KEBERHASILAN/SUKSES: Pada waktu komunitas orang percaya tidak - TopicsExpress



          

KEBERHASILAN/SUKSES: Pada waktu komunitas orang percaya tidak seheboh dan seramai sekarang, orang percaya terheran heran ada yg mencetuskan dan mengembangkan aliran THEOLOGIA SUKSES. Lalu hampir merata, semua pentolan atau pimpinan komunitas orang percaya, mulai dari pimpinan tertinggi dipusat komunitas orang percaya di semua kota2 besar hingga ke pimpinan komunitas orang percaya di pelosok desa, menentang bahkan mengharamkan aliran ini. Masalahnya THEOLOGIA SUKSES diukur dari sudut harta benda, kemegahan dan fasilitas layanan kelas wahid. Sedangkan dogma atau ajaran utama dalam komunitas orang percaya yg paling mendasar adalah pewartaan kabar baik, persekutuan dan melayani dalam bingkai sembah dan puji kepada ALLAH TRITUNGGAL. Sekarang kita lihat apa dampaknya. Mereka yg menerima dan tergabung dalam aliran THEOLOGIA SUKSES, dalam perkembangannya terkesan luar biasa. Motto dan slogan yg dipublikasikan dan suarakan semata mata menekankan hal sukses dalam semua strata kehidupan. Kemiskinan dianggap kutukan, maka semua orang dikerahkan untuk menjadi kaya raya dalam ukuran materi. Sejumlah kisah dan peristiwa dalam seisi Alkitab dijadikan dasar pemahamannya. Namun kemiskinan tidak berkurang, bahkan orang miskin jadi sapi perah untuk menopang kemegahan dan keangkuhan komunitas orang percaya. Terutama para pimpinan komunitas orang percaya aliran ini. Ada yg mampu membangun gedung sampai puluhan tingkat menjulang kelangit, atau mereka lebih suka mengisi ruang ruang kosong di banyak pusat perbelanjaan, ruang2 pertemuan bahkan lapangan olahraga baik permanen atau periodik. Sakit penyakit dan penderitaan, adalah juga bagian kutuk warisan masa lalu yg harus disucikan, dipulihkan dan ditantang! Lalu diperkenalkan dan ditawarkan hal mujizat dan keajaiban. Tak perduli apa sakit penyakitmu, apa penderitaanmu, percaya saja dan berdoalah, maka mujizat terjadi. Mujizat itu nyata. Mujizat itu masih ada. Ramai ramai, berbondong bondong orang percaya seperti masyarakat desa (miskin pengetahuan, pemahaman dan pengertian) ingin menyaksikan pertunjukan layar tancap, pasar malam, atau pertunjukan sulap. Sensasional, fenomenal dan spektakuler. Namun keadaan komunitas orang percaya menjadi liar tak terkendali. Semua akhirnya berjalan sendiri2 tak perduli apa yg mendasar seisi Alkitab, karena mujizat sepertinya menjadi santapan nikmat dan lezat mengenyangkan sesaat. Struktur dan bangunan ritual spiritual yg alkitabiah tidak penting lagi bahkan dicap buatan manusia. Lalu hal tata ibadah dan bentuk ibadah diselenggarakan dan dilakukan sekehendak hati bergantung kepada pimpinan komunitas orang percaya yg boleh diterjemahkan sesuka hati oleh asisten2 dibawahnya. Maka riuh rendah, hiruk pikuk dan semrawutnya sebuah ritual ibadah itulah bukti Allah yg disembah dan dipuji hadir ditengah tengah peribadahan. Dengarkanlah mereka sepulang ibadah dalam kehidupannya sehari hari, hanya menyuarakan isi hati dan jiwa, dalam akal budi yg kering kerontang, yg hampa dan kosong tanpa mampu memahami apa yg terjadi dan apa yg sedang dialami. Satu satunya yg masih terdengar keluh kesah lewat doa dan renungan, sementara yg sedikit berhikmat mulai menelan ft mentah2 tanpa mengerti apa maksud dan tujuan dari ft yg ditelannya. Inikah hasil atau dampak yg dibanggakan seisi Alkitab sebagai hasil idee THEOLOGIA SUKSES. Yg pasti komunitas orang percaya sudah hancur lebur saat sang nakhoda tidak tahu bagaimana melayari lautan luas, bagai pilot yg mengarungi angkasa raya tanpa mengerti kemana arah tujuan tempat dia akan mendarat. THEOLOGIA SUKSES. Ibarat kanker yg merusak tubuh dan menjalar keseluruh tubuh hingga mematikan dan itu hadir, ada dimana mana dalam komunitas orang percaya. Sukses atau kehancuran? Barangkali Yesus salah memandatkan kunci kerajaanNya kepada Petrus. Masuklah dalam lingkungan kerajaan Allah yg dibangun di atas batu karang yg teguh. Selamat siang.
Posted on: Mon, 19 Aug 2013 04:07:46 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015