Keindahan Terindah, Melihat Nabi Muhammad SAW As Salamu Alaikum, - TopicsExpress



          

Keindahan Terindah, Melihat Nabi Muhammad SAW As Salamu Alaikum, www Bismillahirrohmanirrohimm “Tidak akan kekal lagi sesuatu dari kenabian melainkan al-Mubassyiraat (perkara-perkara menggembirakan), para sahabat pun bertanya: apakah mubassyiraat itu, Jawab baginda: Mimpi yang benar.” (Sahih Al-Bukhari) Al-Imam Ibn Hajar ketika mensyarahkan hadith ini maka menyertakan sama sebuah hadith bagi Abu Ya’la dari Anas bin Malik: “Sesungguhnya risalah dan kenabian itu telah terhenti, tidak ada nabi lagi dan tidak ada rasul lagi selepas-ku, akan tetapi akan kekal al-Mubassyiraat. Sahabat bertanya: Apakah al-Mubassyiraat itu?” Jawab Sang baginda: Mimpi orang muslim satu bagian daripada Seperempat puluh enam bagian bagian ilmu kenabian.” Ibn al-Tiin (اِبْن التِّين) berkata: “Maksud hadith ini ialah bahawasanya wahyu akan terhenti dengan kematian-ku (Nabi saw), dan tidak akan kekal apa yang diketahui daripadanya apa yang akan berlaku, melainkan mimpi.” Al-Syeikh Masyhur Hasan Salman pula berkata tentang hadith ini ketika ditanya dengan suatu persoalan: “Apakah maksud hadith: “Mimpi yang benar itu satu bagian daripada 46 bagian kenabian?”Jawab beliau: “Hadith ini mempunyai dua maksud. Maksud yang aku lihat lebih benar dan yang masyhur, dan yang ditarjihkan oleh al-Hafidz Ibn Hajar di dalam al-fath ialah, tentang tempoh kenabian (Nabi saw) Yiaitu selama 23 tahun, tempoh penurunan wahyu kepada Nabi saw melalui mimpi yang benar selama 6 bulan. Maka hadith itu menceritakan nisbah mimpi yang benar itu dari bagian kenabian menyamai 1 dari 46 (bagian). Inilah suatu pendapat yang lebih benar, lebih zahir dan lebih selamat. Lantas Bagaimanakah jikalau kau jumpai seseorang Yang tidak biasa tertidur walau saah? Mimpi kah ia? Sedangkan sepanjang malam, tidur pun tidak pernah! Kalaupun mengantuk, siangnya dipaksanya tuk tidur! Namun terkadang hanya rebahan sementara kedua Pelupuk matanya enggan terpicing kan! Sehingga apa yang mana seharusnya dilihatnya di alam mimpinya Pun Mampu dilihatnya disaat saat iatengah Terjaga! Diantaranya punyai kemampuan tuk berinteraksi dengan Mahluq Alam Atas, dan sangPerawan Langit itupun bisa Mengarungi Alam Angkasa Raya Alam disemesta Luas Dalam keadaan tersadar dan terjaga, bukannyabermimpi Saling berkunjung & dikunjungi para Arwahul Muqoddas Bukan Sulap dan bukan Sihir! Segalanya Hadir Dhohir! Menjelma Di hadapannya dan sanggup berkomunikasi Ada pula seseorang Terbang ke Langit Luas, miroj Tanpa perlengkapan Astronot dengan Atributnya Dan pesawat Angkasa Luar, sungguh mencengangkan Bukan sekedar Levitations, Yang lebih mengherankan Bagaimana mungkin Atmosfir Langit diatas sana itu Membuatnya mampu bertahan di segala cuacanya dan Meskipun tak tahu menahu tentang black holes bahkan Sama sekali tak paham fisika ataupun metafisika dan Phatafisika Beyond of all ... Yeah! Terbang lah Terbang Namun, dari kondisi material menjadi immaterial lantas Kembali material lagi, ini yang tak bisa dijelaskan disini dirinya berada diatas awan dan pintu pintu Langitpun Terbuka untuknya dan disana dipertemukan dengan Para insan manusia berwajah bulan, hanya Cahaya! Diantara mereka yang ditemuinya diatas Langit sana Ada yang sudah lama Meninggal, ada yang masih Hidup! Diantaranya Bahkan ada yang sudah pernah dikenalinya dan juga Ada yang samasekali belum pernah dikenalinya, Diantara mahluq mahluq langit itu, sangat familier sekali ada yang sudah pernah diTemuinya didunia ini dan ada pula yang sama skali Belum pernah ditemuinya, namun cepat Atau lambat, Kelak akan dipertemukan ( konon Disanalah pula ditemuinya sang Waliyyam Mursyida) Meskipun dirinya belum pernah ketemu didunianya dan Sama sekali belum berthoriqoh, belum di Baiat bahkan Tidak tahu menahu, apa itu Thoriqoh, apa itu Sufi namun Atas kuasa Allah dan atas KehendakNya pula kemudian Tiga tahun setelah peristiwa itu, dirinya dipertemukan Dengan seseorang yang dikenali dari jubahnya serta Sarung nya dan postur perawakan tubuhnya dan juga Suaranya, meskipun wajahnya hanya berupa Cahaya! Dan dibelakang orang tersebut, ada Purnama Penuh Yang benderang sinarnya itu menerangi kegelapan dan Di belakangnya lagi ada sang Matahari paling Cemerlang Di sanalah syahdan dia di ingatkan kembali segala janji Serta apapun Hal yang diucapkannya diawal kejadian! di sanalah pula dia di Baiat Muroqobah! Wallahualamu! Tidak secara mendadak ujug ujug Mak mbedudhug dia Dipertemukan kemudian, entah kenapakah dia harus menunggu hingga tiga tahunan Lamanya, nyaris Lupa! Namun Toh! barulah akhirnya dipertemukan di dunia ini Subhanallah ww MashAllah! Bukan Sulap Bukan Sihir Bukan Mimpi dan Bukan Tidur! Hadir dhohir di Langit Sudah barang tentu Tak akanTerlupakan Momentum terindah berikut suasana Sakral dikalah waktu itu dan Manakala di dunia ini dipertemukan dan dihadapkan Secara spontan maka dia otomatis mengenalinya dan Seperti bernostalgia tentang Mahluq Langit, sehingga Cerita punya Cerita, walhasil orang tersebut ternyata AdalahMursyid Thoriqoh, yang muktabaroh, sehingga Setelah plonga plongo ktika di Langit cuma Lolak Lolok akhirnya Di dunia inipun, Maka barulah dirinya barulah Dirinya mendapat bimbingan serta Arahan selayaknya Sang Pemandu Rohani membekalinya sehingga dirinya Belajar Sufistik dari Nol Kosong! Barulah dirinya lantas Didunia ini di baiat sekali lagi, setelah di baiat di Langit Sungguh banyak peristiwa dan kejadian setelah itu dan Sungguh banyak Hal bisa saja terjadi di antara kita ini Namun hanya orang orang Tertentu! If you only Knew it! Ada juga DeJavu, dimana seakan akan sudah tak asing lagi Apa yang dilihatnya dan siapa yang ditemuinya oleh karena Atas mimpi mimpinya yang pernah dialaminya menjelaskan Akhirnya menjelma pula didalam kenyataan ter manifestasi Andaikan semua orang itu bisa melihat apa yang dilihatnya! Akan Tetapi tak semua orang dikaruniai keistimewaan itu! Apalagi kita tidak pernah tahu sejauh mana seberapa lama? Apakah Mimpi Itu akan Terjadi Segera setelah Dita’birkan? Sebagian orang menunggu terjadinya ta’bir mimpi yang mana dilihatnya. Ini jelas tidak benar. Karena tercapainya tujuan mimpi yang mungkin saja tertunda satu atau beberapa tahun. Tidakkah anda lihat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat mimpi pembebasan kota Makkah sebelum ditaklukkan, satu tahun sebelumnya? Bahkan Nabi Yusuf ‘alaihi salam tidak melihat bukti ta’bir mimpinya kecuali setelah lebih dari 30 tahun. Maka terjadinya suatu peristiwa serta kejadian yang bersifat kodrati ini adalah dengan suatu takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala pada waktu yang mana telah tertulis disisi-Nya diLauhul Mahfuzh. Terburu-buru mengharapkan terjadinya, bukanlah tuntutan semestinya. Akan tetapi yang perlu diperhatikan itu adalah kesiapan jiwa tuk menghadapi bukti mimpi tersebut, kalau didalamnya terdapat berita gembira (busyra) yang ditunggu ataupun Ptunjuk ibroh ibroh serta isyaroh isyaroh & peringatan. Bagaimana dengan mimpi menyeramkan seakan melihat Huru Hara yang terjadi dihari kiamat memang dahsyat Yang sangat sangat mengerikan, belum lagi fitnahnya! Belum lagi terbayangkan Azab terpedih keperihannya! Afaat siksaannya! Naudzubillaaaaah irhamna ya Allah! Bersyukurlah jikalau kau mendapatkan pertolongan Pertolongan Allah,swt dan juga karunia nan terindah syafaat Rosulallah.saw, biarpun sekedar lewat mimpi, Apabila kita dipertemukan Dengan seorang Mursyid yang waliyyam Mursyida! Cukuplah kita kita ini maka Berpegang pada bendul pintu rumahnya semoga kita mendapatkan damai kebahagiaan kegembiraan serta Kesejahteraan keselamatan fiddunya wal akhiroh! Mimpipun bisa meneduhkan, Beroleh Naungan dari sang pemandu Rohani, penuh kesejukan bisa punyai Kesempatan berkumpul dengan orang orang Terpilih Dari berbagai pilihan diantara yang telah terpilih dan Bisa berada dibawah kibarsn panji panji benderanya Suatu alamat ataupun pertanda bahwasanya segala Kerinduan kita akan segera terobatkan! Fa inshAllah Bermimpi terjadi hari kiamat Artinya akan mendapatkan ketenangan hidup dan penuh karunia besar dari Tuhan atau kita akan terlepas dari segala macam mara bahaya. Bermimpi melihat jembatan sirathal mustaqim pada hari kiamat. Artinya, pekerjaan yang sedang kita kerjakan akan membawa hasil yang amat baik dan menyenangkan. Bermimpi berhisab pada hari kiamat di hadirat Ilahi. Maka Artinya, akan mendapat kekuatan dan segala pekerjaan Kita pun akan mengalami kesuksesan besar, keberhasilan. Mimpi itupun bahkan merupakan refleksi dari aktivitas Aktivitas Ruh, dialam Arwah, pada saat kita tertidur Berbagai pertanyaan pun kemudian timbul. Apakah semua mimpi mimpi itu bisa dipercaya dan punya arti? Perlukah pada setiap mimpi dipertimbangkan ataukah sebaiknya diabaikan saja? Apa akibatnya dari sebuah mimpi? Dapatkah mimpi dijadikan salah satu sumber ilmu pengetahuan?Pendapat dari ulama lainnya, bahwa mimpi itu dapat merupakan peringatan awal atau suatu pertanda untuk sesuatu yang telah, sedang atau akan terjadi. Misalnya saja ada seseorang bermimpi twntang gunung meletus, air laut meluap, atau mimpi terjadi kiamat. Salah satu takbir mimpi kiamat adalah pertanda orang tersebut akan berpergian jauh, atau bahkan bisa jadi Akan berpindah kampung halaman atau berpindah negeri. Sebaliknya, mimpi baik dapat merupakan kabar gembira dari Allah SWT, misalnya mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Menurut HR Imam Bukhari, siapa yang mana melihat Rasulullah SAW dalam tidurnya, maka apa yang dilihatnya adalah Rasulullah SAW sendiri, karena syaitan tidak bisa menyerupai beliau. Orang-orang arif berpendapat, mimpi bertemu Rasulllah SAW bermakna bahwa orang tersebut Fa InshaAllah tidak akan meninggal sebelum berkunjung ke makam Rasulullah alias naik haji dan ibadah Umrah dan Bisa juga berarti disuatu hari nanti ia akan menjadi ulama. Saat ini telah banyak kitab yang memuat takbir mimpi. Prinsipnya, karena mimpi bisa mempunyai banyak arti maka tak ada jaminan mana yang benar. Jadi sifatnya cuma pertanda dan tidak bisa langsung disimpulkan begitu saja. Namun paling tidak takbir mimpi tersebut bisa mengurangi kegelisahan. Analoginya adalah suatu ramalan cuaca, dimana kita bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk mengantisipasi keadaan cuaca yang mana mungkin akan terjadi. Namun demikian, kepastiannya Adalah kembali berpulang tetap hanya dari Allah SWT. Mimpi yang berupa pesan dari Allah SWT hanya dapat dipantulkan ke dalam hati orang-orang yang shidiq. Menurut Imam al-Gazali, fungsi ruh untuk menangkap isyarat iIlahi ibarat cermin yang memantulkan cahaya. Orang shidiq merupakan cermin yang paling bersih dan bening dimana cahaya Ilahi tidak terdistorsi sama sekali. Rasulullah SAW bersabda, ”Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya.” (Muttafaq ‘alaih). Mungkin ada di antara kita ada yang lalu berpendapat, ”Mimpi saya jadi tidak punya arti lagi, karena saya bukan orang yang jujur 100%”. Bukan demikian. Justru malah sebaliknya, hal ini dapat menjadi pemicu motivasi kita: ”Berusahalah menjadi orang yang jujur dan sholeh agar kita bisa menafsirkan mimpi dan menangkap pesan-pesan Allah SWT secara langsung, dan lainnya. Semakin kita berusaha menjadi shidiq dan shaleh, InshAllah semakin banyak pesan-pesan Allah yang dapat kita terima”. Fa inshAllahWallahua’lam bish-showab. Dari Abu Hurairah, beliau berkata: “Saya mendengar bahwa Rasulullah bersabda: “Sispa yang melihat aku dalam mimpi, maka samalah dia melihatku ketika disaat terjaganya, karena syaitan tidak sanggup menyerupai/membuat gambaranku.” Kata Abu Salamah, Abu Qatadah berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang melihat aku, maka sesungguhnya dia melihat yang benar.” Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah bersabda: “Siapa yang melihat aku dalam tidurnya, maka dia tidak bakalan masuk neraka.” Dari Sa’id bin Qais, dari ayahnya, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak masuk neraka orang orang yang pernah melihat aku dalam tidurnya.” Penafsiran dan penyelesaian: “Sesungguhnya Allah SWT mengutus Rosulallah Muhammad saw sebagai rahmat untuk sekalian alam. Beruntunglah orang yang sempat melihatnya kemudian dia mengikutnya. Dan beruntunglah orang yang melihat beliau dalam tidur. Karena jika yamg melihat beliau itu orang yang mempunyai hutang, maka dia akan dapat menyelesaikan hutangnya. Jika yang melihatnya itu orang yang berpenyakit akan sembuhlah penyakitnya. Jika yamg melihatnya itu orang yang sedang berperang akan menang dalam peperangan. Jika dia itu melihatnya dalam keadaan gembira, dia akan mengerjakan haji dan umroh. Jika dilihat di kawasan yang kering akan suburlah kawasan itu. Jika dilihat seolah-olah beliau berada di negeri yang merajalela kezaliman, maka akan tegaklah keadilan. Jika dilihat di tempat yang kacau balau, maka akan amanlah tempat itu. Jika seseorang itu melihat meminum darahnya karena cinta kepadanya, yakni ditempat yang sunyi, maka dia akan syahid atau mati dalam berjihad. Jika bermimpi meminum darahnya di tempat yang terang, menunjukkan orang munafik atau ada mencaci maki ahli bait Rasulullah saw atau turut membantu Memfitnah atau membunuh mereka. Jika ada orang yang melihat Rasulullah saw berpenyakit, kemudian sembuh dari penyakitnya, itu berarti alamat para penduduk di tempat itu menjadi baik, yakni setelah sebelumnya membuat kerusakan . Jika ada orang melihat Rasulullah saw sedang menaiki tunggangan, maka dia akan menziarahi kuburnya. Jika melihat beliau sedang berjalan kaki, maka orang yang bermimpi itu tetap dalam pendiriannya. Jika ada orang melihat beliau sedang azan di tempat yang hancur, maka tempat mereka itu akan menjadi makmur. Jika ada orang melihat Rasulullah saw saling memberi makan dengannya berarti merupakan amaran supaya dia itu mengeluarkan zakat hartanya. Jika ada orang melihat Rasulullah saw sudah wafat, berarti ada keluarganya yang akan mati. Jika ada orang melihat jenazah Rasulullah saw di satu tempat, maka akan tejadi bencana besar di tempat itu. Kalau ada orang melihat turut mengiringi jenazah sang Rasulullah saw sampai ke perkuburan, berarti dia akan cenderung melakukan perkara bid’ah. Kalau ada orang yang bermimpi menziarahi kuburan Rasulullah saw, maka dia akan mendapat keberlimpahan harta yang banyak. Kalau ada orang yang melihat seolah-olah dia anak Rasulullah saw padahal dia bukan keturunan Baginda, berarti imannya ikhlas. Dan sebaliknya kalau ada orang melihat seolah-olah dia adalah ayah Rasulullah saw, maka itu menunjukkan kerapuhan agamanya serta kelemahan Kelemahan iman dan keyakinannya. Satu orang yang mana melihat Rasulullah saw dalam mimpinya, maka takwilnya bukan hanya berlaku kepadanya, tetapi kepada jemaah kaum Muslimin. Terutama yang ada di sekitar dia berada Menurut riwayat, syahdan Ummu al-Fadal berkata kepada Rasulullah saw, “Saya bermimpi melihat sebagian anggota tubuhmu terputus, kemudian diletakkan di dalam bilikku.” Rasulullah saw menjawab: “Sungguh baik takwil mimpi itu. InshAllah Fatimah r.a akan melahirkan seorang anak lelaki kemudian akan ditempatkan di dalam bilikmu.” Tidak lama kemudian Fatimah r.a. pun melahirkan Husain r.a. dan ditempatkan di bilik Ummu al-Fadal. Menurut riwayat, ada seorang wanita berkata: “Yaa Rasulullah, saya itu bermimpi melihat sebagian organ tubuhmu berada dirumahku.” Rasulullah saw bersabda: “Fatimah akan melahirkan anak lelaki kemudian engkau akan menyusukannya.” Tidak lama kemudian Fatimah r.a. melahirkan Husain r.a. dan disusukan oleh wanita itu. Jika ada melihat Rasulullah saw memberikan sesuatu yang disenangi kepadanya, atau memberikan makanan atau minuman, maka dia akan mendapatkan kebaikan sesuai dengan kadar yang diberikan Rasulullah saw kepadanya dalam mimpi itu. Saya mendengar Abu Hasan, Ali bin Muhammad al- Baghdadiy, di dewan Ali bin Abu Talib, berkata: “Ibnu Taib al-Faqir berkata: “Saya pekak selama sepuluh tahun, kemudian saya pergi ke Madinah dan tidur di antara kubur dan mimbar Rasulullah saw dan saya berkata kepadanya: “Ya Rasulullah saw, engkau ada mengatakan: “Siapa yang mendoakan al-Wasilah (syurga) untuk aku, maka berhaklah dia mendapatkan syafaatku.” Beliau berkata: “Mudah-mudahan Allah menyembuhkan penyakitmu ini. “Penyakit saya itu pun sembuh dengan sebab keberkatan dari Allah.swt.” Abdullah bin al-Jala’ berkata: “Saya memasuki kota Madinah sedangkan saya dalam keadaan miskin melarat. Saya pergi ke kuburan Rasulullah saw dan saya memberi salam kepadanya dan kepada dua orang sahabatnya. Kemudian saya berkata: “Yaa Rasulullah, saya ini miskin dan saya adalah tetamumu. Kemudian saya pun tidur di samping kuburannya. Dalam tidur itu saya melihat Rasulullah saw datang menjumpai saya. Saya berdiri menyambutnya. Beliau menyodorkan roti kepada saya dan saya makan sebahagian. Ketika saya bangun tidur, ditangan saya masih ada sisa-sisa roti itu.” Dari Abu al-Wafa al-Qari al-Harwa, katanya: “Saya bermimpi melihat Rasulullah saw di Farghanah tahun 360H. Ceritanya begini: Saya ada membaca Quran di hadapan sultan dan khalayak ramai. Ketika saya membaca Quran, mereka berborak-borak dan tidak mendengarkan ayat-ayat yang saya baca. Setelah selesai membaca, saya pun pulang ke rumah dalam keadaan dukacita. Maka saya tertidur. Dalam tidur itu saya melihat Rasulullah saw berubah wajahnya Lalu berkata: “Mengapa engkau membaca Quran, selalu kalam Allah SWT, di hadapan khalayak ramai yang tengah sibuk becakap dan tidak mendengarkan ayat-ayat yang engkau baca?” Nanti engkau tidak akan membacanya lagi kecuali atas kehendak Allah.” “Tiba-tiba saya terbangun dan tiba-tiba lidahku pun sudah kelu (bisu). Kalau saya ingin mengutarakan sesuatu, terpaksalah saya tulis. Setelah empat bulan lebih mengalami demikian, datang kepada saya orang alim dan orang yang pakar ta’bir. Mereka menyarankan supaya perkataan yang terakhir saya ucapkan menjelang tidur (illa masyaallah) yang merupakan kalimat penafian. “Setelah empat bulan lebih mengalami demikian, saya tidur lagi di tempat saya bermimpi dahulu. Saya bermimpi lagi melihat wajah Rasulullah saw berseri dan berkata kepadaku: “Engkau sudah taubat?” Saya jawab: “Ya, saya sudah taubat ya Rasulullah.” Beliau pun berkata: “Siapa yang bertaubat, Allah akan mengampuninya. Coba keluarkan lidahmu.” Beliau pun mengusap lidahku dengan telunjuknya sambil berkata: “Jika engkau itu membaca Quran di hadapan orang ramai, maka hentikan bacaan sehingga mereka berhenti bercakap dan kembali mendengarkan bacaanmu.” Kemudian saya pun terbangun dan tiba-tiba lidahku sudah lembut dan saya dapat bercakap.” Cerita dari Abu al-Wafa juga, katanya ada orang yang kaya yang berpenyakitan, Pada satu malam dia bermimpi seolah-olah Rasulullah saw berkata kepadanya: “Kalau engkau ingin sembuh, maka ambil (la) dan (la). Setelah bangun dari tidurnya, dia menyuruh seseorang menjumpai Sufyan al-Tsauriy. Dia meminta tolong memisahkan dari kedua-dua kalimat (la) itu serta menerangkan ta’bir mimpinya. Sufyan al-Tsauriy berkata: (la walazzaitunata). Dalam Quran Allah SWT telah menyebutkannya dengan firman-Nya: (la syarkiyyata wala qarbiyyata). Sehingga Itu mempunyai faedah untuk orang-orang kafir. Maka berobatlsh dengan zaitun.” maka Allah SWT. memberikan kesembuhan kepadanya dengan berkat mengamalkan yang ditunjukkan serta diajarkan Rasulullah dalam mimpinya itu.” Ibnu Sirin didatangi oleh seorang lelaki yang tidak kuat pegangan agamanya dan dia dalam keadaan runsing. Lelaki itu berkata: “Malam tadi saya bermimpi melihat kakiku ku letakkan di atas muka Rasulullah saw.” Ibnu Sirin bertanya: “Apakah engkau memakai khuf (kasut) ketika tidur?” Lelaki itu mengatakan bahwa dia tidur tanpa menanggalkan khufnya. Ibnu Sirin pun berkata: “Buka kedua-dua khufmu itu.” Lelaki itu membukanya rupanya di bawah telapak kakinya ada sekeping uang dirham yang bertulis: “Muhammad Rasulullah saw.” Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar (haq). (Sahih Muslim; Kitab Mimpi) Hadis ini sudah cukup membuat orang yang bermimpi Rasulullah merasa bahagia. Hal ini karena Rosulallah tak bisa disaru tak bisa ditiru! Atau disamar! Oleh Setan setan manapun tak bisa menyerupai Rasulullah. Tentunya hanya mereka orang-orang tertentu yang mana bisa bermimpi dengan Rasulullah. Sebagaimana Imam Bukhari pernah bermimpi dengan Rasulullah. Dalam mimpinya sang Imam seolah memegang kipas untuk menghalau segala kebatilan. Lalu Sebagai orang alim yang riwayat hadis-nya dianggap sahih, tak mungkin sang Imam berdusta. Kalau ada satu orang saja yang pernah mendengar atau menyaksikan kedustaan seorang perawi hadis, maka hadis yang diriwayatkannya bisa dikatakan tidak sahih lagi. Kalau tidak sahih, maka hadis tersebut maka tidak perlu dianggap benar. Find and discover your own dream. See and read. Think and pray to Allah. May ALLAH bless you! BERMIMPI MENGHADAP ALLAH SWT siapa yang melihat seolah-olah berdiri di hadapan Allah swt dan Allah memandang kepadanya, maka itu menandakan mimpi itu mimpi rahmat jika orang berkenaan adalah orang yang saLIH. Tetapi adalah sebaliknya seandainya orang yang mimpi tersebut bukan orang sAlih, maka ia menandakan bahwa Mimpinyasebagai suatu peringatan dari Allah S.W.T. 1. Bermimpi seolah-olah terjadi kiamat, Abu Abdullah al- Tatariy berkata: “Saya melihat dalam mimpi saya seolah-olah terjadi kiamat. Saya lihat saya sudah berdiri dari kubur. Kepada saya diberikan tunggangan, kemudian saya pun menunggangnya. Kemudian saya diangkat ke langit. Tiba-tiba saya lihat di langit ada syurga. Saya bermaksud turun dari tunggangan saya, tetapi tiba-tiba saya mendengar suara: “Hai, bukan ini tempatmu.” Kemudian saya bersama tungganganku itu diangkat lagi ke langit-langit yang lain. Di setiap langit yang saya lalui ada syurga. Akhirnya saya sampai ke tempat yang paling tinggi, dan saya pun turun. Ketika bermaksud duduk, tiba-tiba saya mendengar suara: “Engkau duduk sebelum melihat Tuhanmu Allah Azza wa jalla? Saya pun cepat-cepat berdiri lagi. Mereka membawa saya keliling. Oh, namun tiba-tiba saya melihat Allah S.W.T. sedang berbincang bersama Nabi Adam a.s. Tatkala Adam melihat saya, maka beliau menyuruh saya duduk disebelah kanannya. Saya berkata kepada Allah: “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah memuliakan orang tua ini dengan segenap Karunia keutamaan keampunan-Mu.” Kemudian saya mendengar Allah berkata: “Berdirilah wahai Adam, sesungguhnya Aku telah mengampunkan dosamu.” 2. Bermimpi melihat Allah S.W.T Anak saudara Basar bin Hars berkata:” Ada seorang lelaki mendatangi Basar dan berkata: Benarkah tuan Basar bin Hars?” Basar menjawab: “Benar.” Lelaki itu berkata: “Saya bermimpi melihat Allah S.W.T. Lalu berkata: “Jumpailah Basar dan katakan kepadanya: “Seandainya engkau sujud kepada-Ku (Allah) serta bersyukur karena Aku yang sudah memasyhurkan namamu di sisi manusia.” “Siapa yang melihat seolah-olah dia berdiri di hadapan Allah S.W.T. dan Allah memandang kepadanya, maka mimpi itu merupakan mimpi rahmat jika yang bermimpi itu orang salih. Tetapi kalau ynag bermimpi itu bukan orang salih, maka hal itu merupakan suatu peringatan, berdasarkan firman Allah: “Pada satu hari yang besar, ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.” (Al-Mutaffifin: 5-6) Jika seseorang bermimpi munajat kepada Allah S.W.T., maka dia akan lebih dekat kepada-Nya dan dia akan disayangi masyarakat. Firman Allah:“Dan kami telah memanggilnya (Musa) dari sebelah kanan bukit Tur, dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami ketika dia munajat kepada Kami.” (Maryam:52) Begitu juga jika seseorang melihat sujud di hadapan Allah, sesuai dengan firman-Nya: “Dan sujud serta dekatkanlah dirimu kepada Tuhan.” (Al-‘Alaq:19) Jika seseorang bermimpi melihat Allah S.W.T. mencakapinya dari balik pendinding, berarti dia menjalankan agamanya dengan baik serta menunaikan amanah dengan baik. Ini maksudnya kalau dia ada memegang amanah atau dia itu merupakan penguasa. Kalau dia melihat Allah S.W.T. mencakapinya secara langsung dan tanpa pendinding, berarti dia telah menyimpang dalam menjalankan agamanya. Karenanya maka Sesuai Allah S.W.T. ada berfirman: “Dan adalah tidak mungkin bagi seseorang manusia bahwa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir.” (Al-Syura:51) Jika seseorang melihat dia dekat kepada Allah S.W.T. memuliakannya, mengampuni dosanya, telah menghisabnya dan memberikan khabar gembira kepadanya tetapi tidak jelas baginya keadaan dan sifat-sifat Allah S.W.T. itu, maka dia akan menjumpai Allah S.W.T. pada hari kiamat seperti dalam mimpinya itu. Jika dia melihat Allah S.W.T. menjanjikan suatu keampunan dan rahmat kepadanya, maka janji itu benar dan tidak perlu diragui kerana Allah S.W.T. tidak akan menyalahi janji-Nya. Tetapi dia mungkin akan menghadapi bala’ (cubaan) sebelum matinya. Jika melihat seolah-olah Allah S.W.T. mengajari dan menasihatinya , maka dia itu akan berhenti melakukan perkara-perkara yang tidak disukai Oleh Allah S.W.T., sesuai dengan firman-Nya: “Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Bermimpi melihat Allah S.W.T. memberikan pakaian kepadanya berarti merupakan penyakit atau suatu dukacita yang akan dihadapi. Namun demikian kita patut bersyukur jika mendapatkan mimpi seperti itu. Menurut hikayat, ada seorang yang mana dia melihat seolah-olah Allah memberikan dua pakaian kepadanya, kemudian dia pun memakainya. Setelah bangun dari tidur, dia pergi menanyakannya kepada Ibnu Sirin. Kemudian Ibnu Sirin berkata: “Bersiap-siaplah menerima cobaan dari Allah.” Tidak lama kemudian dia pun dipanggil guna menghadap Allah S.W.T. (mati). Siapa yang melihat nur memancar kepadanya tetapi dia tidak sanggup menceritakan keadaannya yang sebenar, berarti tidak bermanfaat di tangannya apa yang ada dalam kehidupannya. Jika dia melihat Allah S.W.T. menamakannya dengan namanya sendiri atau dengan nama orang lain, berarti derajatnya sudah ditinggikan. Jika dia melihat Allah S.W.T. memarahinya, berarti orang tuanya sedang marah kepadanya. Jika dia melihat kedua-dua orang tuanya murka/memarahinya, berarti Allah S.W.T. Pun Murkamemarahinya, berdasarkan firman Allah: “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapamu” (Luqman:14) Dan dalam hadis ada dikatakan: ”Keredhaan Allah S.W.T. seiring dengan keredhaan ibu bapa dan juga kemarahan-Nya juga seiring kemarahan ibu bapa.” Ada yang mengatakan siapa yang melihat seolah-olah Allah S.W.T. memarahinya, maka dia akan jatuh dari tempat yang tinggi, berdasarkan firman Allah.swt: “Dan sesiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (Taha:81) Siapa yang melihat dia jatuh dari dinding, ataupun jatuh dari langit atau dari gunung, berarti dia itu dimarahi Allah. Jika dia melihat dirinya sedang berada di hadapan Allah S.W.T., yakni di tempat yang dia ketahui, maka akan tegaklah keadilan di kawasan itu dan menjadi subur tanahnya. Akan lenyap dan kalah orang-orang zalim dan akan menang orang-orang yang dizalimi. Jika dia melihat seolah-olah melihat Kursi Allah S.W.T. maka dia itu akan mendapatkan nimat dan juga rahmat-Nya. Jika dia melihat sebuah gambar, lalu dikatakan kepadanya: “Inilah Tuhanmu,” atau pun tidak ada orang yang mengatakan tetapi dia itu menyangka itu sebagai Tuhannya, lalu dia pun mengabdi dan sujud kepadanya, berarti dia sudah terjatuh kepada perkara yang bathil sekalipun dia menyangka yang dia kerjakan itu perkara yang hak. Siapa yang bermimpi mencaci maki Allah S.W.T., berarti dia sudah kufur nikmat dan dia tidak redha kepada qada dan qadar-Nya. Allah pun tak redha! Telah sabit dalam kitab-kitab hadis bahwa bermimpi melihat Rasulullah s.a.w. adalah mumkin dan mimpinya benar, tetapi bermimpi melihat Allah S.W.T. Yang mana sebagaimana yang disebutkan oleh Muhammad Ibnu Sirin, sebagian besar dari orang orang pun sangat meraguinya. Maka Bagaimana mungkin dapat melihat Allah S.W.T. sedangkan para nabi pun tidak pernah melihat-Nya. Nabi Musa r.a. berdoa supaya diberi peluang melihat Dzat Allah S.W.T. tetapi permohonannya itu tidaklah dikabulkan oleh Allah S.W.T. Terkecuali Rosulallah.saw Manakala beliau.saw melakukan perjalanan isro miroj Sayyidina Ali karomallahu Wajhahu juga pernah Bermimpi berada disuatu mahligai dan beliau pun Mendengar Suaranya! Wallahualam sungguh lah Hanya orang orang yang Percaya yang mampu Dipercaya dan menjaga kepercayaan maka akan Mempercayai dan tidak menolak mentah mentah Hal ichwal perihal kebenaran dan Hal Hal Ghaib! Namun demikian bermimpi berada di hadapan Allah misalnya, tetapi tidak melihat dzat-Nya, maka ini bolehlah diterima. Dan aku tidaklah membebaskan diriku dari kesalahan karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan. Wallahu A’lam. Ngaturi istirahat, Semoga Antum mimpi terindah! Penuh damai kebahagiaan! Wassalamualaikum www bersama : Atika Chaidar Zahrotul Mukminati Sh Chiquita Mio MioChiquita Chiquita Mio Jibrael Saifullah Saifullah Mio Zaenab AsliJawa AsliJawaAlaina Alaina Sufi SufiAsliJawa AsliJawa Zaenab di kehidupan Rosulallah Misyka Bintu Alkaff Chiquita Mio Jibrael Saifullah Tia Aulia Alwina Alkaff Alkaff Alwina AlkaffAlwina Athif Habibi HabibiHabib Ahmad Alkaff Alkaff Ahmad Aulia Alawinna Alkaff Alwina Aulia Alwina AlkaffAulia A Alkaff AlkaffAhmad AuliaAna Ana Ana Bahabbak BahabbakAulia Aulia A Habib Ahmad Alkaff Aulia Anneigh Anneigh Aulia A Alkaff Alawinna Alkaff Alawinna AlkaffBagirs AlkaffLidieya AlkaffIkalugemuk Alkaf AlkaffBahabbak Ana Bahabbakbahabbak idrus Habib Ahmad Alkaff Aulia Shohibul Wafa Aulia A Ikalugemuk AlkafAulia A Muhammad Alkaf Luthfi Alkaf Alaina Fadhila SufiSufi Sufi Sufi Aulia Anneigh Jawahiril ZuharaaZuharaa Zuharaa Zuharaa Zaenab Zuharaa Zuharaa Bidin Haddad Siraman Qolbu dg Siraman Sholawat & Zikir CAHAYA DOA Alwy AlkaffBagir Alkaff SHOLAWAT DAN ZIKIR Aulia Shohibul Wafa Anekdot Cinta para Sufi2 yg ter Sifu2e Jogja Jogya JajanJajan Jogya Jajan Jajan Alkaff Dea Lova LovaIndah Indah Cinta Khoiron Abadi Sufi Diajeng Qurrota Ayun Alfirossa ajan Wisata Alam Tamborasi Alam Tamborasi Alam TamborasiTamborasi Ande Ande Lumut Ande Lumut Ande Ande Lumut Ande Lumut Lumut YangMulia YangMulia Ayahanda Gilang-ramadhan Ramadhan Dimaz Alfirossa Alfirossa Alfirossa Alfirossa Mawar MerahMerah Mawar Merah Nana Nini Nini bayangan indah Dea Lova Goez Zam ZamZam Zam Zam ZamZam Zam Zam Zam Zam Zam Nino Alpiano Nino AlpianoAlpiano Family tree Alawiyyin Tia Alkaf Idrus Muhammad Alkaf Assegaf Alkaf idrus Alkaf Alkaf moh al qadri Booster Surga Bidadari Bidadari Surga Bidadari Mengharap Cinta Ilahi surga abadi sufi ABAH KHM Masud Thoha bin Thoha Mahbuban Surga Bidadari surga Shodaqoh sholawat Nurul Az-zahratunnissahimah Nana Nini NiniNino Alpiano Maaf Beribumaaflaikat Rita nana nini Putri Malaikat Kecilku Kecilku
Posted on: Sat, 30 Nov 2013 08:06:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015