Membangun demokrasi Pada tahun 1997 dan 1998 , Indonesia adalah yang paling terpengaruh oleh krisis ekonomi negara-negara asiatique63 . Seperti negara-negara Asia lainnya , Indonesia menghadapi arus besar modal yang étrangers64 kemudian pensiun , mendestabilisasi mata uang dan perekonomian countries65 . Devaluasi rupiah Indonesia kemudian diikuti oleh ringgit Malaysia dan peso Filipina dan mata uang Korea Selatan , Taiwan , Singapura dan Hong Kong , dengan sistem end untuk bertukar tetap atau quasi - fixed berlaku sejak puluhan tahun di negara-negara tersebut . Populer ketidakpuasan tumbuh dan menyebabkan kerusuhan di Jakarta pada bulan Mei 199,866.67 . Soeharto mengundurkan diri dan wakil presidennya , B. J. Habibie menjadi presiden . Pada bulan Agustus 1999 diadakan referendum di Timor Timur menawarkan orang-orang dari wilayah otonomi daerah dalam rangka mempertahankan Republik Indonesia . Hampir 80 % suara menolak usulan tersebut . Setelah 25 tahun pendudukan militer Indonesia , yang ditandai dengan kecaman oleh masyarakat internasional untuk represi brutal bahwa ada sévissait68 , 69 , penduduk Timor Timur mengungkapkan keinginan mereka untuk detasemen Indonesia . Pada tahun yang sama pemilu demokratis pertama diadakan di Indonesia sejak 1955 . Mereka melihat kemenangan Abdurrahman Wahid , yang digulingkan pada tahun 2001 . Nya wakil presiden , Megawati Soekarnoputri , putri Soekarno , terpilih sebagai presiden . Sejak tahun 2000 , Indonesia menghadapi gelombang serangan teroris Islam termasuk pemboman Bursa Efek Jakarta pada tahun 2000 dan bom Bali pada tahun 2002 . Pada tahun 2004 , melalui amandemen konstitusi , diadakan pemilihan presiden pertama dengan hak pilih langsung . Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden .
Posted on: Mon, 25 Nov 2013 20:50:26 +0000