★Mengapa Film Horor Berbujet Murah Bisa Kalahkan Film - TopicsExpress



          

★Mengapa Film Horor Berbujet Murah Bisa Kalahkan Film Blockbuster Berbujet Raksasa?★ The Conjuring menjadi bukti bahwa genre film horror tetap menjadi primadona di industri perfilman, bahkan di Hollywood. Di tengah gempuran film-film berbujet raksasa, seperti R.I.P.D dan Pacific Rim misalnya, The Conjuring berhasil mengumpulkan pendapatan debut sebesar 41,5 juta USD di pasar domestik. Hasil debut yang melebihi pendapatan pekan pertama, film2 seperti Pacific Rim, The Lone Ranger dan After Earth, yang punya bujet produksi dan promosi jauh lebih besar. The Conjuring hanya memiliki bujet produksi sebesar 20 juta USD, bandingkan dengan Pacific Rim atau Lone Ranger yang memiliki bujet produksi di kisaran 180 juta USD, tetapi penghasilan debutnya tidak selisih jauh dengan pendapatan Conjuring. Perbandingan paling kentara adalah dengan film adaptasi komik Dark Horse, R.I.P.D. Film yang dibintangi oleh Ryan Reynolds dan Jeff Bridges ini hanya meraup 12,8 juta USD di debut akhir pekannya. Bandingkan dengan bujet produksi yang hingga mencapai 130 juta USD, paling tidak. Secara data statistik box office musim panas 2013 ini, pendapatan debut The Conjuring bahkan memimpin film-film mega bujet seperti Pacific Rim (pendapatan debut 37,2 juta USD), The Lone Ranger (29,2 juta USD), After Earth (27,5 juta USD) dan White House Down (24 juta USD). Sukses The Conjuring yang diarahkan oleh James Wan (Saw, Insidious) juga mengulang sukses Universal Pictures dalam meraup keuntungan dari film ber-genre horor. Di bulan Juni, film horor berbujet rendah rilisan Universal berjudul The Purge, juga berhasil menjadi film terlaris di akhir pekan pertama perilisan. The Purge bulan lalu berhasil meraup 34,1 juta USD dan berhasil mengalahkan film komedi yang relatif lebih diunggulkan, The Internship. Kesuksesan The Purge dan The Conjuring, juga menjadi semacam anomali bagi perilisan film horor. Apalagi kedua film ini memiliki rating R (dewasa) yang juga berarti memiliki segmentasi lebih terbatas, daripada kebanyakan film blockbuster yang mengejar rating PG-13. Film horor biasanya menghindari kompetisi di liburan musim panas dan lebih memilih perilisan di bulan Agustus, atau Oktober saat perayaan Halloween. Tentu saja tidak ada formula pasti dalam menentukan strategi perilisan atau memprediksi film yang akan laris. Keputusan The Purge dan The Conjuring menggunakan metode counter programming (dirilis pada saat yang biasanya diprediksi tidak laku), tidak pernah diprediksi akan sukses besar dan menyumbangkan keuntungan bagi studio. Salah satu alasan yang paling diterima mengenai sukses tak terduga kedua film horor tersebut adalah turunnya minat penonton berjenis kelamin wanita untuk menyaksikan film-film aksi musim panas. Wanita muda dan remaja putri merupakan penggemar berat film genre. Dalam kasus The Conjuring tercatat sekitar 53% penonton film ini adalah kaum wanita. Selain itu, penonton cenderung menyaksikan film horor bersama rekan atau anggota keluarga lain. Efek menakutkan dari sebuah film horor, membuat penonton merasa lebih nyaman menonton beramai-ramai dan hal ini berarti pemasukan tiket yang juga lebih besar. Kesuksesan kedua film horor tersebut, dipuji oleh vice president distribusi domestik Warner Bros., Jeff Goldstein. Seperti dikutip dari THR, Goldstein mengatakan bahwa keputusan melakukan counter programming merupakan langkah yang berani dan signifikan. The Conjuring sendiri merupakan film yang didistribusikan oleh Warner Bros. " Ini langkah berani yang kami ambil dalam merilis film seperti ini di tengah film-film musim panas. Sukses ini (The Conjuring) membuktikan bahwa materi yang segar selalu menarik perhatian penonton. Elemen kisah nyata dalam film ini juga membuatnya terlihat menarik dan berhasil menakuti penonton, " jelas Goldstein. Terlepas dari strategi pemasaran yang jitu, genre horor memang selalu diminati. The Purge, yang diproduseri oleh Jason Blum (Paranormal Activity, Insidious), sejauh ini berhasil mengumpulkan pundi-pundi sebesar 76,4 juta USD dari bujet yang hanya sebesar 3 juta USD. Sementara film horor yang berbujet lebih besar, World War Z, juga mengalami sukses secara komersial. Film adaptasi novel tentang bencana global virus zombie yang dibintangi Brad Pitt tersebut, sejauh ini berhasil mengumpulkan 456 juta USD. Source: Boleh (dengan perubahan seperlunya) Follow Us @BoxOfficeMovie_ @MuhammadEdwin66
Posted on: Wed, 24 Jul 2013 14:31:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015