Modul 9 Access Control List - TopicsExpress



          

Modul 9 Access Control List TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Mahasiswa mampu memahami aplikasi access-list. 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi access-list dengan Cisco Router 3. Mahasiswa mampu menerapkan access-list pada suatu jaringan DASAR TEORI : Access Control Lists adalah daftar kondisi yang digunakan untuk menguji trafik jaringan yang mencoba melewati interface router. ACLs ini diimplementasikan pada router yang dijadikan gateway yang menghubungkan jaringan LAN dan WAN. Daftar ini memberitahu router paket- paket mana yang akan diterima atau ditolak. Penerimaan dan penolakan berdasarkan kondisi tertentu. Untuk mem-filter trafik jaringan, ACLs menentukan jika paket itu dilewatkan atau diblok pada interface router. Router ACLs membuat keputusan berdasarkan alamat asal, alamat tujuan, protokol, dan nomor port. Tanpa Access list, semua paket bisa terpancarkan ke semua bagian dari jaringan. ACLs harus didefinisikan berdasarkan protokol, arah atau port. Untuk mengontrol aliran trafik pada interface, ACLs harus didefinisikan setiap protokol pada interface. ACLs kontrol trafik pada satu arah dalam interface. Dua ACL terpisah harus dibuat untuk mengontrol trafik inbound dan outbound. Setiap interface boleh memiliki banyak protokol dan arah yang sudah didefinisikan. Jika router mempunyai dua interface diberi IP, AppleTalk dan IPX, maka dibutuhkan 12 ACL. Minimal harus ada satu ACLs setiap interface. Ketika sudah di ketahui apa yang akan di filter, langkah berikutnya adalah untuk menentukan lalu lintas mana yang akan di filter. Perangkat lunak Cisco IOC mempergunakan pemfilteran logika dari sebuah ACL yang salah satunya sebagai sebuah paket yang masuk ke dalam interface atau keluar dari interface. Setelah memiliki pilihan router dimana akan di letakkan access list, dan harus memilih interface dimana akan digunakan access logika, sebagaimana menggunakan logika untuk inbound atau outboundpaket. Menerapkan ACL menyebabkan router menganalisa setiap paket arah spesifik yang melalui interface tersebut dan mengmbil tindakan yang sesuai. Ketika paket dibandingkan dengan ACL, terdapat beberapa peraturan (rule) penting yang diikuti: Paket selalu dibandingkan dengan setiap baris dari ACL secara berurutan, sebagai contoh paket dibandingkan dengan baris pertama dari ACL, kemudian baris kedua, ketiga, dan seterusnya. Paket hanya dibandingkan baris-baris ACL sampai terjadi kecocokan. Ketika paket cocok dengan kondisi pada baris ACL, paket akan ditindaklanjuti dan tidak ada lagi kelanjutan perbandingan. Terdapat statement “tolak” yang tersembunyi (impilicit deny) pada setiap akhir baris ACL, ini artinya bila suatu paket tidak cocok dengan semua baris kondisi pada ACL, paket tersebut akan ditolak. Jenis ACL a. Standard ACL Standard ACL hanya menggunakan alamat sumber IP di dalam paket IP sebagai kondisi yang ditest. Semua keputusan dibuat berdasarkan alamat IP sumber. Ini artinya, standard ACL pada dasarnya melewatkan atau menolak seluruh paket protocol. ACL ini tidak membedakan tipe dari lalu lintas IP seperti WWW, telnet, UDP, DSP. b. Extended ACL Extended ACL bisa mengevalusai banyak field lain pada header layer 3 dan layer 4 pada paket IP. ACL ini bisa mengevaluasi alamat IP sumber dan tujuan, field protocol pada header network layer dan nomor port pada header transport layer. Ini memberikan extended ACL kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan lebih spesifik ketika mengontrol lalu lintas. Jenis Lalu Lintas ACL a. Inbound ACL Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket inbound di sebuah interface, paket tersebut diproses melalui ACL sebelum di-route ke outbound interface. Setiap paket yang ditolak tidak bisa di-route karena paket ini diabaikan sebelum proses routing diabaikan. b. Outbond ACL Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket outbound pada sebuah interface, paket tersebut diroute ke outbound interface dan diproses melalui ACL malalui antrian. Panduan Umum ACL Terdapat beberapa panduan umum ACL yang seharusnya diikuti ketika membuat dan mengimplementasikan ACL pada router : o Hanya bisa menerapkan satu ACL untuk setiap interface, setiap protocol dan setiap arah. Artinya bahwa ketika membuat ACL IP, hanya bisa membuat sebuah inbound ACL dan satu Outbound ACL untuk setiap interface. o Organisasikan ACL sehingga test yang lebih spesifik diletakkan pada bagian atas ACL. o Setiap kali terjadi penambahan entry baru pada ACL, entry tersebut akan diletakkan pada bagian bawah ACL. Sangat disarankan menggunakan text editor dalam menggunakan ACL. o Tidak bisa membuang satu baris dari ACL. Jika kita mencoba demikian, kita akan membuang seluruh ACL. Sangat baik untuk mengcopy ACL ke text editor sebelum mencoba mengubah list tersebut. Wildcard Masking Wildcard masking digunakan bersama ACL untuk menentukan host tunggal, sebuah jaringan atau range tertentu dari sebuah atau banyak network. Untuk mengerti tentang wildcard, kita perlu mengerti tentang blok size yang digunkan untuk menentukan range alamat. Beberapa blok size yang berbeda adalah 4, 8, 16, 32, 64. Ketika kita perlu menentukan range alamat, kita memilih blok size selanjutnya yang terbesar sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, jika kita perlu menentukan 34 network, kita memerlukan blok size 64. jika kita ingin menentukan 18 host, kita memerlukan blok size 32. jika kita perlu menunjuk 2 network, maka blok size 4 bisa digunakan. Wildcard digunakan dengan alamat host atau network untuk memberitahukan kepada router untuk difilter. Untuk menentukan sebuah host, alamat akan tampak seperti berikut 172.16.30.5 0.0.0.0 keempat 0 mewakili setiap oktet pada alamat. Dimanapun terdapat 0, artinya oktet pada alamat tersebut harus persis sama. Untuk menentukan bahwa sebuah oktet bisa bernilai apa saja, angka yang digunakan adalah 255. sebagai contoh, berikut ini adalah subnet /24 dispesifikasikan dengan wildcard: 172.16.30.0 0.0.255 ini memberitahukan pada router untuk menentukan 3 oktet secara tepat, tapi oktet ke-4 bisa bernilai apa saja. PERALATAN : 1. PC Client dengan sistem operasi Linux 2. Switch 3. Cisco Router PERCOBAAN : Bangunlah jaringan sebagai berikut : NB: Gunakan dhclient di masing-masing PC untuk mendapatkan IP dari router. 192.168.50.x & y : IP dari router. A. Percobaan ACL dengan Standard Access-lisst Sebelum setting pada jaringan sesungguhnya, buatlah dahulu simulasinya di packet tracer.
Posted on: Mon, 11 Nov 2013 15:34:08 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015