a

Recently Viewed Topics




© 2015