Mr. Cool #2 “mianhae aku terlambat” ucap Hanna dengan nafas - TopicsExpress



          

Mr. Cool #2 “mianhae aku terlambat” ucap Hanna dengan nafas yang tersengal akibat ia harus berlari menuju halte bus karena ia sudah terlambat 12 menit dari waktu yang ia dan Yumi tentukan. “kali ini kenapa lagi?” tanya Yumi dengan kening yang berkerut. “seperti biasaaa” Hanna mengangkat bahunya, tidak peduli, karena sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari eommanya akan menceramahinya setiap pagi. Yumi terkekeh pelan, “kekeke~ makannya kau cepat-cepat cari pacar” Yumi menggoda Hanna, membuat Hanna mendelik kesal kearah sahabatnya itu. Tidak lama bus yang mereka tunggu sudah tiba dan berhenti di depan mereka “jangan mulai bersikap seperti eommaku” ucap Hanna sambil melangkah masuk ke dalam bus, meninggalkan Yumi. “yak! Aku kan hanya bercanda” ucap Yumi sambil menyusul Hanna masuk kedalam bus. Yumi mengedarkan pandangannya keseluruh sudut bus untuk mencari Hanna, “nah itu dia” Yumi beranjak mendekati Hanna, keningnya berkerut saat melihat Hanna duduk disebelah seorang Ahjumma dan bukannya duduk di tempat yang kosong agar mereka bisa duduk bersama. Yumi melotot kearah Hanna yang di balas Hanna dengan menjulurkan lidahnya, membuat Yumi ingin sekali menjitak kepala seorang Lee Hanna. —- “kau cari disebelah sini, dan aku akan cari disebelah sana” ucap Hanna sambil menunjuk ke arah yang ia maksud. Yumi mengikuti arah telunjuk Hanna lalu mendengus pelan, “jauh sekali, kau benar-benar marah sampai tidak mau bersamaku?” tanya Yumi sambil mempoutkan bibirnya. “bukan begitu Yumi-ya, aku hanya ingin kita berpisah agar tugas memuakkan ini cepat selesai. Karena jika kita bersama kau pasti akan mengangguku, arra?” Jawab Hanna, “sudah ya aku kesana dulu, don’t disturb me, ok?” lanjut Hanna sambil berjalan kearah susunan buku yang tertata rapi di rak. Yumi mencibir Hanna, tetapi Hanna hanya mengangkat bahunya tidak peduli. —- Hanna menelusuri setiap inci rak dengan seksama sambil menggumamkan nama-nama buku yang sedang ia cari. Ia mengumpulkan buku-buku yang diperlukan dan membawanya ke meja yang ada di depan rak buku. Ia menghembuskan nafas berat saat buku terpenting yang ia cari tidak ada. Hanna mengeluarkan poselnya dan menyentuh angka 2 di layarnya. “wae?” jawab orang di seberang tanpa basa-basi. “apa buku sejarah tingkat 5 ada disana? Disini tidak ada” tanya Hanna. “anni,aku juga tidak menemukannya disini” jawab orang diseberang telepon. “jinjja? Lalu bagaim—“ “sudah kau cari saja, aku sedang sibuk, don’t disturb me, arra?’” jawab Yumi memotong ucapan Hanna dan langsung memutuskan sambungan telepon. “yak! Kau ingin mati Jang Yumi?!” ucap Hanna setengah berteriak saat Yumi menirukan kata-katanya dan langsung mematikan telepon, menyebalkan sekali yeoja itu, pikir Hanna. “tolong jangan berisik nona” ucap seseorang yang duduk di depan Hanna. Hanna merutuki dirinya sendiri, aish sepertinya ia lupa kalau sedang berada di perpuskaan kampus dan malah berteriak tanpa dosa seperti tadi. Hanna mengangkat kepalanya perlahan,di hadapannya duduk seorang namja berkacamata yang sedang menatap tajam kearah Hanna, tatapan matanya sangat dingin, membuat Hanna bergidik ngeri. “mianhae,” ucap Hanna dengan suara pelan. Namja itu tidak menjawab ataupun memberikan respon. Ia langsung menutupi wajahnya lagi dengan buku yang sedari tadi sedang ia baca. Hanna mengumpat dalam hati, ia tidak habis pikir ada namja sedingin ini. Ia terus memperhatikan namja itu sampai ia menyadari sesuatu. Mata Hanna berbinar-binar saat mengetahui buku yang sedang dibaca oleh namja itu adalah buku yang sedang ia cari. Tanpa banyak berpikir lagi Hanna langsung membuka mulutnya, ingin mengeluarkan suara saat tiba-tiba namja itu menurunkan bukunya dan kembali menatap tajam pada Hanna, membuat gadis itu hampir memekik karena terkejut. “kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya namja itu dengan nada yang dingin. ”m,mwo?” Hanna balik bertanya, ia tidak mengerti dengan pertanyaan namja itu. “kenapa kau terus memperhatikan aku sejak tadi?” namja itu bertanya lagi. “kau pikir aku tidak tahu kalau sejak tadi kau terus memperhatikanku?” lanjut namja itu. Kedua alis Hanna terangkat, ia terkejut sekaligus heran kenapa namja itu mengehuinya, padahal Hanna memperhatikan dirinya dari balik buku. apa namja itu bisa melihat menembus bukunya? Pikir Hanna. “ah—itu, mianhae, aku mau bertanya sesuatu” jawab Hanna dengan tergagap, malu karena ia tertangkap basah. “mwo?” ~Mrs.Kim~ - Trainee
Posted on: Fri, 05 Jul 2013 02:46:35 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015